Selasa, 30 November 2010

RINTIHAN TAUBAT



Yaa Allah...
Maafkanlah segala kekuranganku.
Engkau Maha tidak memerlukan dari menyiksaku.
Karena sesungguhnya semua dosa-dosa ku tidak merugikan-Mu.
Begitu pula semua ketaatanku tidak menguntungkan-Mu”

Yaa Allah...,
Pindahkan aku dari hinanya maksiat kepada kemuliaan Taat!

Ya Allah,
Walaupun aku begitu jauh
dari hamba-hamba Mulia Pilihan-Mu,
Hamba Mohon…
Kokohkanlah kakiku untuk melangkah dijalan-Mu…
Kokohkan Jiwa dan hati-ku untuk menggapai Ridha-Mu,
Kokohkan Iman-ku sampai akhir nanti…

YA ALLAH Yang Maha Mulia,
Muliakanlah kami dengan ketakwaan…

Ya Rabb…
Aku bersimpuh dihadapan-Mu
Aku memohon dengan kemulian-Mu atas kehinaanku
agar engkau mengasihiku

Aku memohon dengan kekuatan-Mu atas kelemahanku
Ketidakbutuhan-Mu atas ku dan Kebutuhanku atas-Mu
Inilah wajah yang pembohong dan pendosa dihadapan zat-Mu
Hamba-MU selainku banyak,
sedang aku tidak memiliki Tuhan selain-Mu
Tak ada tempat kembali
Tak ada yang bisa menyelamatkanku
Selain penyelamatan dari-Mu

Aku memohon dengan permohonan orang miskin
Aku berzikir kepada-Mu
dengan zikir orang yang rendah hati dan Hina
Aku memohon kepada-Mu
dengan permohonan orang yang takut dan sakit
Sebuah permintaan dari orang yang dirinya merendahkan diri pada-Mu

Saat ini aku mengadu pada-Mu
Merintih di haribaan-Mu
Untuk hatiku yang kelam…
Untuk Jiwaku yang sakit…
Untuk dosa-dosaku...
dimasa lalu, sekarang dan yang akan datang

Ya Rabb…
Ampuni dosa-dosaku
Bersihkan hati ini….
Sucikan jiwa ini…
Tentramkan batin ini…
Singkapkan tabir antara Engkau dan Aku ..

Ya Allah…
Aku takut….
Aku Gamang …
tentang masa depanku…
Aku tidak kuat azab-Mu
Bila kelak hari perhitungan itu datang
Saat Engkau menegakkan keadilan-Mu
Bagaimana aku menghadap-Mu ?
Bahu ini tidak akan sanggup memikul dosa-dosa
Akibat kezalimanku

Yaa Rabb…
Andai waktu masih ada
Di sisa usia ini ….
Aku bertobat pada-Mu
Agar ringan kaki melangkah Menghadap-Mu
Aku ingin Engkau tersenyum Menyambutku…
Merangkulku dengan kasih-Mu …
Membelaiku dengan Cinta-Mu
Merindukanku seperti saat ini aku merindukan-Mu
Senyuman dari Sang Maha Pengasih…

Ya Rabb Hamba kembali….
Hamba kembali ke jalan-Mu

Ya Allah… YA Tuhanku,
Sungguh dosa-dosaku hari ini
dan hari yang telah lalu berlimpah.
Hamba tidak kuasa menghitung dan menjumlahkannya
Hamba tidaklah kuat untuk menerima azab neraka
Juga tidak mampu bersabar dan tidak pula tabah atasnya.
Maka lihatlah wahai TUHANKU pada kelemahan hamba dan kehinaan hamba
Jangan biarkan hamba merasakan panasnya neraka pada esok hari (kiamat)“

Ya Tuhanku ,
Tak layak bagiku menghuni surga Firdaus-Mu,
namun aku tak kuat bila menempati neraka Jahim-Mu.
Maafkanlah semua kesalahanku
dan ampunilah semua dosaku
Karena hanya Engkaulah
yang mengampuni dosa-dosa yang besar dan yang kecil.

Ya Allah
Seandainya ini adalah hari terakhir hidup-ku
maka terimalah taubat-ku ini karena begitu banyak dosa yang telah kulakukan

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka.”
(QS. Al-Baqarah: 201).

ASAL MULA ALAM SEMESTA - KEAJAIBAN ILMIAH AL-QUR'AN


Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta.
Gambar 10. Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)
Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut.
Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)
Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun berupa teori, dengan jelas menunjukkan bahwa pada suatu saat seluruh alam semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen. Para ilmuwan sekarang dapat melihat pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan 'gumpalan asap' semacam itu (lihat gambar 10 dan 11)
Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu. Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:
ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... (Al Fushshiilat, 41: 11)
Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa matahari dan bumi dahulu merupakan satu kesatuan. Kemudian mereka berpisah dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini. Allah telah berfirman:
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Al Anbiya, 21:30)
Dr. Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor geologi dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg University, Mainz, Jerman. Ia berkata: "Jika menilik tempat asal Muhammad... Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal asal mula alam semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi mutakhir. Inilah kenyataannya." Ia juga berkata: "Seseorang yang tidak mengetahui apapun tentang fisika inti 14 abad yang lalu, menurut saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui pemikirannya sendiri, bahwa dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang satu."

BUKTI BULAN TERBELAH

Ketika Bulan Terbelah - Tafsir Surat Al Qomar (54) ayat 1


Terbelahnya bulan dalam Al Qur'an dan Hadist

ada sebuah ayat di dalam al Qur'an yang menyatakan bahwa bulan [pernah/akan] terbelah ketika jaman telah mendekati kiamat. Sengaja kata pernah dan akan saya beri kurung karena ada beberapa penafsiran tentang ayat ini. Selengkapnya arti ayat tersebut adalah sebagai berikut:

Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. (QS Al Qomar (54): 1)
Dalam catatan kaki dari terjemahan al Qur'an Departemen Agama RI, ditulis: Yang dimaksud dengan saat di sini ialah terjadinya hari kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan "terbelahnya bulan" ialah suatu mukjizat Nabi Muhammad SAW.
Memang ada hadits yang meriwayatkan peristiwa terbelahnya bulan di masa Nabi saw. masih di Mekah. Hal ini terjadi ketika kaum musyrikin 'menantang' Nabi untuk menunjukkan bukti kenabiannya dengan meminta membelah bulan.
Berikut adalah beberapa di antaranya: (Terima kasih kepada seorang pembaca yang menunjukkannya)
  1. Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah saw., lalu Rasulullah saw. bersabda: Saksikanlah oleh kalian. (Shahih Muslim No.5010)
  2. Hadis riwayat Anas ra.: Bahwa penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah saw. untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah saw. memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali. (Shahih Muslim No.5013)
  3. Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Sesungguhnya bulan pernah terbelah pada masa Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.5015)
Bukti bulan pernah terbelah - Gambar ngarai di permukaan bulan

KLAIM GAMBAR BUKTI BULAN TERBELAH DI INTERNET


Sejak cukup lama, telah beredar melalui internet sebuah gambar permukaan bulan yang diklaim sebagai bukti pernah terbelahnya bulan sekaligus bukti 'kebenaran' ayat di atas. Gambar aslinya dapat dilihat pada situs Badan Antariksa Amerika (NASA).> Lihat
Di sana terlihat sebuah ngarai (semacam kanal kering) besar yang lurus membentang, dan mengesankan sebuah bekas patahan atau belahan yang tersambung kembali. Tetapi, jika kita bersedia membaca lebih jauh keterangan dari NASA mengenai gambar tersebut, orang akan berpikir ulang untuk menyatakan bahwa ngarai tersebut merupakan bekas terbelahnya bulan.

Beberapa fakta tentang bentukan alam di bulan tersebut:

  1. Ilmuwan menyebutnya sebagai RILLE atau RIMA. Meskipun ada banyak spekulasi tentang asal muasal kejadiannya, tetapi pendapat terkuat menyatakan bahwa ia merupakan bekas kanal atau saluran lava yang keluar dari perut bulan di masa lampau. Khusus yang berbentuk lurus seperti Rille Ariadaeus ini, diduga merupakan patahan tanah yang turun di antara 2 sesar kerak bulan yang sejajar.(Lihat Bagan)
    Bagan Sesar
  2. Rille mempunyai berbagai macam bentuk. Lurus dan panjang seperti gambar di atas adalah salah satunya. Sisanya ada yang seperti aliran sungai sebagaimana di bumi (Lihat). Mereka ditemukan di hampir semua titik di permukaan bulan. (contoh)
  3. gambar permukaan bulan -rille berkelok
  4. Rille tidaklah sepanjang yang diperkirakan. Meskipun ada yang mencapai ratusan kilometer ,tetapi tidak ditemukan Rille yang mengelilingi seluruh permukaan bulan. Jika bulan pernah terbelah dua dan Rille tersebut adalah bukti bekas belahannya, tentunya kita bisa harapkan bahwa Rille tersebut membentuk garis yang mengelilingi bulan.
    Rille pada gambar di atas seolah membelah bulan karena sudut pengambilan gambarnya. Panjangnya hanya sekitar 300 km atau 1/36 dari 10.921 km keliling permukaan bulan. (lihat tampak atas)
    gambar patahan di permukaan bulan - tampak atas


KESIMPULAN :

Jadi, tidak tepat menjadikan gambar di atas sebagai bukti bahwa bulan pernah terbelah.
Bagi kita, yang mengimani Allah, ayat tersebut harus dipercayai. Ditambah lagi ada hadits shahih yang menyatakan memang demikian. Jikalau belum ada bukti yang kita inginkan, tidak seharusnya kita mengurangi keimanan. Allah Maha Kuasa untuk membelah bulan. Dan Ia pun kuasa untuk menyatukannya kembali, dengan atau tanpa bekas. Semuanya mudah bagi Allah.

