Kamis, 07 Juli 2011

remaja muslim yang tidak bisa memanage perasaannya saat mereka mulai tertular VMJ (virus merah jambu) alias jatuh cinta

Ada banyak remaja muslim yang tidak bisa memanage perasaannya saat mereka mulai tertular VMJ, sekali pun mereka aktivis rohis di sekolah atau tempat tinggalnya.. Sehingga mereka melakukan aktivitas pacaran yang dalam islam sendiri sudah di larang. Bagaimana mengantisifasinya ?



 
Rasulullah n telah mengingatkan
dalam sabdanya:
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺘَﺐَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﺑْﻦِ
ﺁﺩَﻡَ ﺣَﻈَّﻪُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺰِّﻧَﺎ
ﺃَﺩْﺭَﻙَ ﺫَﻟِﻚَ ﻻَ ﻣَﺤَﺎﻟَﺔَ,
ﻓَﺰِﻧَﺎ ﺍﻟْﻌَﻴْﻦِ ﺍﻟﻨَّﻈَﺮُ,
ﻭَﺯِﻧَﺎ ﺍﻟﻠِّﺴَﺎﻥِ ﺍﻟْﻤَﻨْﻄِﻖُ,
ﻭَﺍﻟﻨَّﻔْﺲُ ﺗَﻤَﻨَّﻰ
ﻭَﺗَﺸْﺘَﻬِﻲ,ﻭَﺍﻟْﻔَﺮْﺝُ
ﻳُﺼَﺪِّﻕُ ﺫَﻟِﻚَ ﺃَﻭْ
ﻳُﻜَﺬِّﺑُﻪُ





Sesungguhnya Allah
menetapkan atas anak Adam
bagiannya dari zina





1. Dia akan
mendapatkannya, tidak bisa
tidak. Maka, zinanya mata adalah
dengan memandang (yang
haram) dan zinanya lisan adalah
dengan berbicara. Sementara
jiwa itu berangan-angan dan
berkeinginan, sedangkan
kemaluan yang membenarkan
semua itu atau
mendustakannya.” (HR. Al-Bukhari no. 6243 dan Muslim no.
2657 dari Abu Hurairah)





Dalam lafadz lain disebutkan:
ﻛُﺘِﺐَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﺑْﻦِ ﺁﺩَﻡَ
ﻧَﺼِﻴْﺒُﻪُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺰِّﻧَﻰ،
ﻣُﺪْﺭِﻙُ ﺫَﻟِﻚَ ﻻَ ﻣَﺤَﺎﻟَﺔَ،
ﻓَﺎﻟْﻌَﻴْﻨَﺎﻥِ ﺯِﻧَﺎﻫُﻤَﺎ
ﺍﻟﻨَّﻈَﺮُ،ﻭَﺍﻟْﺄُﺫُﻧَﺎﻥِ
ﺯِﻧَﺎﻫُﻤَﺎ ﺍﻟْﺎِﺳْﺘِﻤَﺎﻉُ،
ﻭَﺍﻟﻠِّﺴَﺎﻥُ ﺯِﻧَﺎﻩُ ﺍﻟْﻜﻼﻡُ،
ﻭَﺍﻟْﻴَﺪُ ﺯِﻧَﺎﻫَﺎ ﺍﻟْﺒَﻄْﺶُ،
ﻭَﺍﻟﺮِّﺟْﻞُ ﺯِﻧَﺎﻫَﺎ ﺍﻟْﺨُﻄَﺎ
ﻭَﺍﻟْﻘَﻠْﺐُ ﻳَﻬْﻮَﻯ
ﻭَﻳَﺘَﻤَﻨَّﻰ،ﻭَﻳُﺼَﺪِّﻕُ
ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟْﻔَﺮْﺝُ ﺃَﻭْ
ﻳُﻜَﺬِّﺑُﻪُ
“Ditetapkan atas anak Adam
bagiannya dari zina, akan
diperoleh hal itu, tidak bisa tidak.





Kedua mata itu berzina, dan 
zinanya dengan memandang
(yang haram).


 Kedua telinga itu
berzina, dan zinanya dengan 
mendengarkan (yang haram).


Lisan itu berzina, dan zinanya
dengan berbicara (yang
diharamkan).


 Tangan itu berzina,
dan zinanya dengan memegang.


Kaki itu berzina, dan zinanya
dengan melangkah (kepada apa
yang diharamkan).