MISTERI BATU TERBANG,BATU ISRA MI'RAJ NABI MUHAMAD

Misteri Batu Terbang, Batu Isra' Mi'raj Nabi Muhammad



Ada yang menyebutnya sebagai batu terbang atau batu gantung. Ada yang menyebutkan sebagai batu pijakan Nabi Muhammad saat akan mi'raj ke langit. Sang batu ingin ikut terbang ke langit, tetapi dilarang oleh nabi, sehingga berhenti dalam posisi melayang hingga sekarang.
Batu Terbang, batu isra' mi'raj, batu melayang, batu gantung, atau batu ajaib yang ternyata palsu dan merupakan hasil manipulasi atau rekayasa gambar
Banyak yang percaya begitu saja gambar dan cerita tersebut. Tetapi tak sedikit juga yang bertanya-tanya. Apakah batu tersebut benar-benar ada? Benarkah itu foto asli?
Setelah beberapa lama mencari-cari kebenaran cerita dan foto tersebut, akhirnya ada kejelasan yang diperoleh dari forum diskusi berbahasa arab. Ternyata foto batu ini sudah tersebar jauh dan juga menimbulkan 'kehebohan' di antara mereka. Jika dalam versi indonesia, embel-embel ceritanya adalah tentang kisah isra' mi'raj di atas, maka dalam forum berbahasa arab itu cerita pengiringnya berbeda. Tidak mengenai isra mi'raj. Di situ diceritakan bahwa batu ini berasal dari wilayah Al Hasa atau Al Ahsa (bukan Al Aqsa), di bagian timur Arab Saudi, di sebuah desa bernama Al Tuwaitsir (Lihat foto-foto wilayah ini di Panoramio). Sang batu, konon ceritanya, tiba-tiba melayang setinggi sekitar 10 cm di suatu hari di bulan April, tanpa sebab yang jelas.
Seorang anggota forum tersebut menanggapi dengan menyatakan bahwa ia hidup di wilayah tersebut dan tidak pernah melihat ada batu yang terbang melayang (lihat juga komentar dari orang-orang yang tinggal di wilyah ini dari artikel berbahasa inggris: the mistery of floating rock di sini). Ia pun kemudian memberikan foto-foto batu yang dimaksud. Dan ternyata, memang batu tersebut ada, namun mempunyai penyangga di bawahnya. Foto asli batu tersebut menunjukkan bahwa memang batu tersebut cukup unik. Dan dengan mengambil sudut pemotretan yang tepat, dilanjutkan dengan manipulasi hasil pemotretan dengan photoshop atau program pengolah gambar lainnya, orang dengan mudah menghilangkan penyangga tersebut untuk memberi kesan sebagai batu yang melayang di udara.
Berikut adalah foto-foto batu asli dari berbagai sudut pengambilan gambar:
Foto asli dari batu yang disebut sebagai batu terbang atau batu melayang. Ternyata batu tersebut mempunyai penyangga di bawahnya.Foto asli dari batu yang disebut sebagai batu terbang atau batu melayang. Ternyata batu tersebut mempunyai penyangga di bawahnya.Foto asli dari batu yang disebut sebagai batu terbang atau batu melayang. Ternyata batu tersebut mempunyai penyangga di bawahnya.

Beberapa keraguan lain mengenai cerita batu terbang

  1. Gambar batu terbang tersebut 'too good to be true', terlalu aneh untuk dipercaya. Ia melayang, ia terletak di tempat terbuka, dan dekat perumahan (lihat foto mobil, rumah, kabel listrik). Artinya, banyak orang akan menyaksikannya jika itu benar. Berita dari mulut ke mulut akan mengundang banyak orang, kru televisi, koran, dan radio tentu akan meliput dan menerbitkan gambar dan cerita batu terbang tersebut. Namun kenyataannya? Hanya ada satu jenis foto dengan keterangan samar tentang apa dan di mana batu tersebut.
  2. Cerita tentang batu yang ingin terbang mengikuti nabi Muhammad juga kurang jelas asal-usul dan sandaran haditsnyaAdakah hadits shahih atau sumber terpercaya lainnya tentang peristiwa ini? Jika ada yang tahu, mohon saya diberitahu melalui formulir komentar di bawah.
  3. Sebagian orang menunjuk kepada bagian bawah dari gambar batu melayang, di bawah batu, di dalam bayangan. Mereka melihat dalam gambar yang lebih besar, berresolusi lebih tinggi, adanya tanda-tanda manipulasi. Ada yang dihapus pada bagian tersebut.

Bagaimana dengan batu yang merupakan pijakan Nabi saat ber-isra'mi'raj?


Foto asli dari batu yang menjadi pijakan Nabi Muhammad saat ber-Isra' Mi'raj.
Di samping ini adalah gambar batu tersebut, tampak atas. Batu ini sama sekali berbeda dengan gambar batu di atas! Batu yang ini asli.
Ia berada di Yerusalem, Palestina di wilayah Haram al Quds al Sharif. Batu inilah yang dilindungi dengan bangunan yang kita kenal sebagai simbol Palestina, yaitu Masjid berkubah Emas, Dome of the Rock, atau Qubah al Shakhra atau masjid Kubah Batu. Apakah batu ini melayang? Wallahua'lam. (Lihat juga Gambar adanya gua di bawah batu ini.)
Jadi, semoga kita tidak terburu-buru percaya dengan cerita-cerita heboh, ajaib, yang diembel-embeli dengan kisah-kisah islami atau dihubungkan dengan kekuasaan Allah.
Jangankan cuma batu sebesar itu, Allah pun berkuasa untuk mengangkat bukit Thursina ketika mengambil sumpah kepada kaum Yahudi. Tetapi, kalau memang batu tersebut tidak melayang, tidak terbang, dan ternyata merupakan hasil manipulasi foto belaka, apakah kita akan tetap menyebarkan foto-foto tersebut? Apalagi kisah sang batu yang ingin ikut Nabi ke langit tersebut juga tidak jelas sumbernya.
Semoga halaman ini bermanfaat untuk kebenaran.

Kamis, 25 November 2010

SHALAWAT DAN BACAANYA (SIFAT SHOLAT NABI MUHAMAD SAW )

Tulisan ini hanyalah Ringkasan dari buku Sifat Shalat Nabi (Syeikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, untuk lebih rinci dan jelas silahkan memiliki bukunya yang telah banyak diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
  
BACAAN SHALAWAT
Makna Shalawat.
Makna Shalawat kepada Nabi  صلی الله عليه وسلم yang paling baik yang pernah disebutkan adalah yang disebutkan oleh 'Abdul 'Aliyah: "Shalawat Allah kepada Nabi-Nya adalah pujian-Nya dan pemulian-Nya. Adapun Shalawat para Malaikat dan yang lainnya kepada Beliau  صلی الله عليه وسلم adalah permohonan shalawat dari Allah. Maksudnya memohonkan tambahan shalawat, bukan memohonkan shalawat"
Hal ini dijelaskan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar as-Qolani dalam Fat-hul Baari. Ibnul Qayyim juga telah merinci pembahasan ini dalam Jalaa-ul Afhaam. Hendaklah pembaca melihat pembahasan tsb, Allahul Musta'aan

Beliau  صلی الله عليه وسلم mengucapkan shalawat kepada dirinya sendiri pada tasyahhud awal  dan yang lainnya (Diriwayatkan oleh Abu 'Awanah dalam shahihnya II/324, juga oleh An-Nasa'i ), Tidak ada dalil untuk mengkhususkan pada tasyahhud tertentu misal pada tasyahhud awal saja atau tasyahhud akhir saja.

Beliau  صلی الله عليه وسلم  mensyariatkan bacaan  shalawat ini pada umatnya untuk bershalawat setelah mengucapkan salam kepadanya (Assalamu 'alan Nabi) dan beliau mengajarkan bermacam-macam bacaan shalawat kepada Beliau  صلی الله عليه وسلم

Para Shahabat bertanya "Wahai Rasulullah, engkau telah mengajarkan kami bagaimana cara kami mengucapkan salam kepadamu (maksudnya dalam tasyahhud), lalu bagaimanakah cara kami mengucapkan shalawat kepadamu?"
Beliau  صلی الله عليه وسلم menjawab:   "Ucapkanlah Allahumma Shalli 'Alaa Muhammad....... dan seterusnya (Al-hadits)'

Beliau tidak mengkhususkan tasyahhud  satu dengan yang lainnya, oleh karena itu disini ada dalill yang menunjukkan disyari'atkan juga membaca shalawat kepada beliau pada tasyahhud pertama.  

"Dan Tidak satupun didapati dalam Hadits-Hadits yang Shahih Lafazh  "SAYYIDINA", Sehingga sangat mengherankan bila ada sebagian orang yang menggunakan Lafazh Sayyidina tanpa dapat menunjukkan dalil Haditsnya, sekiranya mereka dapat menunjukkan dalil yang Shahiih tentulah kita rujuk padanya"

Sesungguhnya kebaikan itu hanya ada pada mengikuti Sunnah Rasulullah صلی الله عليه وسلم Inilah mahzhab Imam Syafi'i sebagaimana yang ditulis dalam kitab beliau Al-Umm.

Inilah yang Shahih menurut para shahabat beliau (Imam Syafi'i),  dan telah ditulis oleh Imam Nawawi dalam Kitab Al-Majmuu' (III/460), Ar-Raudhah (I/263, cet. al-Maktab al-islami).
Pendapat ini juga dipilih oleh al-Wazir bin Hubairah al-Hanbali dalam al-Ifshaah, dinukil oleh Ibnu Rajab dalam Dzail ath-Thabaqaat (I/280), Juga oleh al-Hafizh Ibnu Hajar as-Qolani dalam Fathul Baari.

Shalawat dan lafazh-lafazhnya menurut Hadits-Hadits yang Shahiih
 Boleh diamalkan salah satunya yang mudah di hapal, atau diamalkan bergantian, terkadang yang ini terkadang yang lain pada masing-masing shalat, sehingga kita telah mengamalkan semuanya menurut Sunnah.

1. Dari Riwayat Ahmad dan Ath-Thahawi, Dalam riwayat Bukhari Muslim Tanpa Lafazh DALAM KURUNG
"ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA ('AHLII BAITIHI)WA'ALAA AZWAAJIHI WAZHURRIYATIHII,  KAMA SHOLAITA 'ALAA 'ALI IBRAHIM,  INNAKA HAMIIDUN MAJIID, WABARIK 'ALAA MUHAMMAD, WA'ALAA ('AHLII BAITIHI) WA'ALAA AZWAAJIHI WAZHURRIYATIHII, KAMA BARAKTA 'ALAA 'AALI IBRAHIM INNAKA HAMIIDUN MAJIID"

2. Dari Riwayat al-Bukhari Muslim, an-Nasa'i dalam 'Amalul Yaumi wal Lailah, al-Humaidi, Ibnu Mandah.
"ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD,  WA'ALAA 'ALII MUHAMMAD ,  KAMA SHOLAITA 'ALAA  IBRAHIIM, WA'ALAA 'ALI IBRAHIM,  INNAKA HAMIIDUN MAJIID, ALLAHUMMA BARIK 'ALAA MUHAMMAD, WA'ALAA 'ALI MUHAMMAD, KAMA BARAKTA 'ALAA IBRAHIM WA'ALAA 'ALI IBRAHIM INNAKA HAMIIDUN MAJIID "

3. Dari Riwayat Ahmad, an-Nasa'i, Abu Ya'la dalam Musnadnya no.44/2
"ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD, WA'ALAA 'ALI MUHAMMAD,  KAMA SHOLAITA 'ALAA IBRAHIM,  WA 'AALI IBRAHIM, INNAKA HAMIIDUN MAJIID, WABARIK 'ALAA MUHAMMAD, WA'ALAA 'ALII MUHAMMAD, KAMA BARAKTA 'ALAA IBRAHIM WA 'ALI IBRAHIM, INNAKA HAMIIDUN MAJIID"

4. Dari Riwayat Muslim, Abu 'Awanah, Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (II/132/1), Abu Dawud, an-Nasa'i (159-11) dan dishahihkan oleh al-Hakim. 
"ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD ANNABIYYIL UMMIYI, WA 'ALAA 'ALI MUHAMMAD,  KAMA SHOLAITA 'ALAA 'ALI IBRAHIM, WA BARIK 'ALAA MUHAMMAD ANNABIYYIL UMMIYI, WA 'ALAA 'ALI MUHAMMAD, KAMA BARAKTA 'ALAA 'ALI IBRAHIM FIL 'ALAMIINA  HAMIIDUN MAJIID"

5. Dari Riwayat al-Bukhari, an-Nasa'i, ath-Thahawi, Ahmad dan Ismail al-Qhadi dalam Fadhlush Shalaati 'alan Nabi  صلی الله عليه وسلم.
"ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD 'ABDIKA WA RASUULIKA,  KAMA SHOLAITA 'ALAA 'AALI IBRAHIM,   WABARIK 'ALAA MUHAMMAD  'ABDIKA WA RASUULIKA , WA 'ALAA 'AALI MUHAMMAD, KAMA BARAKTA 'ALAA  IBRAHIM WA 'ALA 'ALI IBRAHIM"

6. Dari Riwayat al-Bukhari, Muslim dan an-Nasa'i (164/59). 
"ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD WA 'ALAA AZWAAJIHI WAZHURRIYATIHII,  KAMA SHOLAITA 'ALAA 'AALI IBRAHIM,  WABARIK 'ALAA MUHAMMAD, WA'ALAA AZWAAJIHI WAZHURRIYATIHII, KAMA BARAKTA 'ALAA 'AALI IBRAHIM INNAKA HAMIIDUN MAJIID"

7. Dari Riwayat an-Nasa'i, ath-Thahawi dan Abu Sa'id bi al-A'rabi dalam al-Mu'jam, Ibnul Qayyim dalamJalaa-ul Afhaam menisbatkan hadits ini kpd Muhammad bin Ishaq as-Siraj. 
"ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD WA 'ALAA 'ALI MUHAMMAD,  WABARIK 'ALAA MUHAMMAD, WA 'ALAA 'ALI MUHAMMAD, KAMA SHOLAITA WABARAKTA 'ALAA IBRAHIM WA 'ALI IBRAHIM, INNAKA HAMIIDUN MAJIID"

BERDO'A MINTA PERLINDUNGAN DARI(4) HAL.
Hal ini dilakukan pada duduk tasyahhud akhir saja, sebelum salam. 
Rasulullah  صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Jika salah seorang dari kalian telah selesai melakukan tasyahhud akhir, maka hendaklah dia berlindung kepada Allah Ta'ala dari Empat HAL, Hendaklah dia membaca "Ya Allah aku berlindung padaMu dari adzab neraka jahannam, adzab kubur, fitnah hidup dan mati, dan dari kejelekan fitnah al-Masih ad dajjal, kemudian dia berdo'a untuk dirinya dengan apa yang nampak baginya (apa yang disukainya)"

"ALLAAHUMMA INNII A'UDZUBIKA MIN 'ADZAABI JAHANNAM WA MIN 'ADZAABIL QABRI WA MIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAATI WA MIN SYARRI FITNATIL MASIIHID DAJJAAL."
(Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ahmad dengan Sanad yang Shahiih.)

Dari Abu Hurairah berkata; berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam : 
 "Apabila kamu telah selesai bertasyahhud maka hendaklah berlindung kepada Allah dari empat (4) hal, dia berkata:

"ALLAAHUMMA INNII A'UUDZUBIKA MIN 'ADZAABI JAHANNAMA WA MIN 'ADZAABIL QABRI WA MIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAATI WA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAAL."
artinya: "Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam, siksa kubur, fitnahnya hidup dan mati serta fitnahnya Al-Masiihid Dajjaal." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al-Bukhari dan Muslim dengan lafadhz Muslim)

Kemudian (supaya) dia memilih do'a yang dia kagumi/senangi…(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad dan Al-Bukhari), kemudian baru mengucapkan salam kekanan dan kekiri. 
Agar tidak menyalahi riwayat hadits Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam ini maka dalam tasyahhud awwal bacaannya berhenti sampai membaca sholawat pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sedang ta'awudz (berlindung dari 4 hal) ini dibaca hanya ketika tasyahhud akhir.
SALAM
Salam sebagai tanda berakhirnya gerakan sholat, dilakukan dalam posisi duduk tasyahhud akhir setelah membaca do'a minta perlindungan dari 4 fitnah atau tambahan do'a lainnya.
"Kunci sholat adalah bersuci, pembukanya takbir dan penutupnya (yaitu sholat) adalah mengucapkan salam." (Hadits dikeluarkan dan disahkan oleh Al Imam Al-Hakim dan Adz-Dzahabi)

Caranya
Dengan menolehkan wajah ke kanan seraya mengucapkan do'a salam kemudian ke kiri.
Dari 'Amir bin Sa'ad, dari bapaknya berkata: Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi salam ke sebelah kanan dan sebelah kirinya hingga terlihat putih pipinya. (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad, Muslim dan An-Nasa-i serta ibnu Majah)

Dari 'Alqomah bin Wa-il, dari bapaknya, ia berkata: Aku sholat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam maka beliau membaca salam ke sebelah kanan (menoleh ke kanan): "As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh." Dan kesebelah kiri: "As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud)

Macam-macam Bacaan Salam
Kadang-kadang beliau membaca:
As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh --- As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh
atau
As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh --- As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah)
atau
As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi--- As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi 
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Muslim)
atau
As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi--- As Salamu'alaikum (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad dan An-Nasa-i)
atau
As Salamu'alaikum dengan sedikit menoleh ke kanan tanpa menoleh ke kiri (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al-Baihaqi dan Ath-Thabrani)

Gerak yang dilarang

Sering terlihat orang yang mengucapkan salam ketika menoleh ke-kanan dibarengai dengan gerakan telapak tangan dibuka kemudian ketika menoleh ke kiri tangan kirinya di buka. Gerakan tangan ini dilarang oleh shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Mengapa kamu menggerakkan tangan kamu seperti gerakan ekor kuda yang lari terbirit-birit dikejar binatang buas? Bila seseorang diantara kamu mengucapkan salam, hendaklah ia berpaling kepada temannya dan tidak perlu menggerakkan tangannya." [Ketika mereka sholat lagi bersama Rasullullah, mereka tidak melakukannya lagi].
Pada riwayat lain disebutkan: "Seseorang diantara kamu cukup meletakkan tangannya di atas pahanya, kemudian ia mengucapkan salam dengan berpaling kepada saudaranya yang di sebelah kanan dan saudaranya di sebelah kiri). (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Muslim, Abu 'Awanah, Ibnu Khuzaimah dan At-Thabrani).
Diantara gerakkan bid’ah yang dilakukan saat salam adalah gerakkan yang dilakukan oleh orang syi’ah dengan menepukkan kedua tangannya di atas paha tiga kali, sebagai pengganti salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri. Hal seperti ini dilakukan oleh syi’ah Iran dan sekitarnya. Maksud dari gerakan itu adalah melaknat malaikat Jibril karena mereka mengatakan Jibril telah salah menyampaikan wahyu.

Diringkas dari Buku Sifat Shalat Nabi (Syeikh Muhammad Nashiruddin al-Albani)
Semoga bermanfaat, Allahu Musta'aan.

Senin, 22 November 2010

TIDAK MAU SHOLAT BERARTI SOMBONG



Sahabat Hikmah…
Sholat adalah perintah Allah untuk menghamba kepada-Nya.
Sholat adalah perintah Allah untuk bersyukur kepada-Nya.
Sholat adalah ukuran hamba yang beriman dan bertakwa.

”Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni`mat yang banyak.
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.”
 (QS Al Kautsar :1-2)

Sholat adalah mengagungkan Allah, diri ini kecil.
Tidak mau sholat ….?
Apakah dia lebih agung dari Allah,
yang telah memerintahkan sholat ?

Sholat adalah memuji Allah, diri ini nista.
Tidak mau sholat ….?
Apakah dia lebih terpuji daripada Allah,
yang bertasbih dan bertahmid apa yang di langit dan di bumi ?


Sholat adalah memohon petunjuk kepada Allah, diri ini tak tahu arah.
Tidak mau sholat ….?
Apakah dia lebih tahu daripada Allah,
yang Maha Tahu atas segala sesuatu.

Sholat adalah memohon ampun kepada Allah atas segala dosa.
Tidak mau sholat ….?
Apakah dia bebas dari dosa,
sehingga tidak butuh ampunan-Nya ?

Sholat adalah meminta kepada Allah, diri ini fakir.
Tidak mau sholat ....?
Apakah dia lebih kaya daripada Allah,
yang memiliki semua yang ada ?

Sholat adalah tunduk dan taat  kepada Allah, diri ini tak berkuasa.
Tidak mau sholat ....?
Apakah dia lebih berkuasa daripada Allah,
yang semuanya ada di Tangan-Nya?

Sholat adalah ruku’ dan sujud kepada Allah, diri ini hina.
Tidak mau sholat ....?
Apakah dia lebih mulia dari pada Allah,
yang bertasbih apa yang di langit dan di bumi?

Sholat adalah bersyukur kepada Allah, diri ini papa.
Tidak mau sholat ....?
Apakah dia telah mencukupi dirinya sendiri,
selain pemberian dari Allah ?

Sholat adalah penghormatan kepada Allah.
Tidak mau sholat....?
Apakah dia lebih terhormat daripada Allah,
yang kemulian-Nya diakui seluruh makhluk-Nya ?


Sholat adalah perlindungan kepada Allah dari api neraka.
Tidak mau sholat....?
Apakah dia akan aman dari siksa neraka,
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu,
dan penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras ?


Dan makhluk Allah yang di langit dan bumi, semuanya sholat
Mereka bertasbih, bertahmid, sujud dan mengangungkan-Nya

”Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya berTASBIH apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) SHOLAT  dan TASBIHnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS An Nur : 41)

”Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan berTASBIH dengan MEMUJI-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti TASBIH mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al Isra’:44)

"Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah berSUJUD apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gu-nung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan seba-gian besar daripada manusia?" (QS Al-Hajj: 18)

Hanya sebagian jin dan manusia yang ANGKUH  dan SOMBONG
yang tidak mau melakukan sholat,
yang tidak mau mengagungkan Allah,
yang tidak mau memuji Allah,
yang tidak mau memohon petunjuk kepada Allah,
yang tidak mau memohon ampun kepada Allah,
yang tidak mau meminta kepada Allah,
yang tidak mau tunduk dan taat  kepada Allah,
yang tidak mau ruku’ dan sujud kepada Allah,
yang tidak mau bersyukur kepada Allah,
yang tidak mau menghormat kepada Allah,
yang tidak mau berrlindung kepada Allah dari api neraka.

Iblis diperintahkan oleh Allah untuk sujud  kepada Adam,
Dia enggan dan takabur, karena merasa lebih baik dari Adam

Manusia diperintahkan oleh Allah untuk sujud kepada Allah
Bila dia enggan dan takabur, apakah dia merasa lebih baik dari Allah ?


Firman Allah:
”Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan SOMBONG, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS Al Israa’ :37)

Sabda Rasul :
”Tidak akan masuk surga siapa yang di dalam hatinya ada kesombongan walau seberat debu.”  (HR Muslim)

Hukum orang yang tidak mau sholat:

Allah benci dengan orang yang sombong, dan Rasul diperintahkan untuk memerangi orang-orang yang sombong, sebagaimana sabdanya dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma:

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ‏‎ ‎النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا‎ ‎أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ‏‎ ‎وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ‏‎ ‎اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ‏‎ ‎وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا‎ ‎فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا‎ ‎مِنِّي دِمَاءَهُمْ‏‎ ‎وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ‏‎ ‎الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ‏‎ ‎عَلَى اللَّهِ

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka (1) bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, (2) menegakkan SHOLAT, (3)menunaikan zakat. Jika mereka lakukan yang demikian maka mereka telah memelihara darah dan harta mereka dariku kecuali dengan haq Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah.” (HR. Al-Bukhari no. 75 dan Muslim no. 21)

Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata: Saya mendengar Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ‏‎ ‎وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ‏‎ ‎تَرْكَ الصَّلَاةِ

“Sungguh yang memisahkan antara seorang laki-laki (baca: muslim) dengan kesyirikan dan kekufuan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 82)

Asy-Syaukani berkata dalam Nailul Authar (1/403), “Hadits ini menunjukkan bahwa meninggalkan shalat termasuk dari perkara yang menyebabkan terjadinya kekafiran.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiah juga menerangkan perbedaan antara kata ‘al-kufru’ (memakai ‘al’) dengan kata ‘kufrun’ (tanpa ‘al’). Dimana kata yang pertama (yang memakai ‘al’/makrifah) bermakna kekafiran akbar yang mengeluarkan dari agama, sementara kata yang kedua (tanpa ‘al’/nakirah) bermakna kafir asghar yang tidak mengeluarkan dari agama. Sementara dalam hadits di atas dia memakai ‘al’. (lihat Iqtidha` Ash-Shirath Al-Mustaqim hal. 70)

Buraidah -radhiallahu anhu- berkata: Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا‎ ‎وَبَيْنَهُمْ الصَّلَاةُ فَمَنْ‏‎ ‎تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat, karenanya barangsiapa yang meninggalkannya maka sungguh dia telah kafir.” (HR. At-Tirmizi no. 2621, An-Nasai no. 459, Ibnu Majah no. 1069 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 4143)

Asy-Syaikh Ibnu Al-Utsaimin berkata, “Yang dimaksud dengan kekafiran di sini adalah kekafiran yang menyebabkan keluar dari Islam, karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan shalat sebagai batas pemisah antara orang orang mu’min dan orang orang kafir, dan hal ini bisa diketahui secara jelas bahwa aturan orang kafir tidak sama dengan aturan orang Islam. Karena itu, barang siapa yang tidak melaksanakan perjanjian ini maka dia termasuk golongan orang kafir.”

Dari Abdullah bin Syaqiq Al-Uqaili -rahimahullah- dia berkata:

كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ‏‎ ‎صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ‏‎ ‎وَسَلَّمَ لَا يَرَوْنَ شَيْئًا‎ ‎مِنْ الْأَعْمَالِ تَرْكُهُ‏‎ ‎كُفْرٌ غَيْرَ الصَّلَاةِ

“Para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah berpendapat mengenai sesuatu dari amal perbuatan yang mana meninggalkannya adalah suatu kekufuran melainkan shalat.” (HR. At-Tirmizi no. 2622)

Itulah mengapa dalam peperangan, orang yang menyerah dan masuk islam belum diakui, sebelum mendirikan sholat dan membayar zakat.

" Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan mereka untuk berjalan. sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." ( QS At Taubah : 5 ). 

”Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS At Taubah : 11)

Itulah mengapa, pada masa Rasulullah dan sahabat semua muslim mendirikan shalat di masjid, termasuk orang munafik, walaupun dengan malas.

Alloh Ta'ala berfirman, yang artinya :" Sesungguhnya orang orang munafik itu menipu Alloh dan Alloh akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' ( dengan sholat ) dihadapan manusia. dan tidaklah mereka menyebut Alloh kecuali sedikit sekali." (An Nisa: 142)

Rasulullah bersabda : Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjamaah di masjid) sekalipun dengan merangkak”  [HR Al-Bukhari dan Muslim]

Dan shalat adalah kunci surga, tidak shalat ya masuk neraka, yaitu neraka SAQARAllah Ta'ala berfirman, yang artinya : " Apakah yang memasukkan kamu kedalam saqar ( neraka ) ?" mereka menjawab," Kami dahulu tidak termasuk orang orang yang mengerjakan shalat." ( Al Mudatsir: 42-43 ).

Wallahu a’lam bi showab

O.F.A

Sumber:

Sholatlah kamu, sebelum engkau disholatkan

************************************************************
SUKA dengan TULISAN di atas ? TULISKAN KOMENTARmu Sahabat!!
SILAHKAN DISHARE ke sahabat2 lainnya ...dengan menekan  "share/Bagikan"

"Barang siapa MENUNJUKKAN pada KEBAIKAN ,maka baginya PAHALA sepertiorang yang MELAKUKANnya ." (HR.Muslim)