 Sementara,
hati itu berkeinginan dan
berangan-angan, sedangkan
kemaluan yang membenarkan
semua itu atau
mendustakannya.” (HR. Muslim
no. 2657)
Al-Imam An-Nawawi t berkata:
“Makna dari hadits di atas adalah
anak Adam itu ditetapkan
bagiannya dari zina. Maka di
antara mereka ada yang
melakukan zina secara hakiki
dengan memasukkan
kemaluannya ke dalam kemaluan
yang haram (untuk dimasuki
karena bukan pasangan
hidupnya yang sah, pent.). 





Dan 
di antara mereka ada yang 
zinanya secara majazi (kiasan) 
dengan memandang yang
haram, mendengar perbuatan


zina dan perkara yang 
mengantarkan kepada zina, atau 
dengan sentuhan tangan di
mana tangannya meraba wanita 
yang bukan mahramnya   atau 
menciumnya, atau kakinya 
melangkah untuk menuju ke
tempat berzina, atau untuk 
melihat zina, atau untuk 
menyentuh wanita non mahram 
atau untuk melakukan 
pembicaraan yang haram 
dengan wanita non mahram dan 
semisalnya, atau ia memikirkan 
dalam hatinya.
Semuanya ini 
termasuk zina secara majazi.





Sementara kemaluannya 
membenarkan semua itu atau 
mendustakannya. Maknanya,
terkadang ia merealisasikan zina
tersebut dengan kemaluannya,
dan terkadang ia tidak 
merealisasikannya dengan tidak 
memasukkan kemaluannya ke
dalam kemaluan yang haram,
sekalipun dekat 
dengannya.” (Syarhu Shahih
Muslim, 16/206)
Dengan pacaran yang mereka 
beri embel-embel Islam, adakah 
mereka dapat menjaga 
pandangan mata mereka dari 
melihat yang haram? 
Sementara 
memandang wanita ajnabiyyah
(non mahram) atau laki-laki 
ajnabi termasuk perbuatan yang 
diharamkan.





Allah memerintahkan: “Katakanlah (wahai Muhammad) kepada laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. 





Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’ Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka…’.”


 (An-Nur: 30-31) Tidakkah mereka tahu bahwa wanita merupakan fitnah yang terbesar bagi laki-laki? Sebagaimana dinyatakan Rasulullah n dalam sabda beliau: ﻣَﺎﺗَﺮَﻛْﺖُﺑَﻌْﺪِﻱﻓِﺘْﻨَﺔً​ﻫِﻲَﺃَﺿَﺮُّﻋَﻠَﻰﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝِ​ﻣِﻦَﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ “Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnahnya wanita.” (HR. Al-Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 6880).



Di samping itu, dengan pacaran “Islami” ala mereka, mereka tentu tidak akan lepas dari yang namanya khalwat (berdua-duaan dengan lawan jenis) dan ikhtilath (bercampur baur antara laki-laki dan perempuan tanpa adanya hijab/tabir penghalang). 

Rasulullah pernah bersabda: ﻻَﻳَﺨْﻠُﻮَﻥَّﺭَﺟُﻞٌﺑِﺎﻣْﺮَ​ﺃَﺓٍﺇِﻻَّﻣَﻊَﺫِﻱﻣَﺤْﺮَﻡٍ “Sekali-kali tidak boleh seorang laki-laki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali wanita itu bersama mahramnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1862 dan Muslim no. 3259).

Al-Qadhi Iyadh berkata, “Wanita adalah fitnah, sehingga laki-laki ajnabi dilarang bersepi-sepi dengannya. Karena jiwa-jiwa manusia diciptakan punya kecenderungan/syahwat terhadap wanita





*maka menjauhkannya dari perkara zina, baik itu zina mata,tangan,kaki,telinga,l​isan,ataupun yang lainnya.
walaupun berbicara dengan laki2 yang bukan non mahram lewat chat dan sms..apalagi yg lwat tlp yg jelas2 terdengar suara kita.

*menundukan pandangan, dari melihat2 perkara maksiat.

*menghindarkan dari perkara2 ikhtilat..berdua-dua'an dengan laki2 yang bukan mahram kita.

karna lebih baik menghindari perkara2 tersebut, dari pada kita malah terhanyut..
virus VMj ini sangat mewabah bagi kaum muda..apalagi seorang wanita yang dengan gampang terhanyut oleh perasaannya.. banyak yang terjebak karna hal ini, apalagi dengan melebel kan dengan kata 'islami'.
Allahu'alam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar