Jumat, 31 Desember 2010

ASAL MULA TEROMPET DI MALAM BARU MASEHI & TEROMPET DI LARANG OLEH NABI

Asal Mula Terompet di Malam Tahun Baru

Seluruh penjuru dunia kini tengah merayakan pesta pergantian tahun. Seperti negara-negara lain di dunia, masyarakat di Indonesia pun juga demikian. Jika di beberapa negara Asia, seperti Jepang, Korea, dan China, masyarakatnya menghabiskan malam Tahun Baru dengan mengunjungi tempat ibadah untuk berdoa. Maka di Indonesia, meniup terompet sudah menjadi tradisi masyarakat saat menyambut pergantian tahun.

Sayangnya, hingga saat ini tak banyak orang yang tahu mengapa terompet dipilih untuk menyambut datangnya tanggal 1 Januari.

Semula, budaya meniup terompet ini merupakan budaya masyarakat Yahudi saat menyambut tahun baru bangsa mereka yang jatuh pada pada bulan ke tujuh pada sistem penanggalan mereka. Pada malam tahun barunya, masyarakat Yahudi melakukan introspeksi diri dengan tradisi meniup shofa, sebuah alat musik sejenisi terompet. Bunyi shofar mirip sekali dengan bunyi terompet kertas yang dibunyikan orang Indonesia di malam Tahun Baru.

Sebenarnyam shofar sendiri digolongkan sebagai terompet. Terompet diperkirakan sudah ada sejak tahun 1.500 sebelum Masehi. Awalnya, alat musik jenis ini diperuntukkan untuk keperluan ritual agama dan juga digunakan dalam militer terutama saat akan berperang. Kemudian terompet dijadikan sebagai alat musik pada masa pertengahan Renaisance hingga saat ini.


Terompet Dilarang Oleh Nabi


Dari Abu ‘Umair bin Anas dari bibinya yang termasuk shahabiyah anshor, “Nabi memikirkan bagaimana cara mengumpulkan orang untuk shalat berjamaah. Ada beberapa orang yang memberikan usulan. Yang pertama mengatakan, ‘Kibarkanlah bendera ketika waktu shalat tiba. Jika orang-orang melihat ada bendera yang berkibar maka mereka akan saling memberi tahukan tibanya waktu shalat’. Namun Nabi tidak menyetujuinya. Orang kedua mengusulkan agar memakai teropet. Nabipun tidak setuju, beliau bersabda, ‘Membunyikan terompet adalah perilaku orang-orang Yahudi.’ Orang ketiga mengusulkan agar memakai lonceng. Nabi berkomentar, ‘Itu adalah perilaku Nasrani.’ Setelah kejadian tersebut, Abdullah bin Zaid bin Abdi Robbihi pulang dalam kondisi memikirkan agar yang dipikirkan Nabi. Dalam tidurnya, beliau diajari cara beradzan.” (HR. Abu Daud, shahih)

Hadits di atas adalah di antara sekian banyak hadits yang menunjukkan bahwa menyerupai orang kafir adalah terlarang.

Ketika Nabi tidak senang dengan terompet Yahudi yang ditiup dengan mulut dan lonceng Nasrani yang dibunyikan dengan tangan, beliau beralasan karena itu adalah perilaku orang-orang Yahudi dan Nasrani. Sedangkan alasan yang disebutkan setelah penilaian itu menunjukkan bahwa alasan tersebut adalah illah/motif hukum dari penilaian. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa Nabi melarang semua ciri khas Yahudi dan Nasrani. Padahal menurut sebagian sumber, terompet Yahudi itu diambil dari ajaran Nabi Musa. Di masa Nabi Musa orang-orang dikumpulkan dengan membunyikan terompet.

Sedangkan lonceng orang-orang Nasrani adalah buatan mereka sendiri dan bukan ajaran Nabi Isa. Bahkan mayoritas ajaran Nasrani itu buatan pendeta-pendeta mereka.

Motif hukum di atas menunjukkan bahwa suara lonceng dan terompet itu tetap terlarang di waktu kapan pun dibunyikan bahkan meski dibunyikan di luar waktu shalat. Dengan pertimbangan bahwa dua jenis suara tersebut merupakan simbol Yahudi dan Nasrani karena orang-orang Nasrani membunyikan lonceng dalam berbagai kesempatan, meski di luar waktu ibadah mereka.

Sedangkan simbol agama ini adalah suara adzan yang mengandung pemberitahuan dengan bacaan-bacaan dzikir. Dengannya pintu-pintu langit terbuka, setan lari terkentut-kentut dan rahmat Allah diturunkan.

Ibnu Taimiyyah mengatakan, “Simbol agama Yahudi dan Nasrani ini telah dipakai oleh banyak umat Islam, baik yang menjadi penguasa ataupun yang bukan.

Sampai-sampai kami menyaksikan pada hari Kamis yang hina ini banyak orang membakar dupa dan membunyikan terompet-terompet kecil.

Bahkan ada seorang penguasa muslim yang membunyikan lonceng pada saat sholat lima waktu. Perbuatan inilah yang dilarang oleh Rasulullah.

Ada juga penguasa yang membunyikan terompet di pagi dan sore hari. Menurut persangkaan orang tersebut dalam rangka menyerupai Dzulqornain. Sedangkan pada selain dua waktu tersebut dia wakilkan kepada yang lain.

Inilah tindakan menyerupai orang Yahudi, Nasrani dan orang non Arab yaitu Persia dan Romawi. Ketika perbuatan-perbuatan semacam ini yaitu berbagai perbuatan yang menyelisihi petunjuk Nabi telah dominan dilakukan oleh para penguasa muslim di bagian timur dunia Islam maka oleh memberikan kesempatan kepada orang Turki yang kafir untuk mengalahkan para raja tersebut padahal Nabi menjanjikan bahwa kaum muslimin nanti akan memerangi orang-orang Turki tersebut. Akhirnya orang-orang Turki tersebut melakukan berbagai aksi kekerasan yang belum pernah terjadi di dunia Islam sekalipun.

Inilah bukti kebenaran sabda Nabi, “Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian.”

Kaum muslimin di masa Nabi dan masa-masa sesudahnya pada saat peran hanya terdiam dan mengingat Allah.

Qois bin Ibad, salah seorang tabiin senior mengatakan, “Mereka, para shahabat menyukai bersuara lirih pada saat berdzikir, ketika perang dan waktu di dekat jenazah.” (Diriwayatkan oleh Baihaqi dengan sanad yang shahih). Riwayat-riwayat lain juga menunjukkan bahwa dalam sikon-sikon di atas para shahabat bersikap tenang sedangkan hati mereka dipenuhi nama Allah dan keagungan-Nya. Hal ini sama persis dengan keadaan mereka pada saat sholat. Bersuara keras dalam tiga kondisi di atas merupakan kebiasaan ahli kitab dan non arab yang kafir lalu diteladani banyak kaum muslimin.”

Terdapat dalil lain yang menunjukkan bahwa suara lonceng itu terlarang secara mutlak, pada semua waktu.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ

الْجَرَسُ مَزَامِيرُ الشَّيْطَانِ

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lonceng adalah seruling setan.” (HR. Muslim, dll)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَصْحَبُ الْمَلَائِكَةُ رُفْقَةً فِيهَا كَلْبٌ وَلَا جَرَسٌ

Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda, “Malaikat tidak akan menyertai rombongan yang membawa lonceng/genta atau anjing.” (HR. Muslim)

Ibnu Hajar mengatakan, “Genta terlarang karena suaranya yang menyerupai suara lonceng orang-orang Nasrani di samping menyerupai bentuknya.”

Tidak kalah disayangkan ada sebuah pesantren besar di negeri kita yang sejak dulu hingga sekarang menggunakan lonceng sebagai belnya. Demikian pula banyak kaum muslimin terutama generasi mudanya yang pada saat akhir tahun masehi atau acara ulang tahun yang terlarang ramai-ramai membunyikan terompet yang dilarang oleh Nabi.

Jika membunyikan terompet karena adanya sebuah kebutuhan yaitu mengumpulkan orang untuk melaksanakan shalat berjamaah (saja terlarang -ed), maka bagaimanakah juga dalam even yang tidak ada dorongan kebutuhan, bahkan itu adalah dalam rangka memperingati awal tahun masehi

BAGAIMANA KITA MENYIKAPI TAHUN BARU MASEHI ?

kebiasaan orang dalam memasuki tahun baru di berbagai belahan dunia adalah dengan merayakannya, seperti begadang semalam suntuk, pesta kembang api, tiup terompet pada detik-detik memasuki tahun baru, wayang semalam suntuk bahkan tidak ketinggalan dan sudah mulai ngetrend di beberapa tempat diadakan dzikir berjama’ah menyongsong tahun baru. Sebenarnya bagaimana Islam memandang perayaan tahun baru?

Bolehkah Merayakannya?
Tahun baru tidak termasuk salah satu hari raya Islam sebagaimana ‘Iedul Fitri, ‘Iedul Adha ataupun hari Jum’at. Bahkan hari tersebut tergolong rangkaian kegiatan hari raya orang-orang kafir yang tidak boleh diperingati oleh seorang muslim.

Suatu ketika seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam untuk meminta fatwa karena ia telah bernadzar memotong hewan di Buwanah (nama sebuah tempat), maka Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam menanyakan kepadanya: “Apakah disana ada berhala sesembahan orang Jahiliyah?” Dia menjawab, “Tidak”. Beliau bertanya, “Apakah di sana tempat dirayakannya hari raya mereka?” Dia menjawab, “Tidak”. Maka Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Tunaikan nadzarmu, karena sesungguhnya tidak boleh melaksanakan nadzar dalam maksiat terhadap Allah dan dalam hal yang tidak dimiliki oleh anak Adam”. (Hadits Riwayat Abu Daud dengan sanad yang sesuai dengan syarat Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan terlarangnya menyembelih untuk Allah di tempat yang bertepatan dengan tempat yang digunakan untuk menyembelih kepada selain Allah, atau di tempat orang-orang kafir merayakan pesta atau hari raya.

Sebab itu berarti mengikuti mereka dan menolong mereka di dalam mengagungkan syi’ar-syi’ar kekufuran. Perbuatan ini juga menyerupai perbuatan mereka dan menjadi sarana yang mengantarkan kepada syirik. Apalagi ikut merayakan hari raya mereka, maka di dalamnya terdapat wala’ (loyalitas) dan dukungan dalam menghidupkan syi’ar-syi’ar kekufuran. Akibat paling berbahaya yang timbul karena berwala’ terhadap orang kafir adalah tumbuhnya rasa cinta dan ikatan batin kepada orang-orang kafir sehingga dapat menghapuskan keimanan.

Keburukan yang Ditimbulkan
Seorang muslim yang ikut-ikutan merayakan tahun baru akan tertimpa banyak keburukan, diantaranya:
  1. Merupakan salah satu bentuk tasyabbuh (menyerupai) dengan orang-orang kafir yang telah dilarang oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam.
  2. Melakukan amal ketaatan seperti dzikir, membaca Al Qur’an, dan sebagainya yang dikhususkan menyambut malam tahun baru adalah pebuatan bid’ah yang menyesatkan.
  3. Ikhtilath (campur baur) antara pria dan wanita seperti yang kita lihat pada hampir seluruh perayaan malam tahun baru bahkan sampai terjerumus pada perbuatan zina, Na’udzubillahi min dzaalika…
  4. Pemborosan harta kaum muslimin, karena uang yang mereka keluarkan untuk merayakannya (membeli makanan, bagi-bagi kado, meniup terompet, membakar petasan dan lain sebagainya) adalah sia-sia di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.
Serta masih banyak keburukan lainnya baik berupa kemaksiatan bahkan kesyirikan kepada Allah. Wallahu a’lam…
***

Kamis, 30 Desember 2010

KUMPULAN HADIST BUKHORI

*AHLI NERAKA YANG PALING RINGAN SIKSAAN NYA*

An-Nu’man bin Basyir r.a. berkata: Aku telah mendengar Nabi SAW. bersabda: Sesungguhnya seringan-ringan siksa ahli neraka di hari kiamat, ialah orang yang di bawah telapak kakinya diletakkan bara api yang dapat mendidihkan otaknya. (Bukhari, Muslim).

*ORANG YANG TERAKHIR KELUAR DARI NERAKA*

Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata:  Nabi SAW. bersabda:  Sungguh aku mengetahui orang-orang yang terakhir keluar dari neraka dan terakhir masuk surga. Ialah seorang yang keluar dari neraka sambil merangkak-rangkak, lalu diperintah oleh Allah:  Masuklah ke surga, maka ia segera pergi ke surga, tetapi terbayang padanya surga telah penuh, maka ia kembali dan berkata:  Ya Tuhan aku dapatkan sudah penuh.  Lalu diperintah lagi: Pergilah masuk surga.  Kemudian ia kembali berkata: Ya Tuhan, aku dapatkan surga sudah penuh, kemudian diperintah: Pergilah masuk surga, maka di sana untukmu seluas dunia sepuluh kali, atau, untukmu seluas dunia dan sepuluh kalinya,  maka ia berkata: Engkau mengejek dan mentertawakan aku sedang Engkau raja yang berkuasa. Sungguh aku telah melihat Rasulullah saw. tertawa ketika menerangkan hadits ini sehingga terlihat gigi gerahamnya.  Dan itu serendah-rendah tingkat ahli surga.  (Bukhari, Muslim).

*KEPASTIAN ADANYA SYAFAAT & KELUARNYA ORG YG BERTAUHID DR NERAKA*

Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Nabi SAW. Bersabda: Akan masuk ahli surga ke surga, dan ahli neraka ke neraka, kemudian Allah memerintahkan: Keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam hatinya ada seberat biji sawi dari iman.  Lalu dikeluarkan mereka dalam keadaan sudah hitam warna mereka, lalu dimasukkan ke dalam sungai kehidupan (nahrul hayat), maka tumbuhlah mereka itu bagai biji yang tumbuh setelah ada air bah, dan tidaklah tumbuhnya berwarna kuning berbelit (berkait).  (Bukhari, Muslim).

*ORANG MUKMIN DI AKHERAT PASTI DAPAT MELIHAT ALLAH SWT*

Abu Musa r.a. berakata: Rasulullah saw. bersabda : Ada dua buah Surga yang terbuat dari perak beserta wadah dan segala isi kandungannya, dan dua buah Surga yang terbuat dari emas beserta wadah dan segala isi kandungannya. Penghalang ahli Surga untuk memandang Rabb mereka hanyalah hijab Keagungan pada Wajah-Nya di Surga Adn.  (Bukhari, Muslim).

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ جَنَّتَانِ مِنْ فِضَّةٍ آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا وَجَنَّتَانِ مِنْ ذَهَبٍ آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا وَمَا بَيْنَ الْقَوْمِ وَبَيْنَ أَنْ يَنْظُرُوا إِلَى رَبِّهِمْ إِلَّا رِدَاءُ الْكِبْرِيَاءِ عَلَى وَجْهِهِ فِي جَنَّةِ عَدْنٍ


. ‘Aisyah radliallahu ‘anhu berkata; “Barangsiapa yang mengatakan bahwa Muhammad saw. melihat Rabbnya berarti dia telah masuk pada persoalan (salah) besar. Akan tetapi Beliau melihat Jibril ‘alaihissalam dalam bentuk dan rupa aslinya yang menutupi apa yang ada di antara ufuk langit”. (Bukhari, Muslim).

عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْمَنْ زَعَمَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ أَعْظَمَ وَلَكِنْ قَدْ رَأَى جِبْرِيلَ فِي صُورَتِهِ وَخَلْقُهُ سَادٌّ مَا بَيْنَ الْأُفُقِ



*APAKAH NABI SAW. MELIHAT ALLAH DALAM MALAM MI'RAJ*


Masruq berkata: Aku bertanya kepada ‘Aisyah r.a.:  Hai Ibu apakah Nabi Muhammad saw. telah melihat Allah?  Jawab Aisyah r.a. :  Sungguh berdiri bulu romaku sebab pertanyaanmu itu, dimanakah engkau dari

tiga macam, orang yang menerangkan itu maka ia dusta:

1. Siapa yang menerangkan padamu bahwa Nabi Muhammad saw. melihat Allah, maka ia dusta. Lalu ia membaca : Laa tudrikuhul abshaaru wa huwa yudrikul abshaara wa huwal lathiful (Allah tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, dan Dia yang mencapai semua penglihatan, dan Dia maha halus kekuasaanNya yang maha mengetahui sedalam-dalamnya) dan ayat: Wama kana libasyarin an  yukallimahullah illa wahyan au min waraa’i hijab (Tiada seorang yang berkata-kata dengan Allah melainkan dengan wahyu atau dari balik tabir/hijab).

2. Siapa yang mengatakan bahwa ia mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, maka sungguh dusta, lalu dibacakan ayat : Wama tadri nafsun madza taksibu ghada (Dan tiada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari).

3. Dan siapa yang berkata bahwa Nabi Muhammad saw. menyembunyikan apa yang diwahyukan oleh Allah maka sungguh orang itu dusta, lalu Siti Aisyah membaca: Ya ayyuhar rasulu balligh maa unzila ilaika min rabbika (Hai utusan Allah sampaikanlah apa yang diturunkan oleh Tuhan kepadamu).
Tetapi Nabi Muhammad saw. telah melihat Jibril dalam bentuk yang sebenarnya dua kali.  (Bukhari, Muslim).


*SIDRATUL MUNTAHA*

أَبُو إِسْحَاقَ الشَّيْبَانِيُّ قَالَ سَأَلْتُ زِرَّ بْنَ حُبَيْشٍعَنْ قَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى{ فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى }قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ مَسْعُودٍ أَنَّهُ رَأَى جِبْرِيلَ لَهُ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ

Abu Ishaq asy-Syaibaniy berkata; Aku bertanya kepada Zirra bin Hubaisy tentang firman Allah Ta’ala QS an-Najm ayat 9-10: “Fa kaana qaaba qausaini aw adnaa. Fa awhaa ilaa ‘abdihii maa awhaa” (“Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) sedekat dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan”). Dia berkata, telah bercerita kepada kami Ibnu Mas’ud bahwa Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam telah melihat Jibril yang memiliki enam ratus sayap”.  (Bukhari, Muslim).


*AL-MASIH ISA BIN MARYAM DAN AL-MASIH AD-DAJJAL*


جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُسَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَمَّا كَذَّبَتْنِي قُرَيْشٌ قُمْتُ فِي الْحِجْرِ فَجَلَا اللَّهُ لِي بَيْتَ الْمَقْدِسِ فَطَفِقْتُ أُخْبِرُهُمْ عَنْ آيَاتِهِ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَيْهِ

#Jabir bin Abdullah r.a. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda : Ketika tokoh-tokoh Quraisy mendustakan aku (tentang Isra Mi’raj), maka aku berdiri di hijir (Ismail), tiba-tiba Allah menampakkan kepadaku Baitul Maqdis, sehingga aku dapat memberitakan kepada mereka tanda-tandanya sambil aku terus melihatnya.  (Bukhari, Muslim)

#Abdullah bin Umar r.a. berkata:  Rasulullah saw. bersabda:  Semalam aku mimpi di dekat Ka’bah ada seorang yang merah bagus rupanya panjang rambutnya sampai ke bahunya, lurus rambutnya bagaikan meneteskan air, sambil meletakkan kedua tangannya di atas bahu orang di kanan kirinya, sedang ia tawaf, maka aku bertanya: Siapakah orang itu?  Jawabnya:  Itu Al-Masih Isa bin Maryam.  Kemudian aku melihat juga seorang di belakangnya, sangat keriting rambutnya, buta matanya sebelah kanan, hampir serupa dengan Ibn Qathan, dia juga meletakkan kedua tangannya di atas bahu dua orang di kanan kirinya, juga tawaf di Ka’bah, ketika aku tanya siapa orang itu?  Dijawab:  Al-Masih Ad-Dajjal.  (Bukhari, Muslim).

#Abdullah bin Umar r.a. berkata:  Pada suatu hari Nabi saw. menceritakan Ad-Dajjal kepada orang-orang, lalu bersabda:  Sesungguhnya Allah tidak buta mata sebelah, ingatlah sesungguhnya Ad-Dajjal itu buta mata sebelah kanan, bagaikan buah anggur yang timbul (menonjol).  (Bukhari, Muslim).

*ISRA DAN MI'RAJ KELANGIT DAN SHOLAT FARDHU LIMA WAKTU *

#Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Ketika malam Isra aku melihat Musa seorang yang kurus, sedang,  seperti orang dari suku Syanu’ah, juga melihat Isa juga sedang, putih kemerahan bagaikan orang yang baru keluar dari pemandian, dan aku sangat menyerupai Ibrahim.  Kemudian dihidangkan kepadaku dua bejana, satu berisi susu dan yang kedua berisi khamr, dan diperintahkan supaya memilih salah satu yang mana yang aku suka, maka aku ambil susu lalu aku minum, maka diberitahu : Engkau telah mengambil fitrah agama, andaikan engkau mengambil khamr pasti umatmu akan tersesat.  (Bukhari, Muslim).
#Mujahid berkata:  Ketika kami di majelis Ibn Abbas r.a. maka orang-orang menyebut Dajjal, dan dikatakan bahwa diantara kedua matanya ada tertulis: Kafir. Ibn Abbas berkata: Aku tidak mendengar keterangan itu, tetapi Nabi saw. bersabda:  Adapun Musa maka seakan-akan aku melihat padanya ketika turun ke lembah sambil membaca talbiyah (Labbaika Allahumma labbaika). (Bukhari, Muslim).

#Ibn Abbas r.a. berkata:  Nabi saw. bersabda:  Ketika malam Isra  aku melihat Nabi Musa seorang yang coklat rupanya, tinggi dan keriting rambutnya, bagaikan orang dari suku Syanu’ah, aku juga melihat Isa a.s. orangnya sedang, tidak tinggi dan tidak pendek, sedang bentuk badannya berkulit putih kemerah-merahan lurus rambutnya.  Aku juga melihat Malaikat Malik penjaga neraka dan Dajjal, dalam beberapa ayat (bukti kebesaran) Allah yang telah diperlihatkan kepadaku, karena itu maka jangan ragu, engkau pasti akan bertemu dengan-Nya.  (Bukhari, Muslim).

#Malik bin Sha’sha’ah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:  Ketika aku di dekat Ka’bah diantara tidur dan jaga, tiba-tiba aku mendengar suara salah seorang, yaitu yang diantara dua orang, lalu disediakan bejana emas yang berisi hikmat dan iman, lalu dibelah dari bawah tenggorokan hingga perutku, kemudian dibasuh dadaku dengan air zamzam, lalu dipenuhi dengan hikmat dan iman.
Lalu didatangkan untukku binatang yang putih lebih besar dari himar dan dibawah baghl (turunan kuda jantan dengan keledai betina) bernama buraq. Lalu berangkat bersama Jibril hingga sampai ke langit dunia, dan ketika ditanya: Siapakah itu?  Jawabnya: Jibril.  Ditanya: Bersama siapa?  Jawabnya: Muhammad.  Ditanya: Apakah dipanggil?  Dijawab: Ya. Maka disambut selamat datang, maka aku bertemu dengan Adam a.s. dan memberi salam, dan menyambutku dengan Selamat datang putraku dan nabi.
Kemudian kami naik ke langit kedua, dan ditanya: Siapakah itu?  Jawabnya: Jibril.  Ditanya: Siapa yang bersamamu?  Jawabnya: Muhammad.  Ditanya: Apakah dipanggil?  Jawabnya:  Ya.  Lalu disambut:  Selamat datang, dan di sana kami bertemu dengan Isa dan Yahya a.s. Keduanya menyambut:  Selamat datang saudara sebagai nabi.

Kemudian kami naik ke langit ketiga, lalu ditanya: Siapakah itu?  Jawab: Jibril.  Ditanya: Dan siapa yang bersamamu?  Jawabnya: Muhammad.  Ditanya: Apakah dipanggil?  Jawabnya: Ya.  Maka disambut dengan selamat datang, dan di situ bertemu dengan Yusuf a.s. dan setelah memberi salam padanya ia menyambut: Selamat datang Saudara sebagai nabi.

Kemudian kami naik ke langit keempat, dan ditanya: Siapakah itu?  Jawab: Jibril.  Ditanya: Apakah dipanggil?  Jawabnya: Ya.  Maka disambut dengan selamat datang, dan di situ bertemu dengan Idris s.a. Sesudah aku beri salam, ia menyambut: Selamat datang saudara sebagai nabi.

Kemudian kami naik ke langit kelima, dan ditanya: Siapakah itu?  Jawabnya: Jibril. Dan ditanya: Siapakah yang bersamamu?  Jawabnya: Muhammad. Ditanya pula: Apakah dipanggil?  Jawabnya: Ya.  Maka disambut: Selamat datang.  Di situ kami bertemu dengan Harun a,s, maka aku memberi salam, dan ia menyambut: Selamat datang saudara sebagai nabi.

Kemudian kami naik ke langit keenam, juga ditanya: Siapakah itu?  Jawab: Jibril.  Lalu ditanya: Dan siapa yang bersamamu?  Dijawab: Muhammad.  Ditanya: Apakah dipanggil?  Jawabnya: Ya.  Maka disambut: Selamat datang, ia menyambut dengan ucapan: Selamat datang saudara sebagai nabi. Dan ketika kami meninggalkannya ia menangis dan ketika ditanya: Mengapakah ia menangis?  Jawabnya: Ya Rabbi itu pemuda yang Tuhan utus sesudahku, akan masuk surga dari umatnya lebih banyak dari umatku.

Kemudian naik ke langit ketujuh, maka ditanya: Siapakah itu?  Jawab: Jibril.  Ditanya: Siapa yang bersamamu?  Jawabnya: Muhammad.  Ditanya: Apakah ia dipanggil?  Jawabnya: Ya.  Maka disambut: Selamat datang. Dan di situ kami bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s.  Sesudah aku memberi salam, maka ia sambut dengan: Selamat datang putraku sebagai nabi.

Kemudian tampak kepadaku Al-Bait Al-Ma’mur, tiap hari dimasuki oleh tujuh puluh ribu Malaikat untuk shalat, jika telah keluar tidak akan masuk lagi untuk selamanya.

Kemudian diperlihatkan kepadaku Sidratul Muntaha, buahnya bagaikan gentong (tempat air) Hajar, sedang daunnya bagaikan telinga gajah dan di bawahnya terdapat sumber empat sungai, dua ke dalam dan dua ke luar.  Aku bertanya kepada Jibril, jawabnya: Yang dalam itu di surga, sedang yang keluar itu yaitu sungai Nil dan Furat.

Kemudian diwajibkan atasku limapuluh kali shalat. Lalu aku turun dan bertemu dengan Musa, lalu ia bertanya: Apakah yang engkau dapat?  Jawabku: Diwajibkan atasku lima puluh kali shalat.  Musa berkata: aku lebih berpengalaman daripadamu, aku telah bersusah payah melatih  Bani Israil, dan umatmu tidak akan kuat, karena itu engkau kembali kepada Tuhan minta keringanan, maka aku kembali minta keringanan, dan diringankan sepuluh hingga tinggal empat puluh, kemudian dikurangi lagi sepuluh sehingga tinggal tiga puluh, kemudian diringankan lagi sepuluh sehingga tinggal dua puluh, kemudian diringankan lagi sepuluh sehingga tinggal sepuluh, dan aku kembali kepada Musa, tetapi ia tetap menganjurkan supaya minta keringanan, maka aku minta keringanan dan dijadikan-Nya lima kali.

Maka aku bertemu dengan Musa dan menyatakan bahwa kini telah tinggal lima, maka ia tetap menganjurkan supaya minta keringanan, tetapi aku jawab: Aku telah menerima dengan baik.  Maka terdengar seruan: Aku telah menetapkan kewajiban-Ku, dan meringankan pada hamba hamba Ku, dan akan membalas tiap kebaikan dengan sepuluh kalinya.  (Bukhari, Muslim)

Abu Dzar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Pada suatu malam terbuka atap rumahku di Makkah, lalu turun Jibril, dan membelah dadaku, kemudian membasuhnya dengan air zamzam, kemudian ia membawa bejana emas yang berisi hikmat dan iman lalu dituangkan ke dalam dadaku, lalu ditutup kembali. Kemudian ia membimbing tanganku dan menaikkan aku ke langit dunia, dan ketika sampai di langit, Jibril berkata kepada penjaganya: Bukalah.  Lalu ditanya: Siapakah itu?  Jawabnya: Jibril.  Lalu ditanya: Apakah engkau bersama orang lain?  Jawabnya: Ya, bersamaku Muhammad saw.  Ditanya: Apakah dipanggil?  Jawabnya : Ya.

Ketika telah dibuka, kami naik ke langit dunia, tiba-tiba bertemu dengan orang yang duduk, sedang di kanan dan kirinya tampak sekumpulan orang, bila ia melihat ke kanan tertawa, tetapi bila melihat ke kiri menangis, maka ia menyambut: Marhaban (selamat datang) nabi yang saleh dan putra yang saleh.
Aku bertanya kepada Jibril: Siapakah itu?  Jawabnya: itu Adam a.s., sedang sekumpulan orang yang di kanan kirinya adalah anak cucunya, yang di kanan ahli surga dan yang di krinya ahli neraka, karena itu ia tertawa bila melihat ke kanan, dan menangis bila melihat ke kirinya.
Kemudian dinaikkan ke langit ke dua, dan minta buka pada penjaganya, juga dikatakan oleh penjaganya sebagaimana langit pertama, lalu dibuka.
Anas r.a. berkata: Maka menyebut bahwa di langit-langit itu telah bertemu dengan Adam, Idris, Musa, Isa, Ibrahim a.s. tetapi tidak dijelaskan tempat masing-masing, hanya menyebut bahwa Adam di langit pertama dan Ibrahim di langit ke enam.

Anas r.a. berkata:  Ketika Jibril bersama Nabi Muhammad saw.  berjumpa dengan nabi Idris maka disambut: Marhaban (Selamat datang) nabi yang saleh dan saudara yang saleh.  Lalu aku tanya: Siapakah ini?  Jawabnya: Ini Idris.  Kemudian melalui Nabi Musa juga disambut: Marhaban nabi yang saleh, dan aku bertanya: Siapakah ini?  Jawab Jibril: Itu Musa.  Lalu melalui Isa, juga menyambut: selamat datang nabi yang saleh dan saudara yang saleh. Ketika aku tanya: Siapakah itu?  Jawab Jibril: Itu Isa a.s.  Kemudian melalui Ibrahim, juga menyambut: Selamat datang nabi yang saleh dan putra yang saleh. Lalu aku bertanya: Siapakah itu?  Jawab Jibril: Itu Ibrahim a.s.

Kemudian aku dibawa naik  sehingga ke atas mustawa, dimana aku mendengar suara kalam yang tercatat di lauh mahfuzh. Maka Allah mewajibkan atas umatku lima puluh kali shalat. Lalu aku kembali membawa perintah kewajiban itu sehingga melalui Musa, maka ia bertanya: Apakah yang diwajibkan Tuhan atas umatmu?  Jawabku: Lima puluh kali shalat. Langsung ia berkata: Kembalilah kepada Tuhan untuk minta keringanan, sebab umatmu takkan kuat melakukan itu. Maka aku kembali kepada Tuhan minta keringanan dan diringankan setengahnya.

Tetapi Musa tetap berkata: Mintalah keringanan karena umatmu tidak akan kuat, maka kembali aku minta keringanan kepada Tuhan dan mendapat keringanan setengahnya. Tetapi Musa tetap menganjurkan supaya minta keringanan karena umatmu tidak akan kuat melakukan itu, maka kembalilah aku minta keringanan kepada Tuhan, sehingga Allah berfirman: Itu hanya lima kali dan nilainya sama dengan lima puluh, tidak akan berubah lagi putusanku.   Maka aku kembali kepada Musa dan Musa tetap menganjurkan supaya minta keringanan, tetapi aku jawab bahwa aku malu kepada Tuhan.
Kemudian aku dibawa ke sidratul muntaha yang diliputi oleh berbagai warna sehingga aku tidak mengerti apakah itu.
Kemudian aku dimasukkan ke surga, yang kubah-kubahnya terbuat dari mutiara dan tanahnya kasturi (misk).  (Bukhari, Muslim).


*PERTAMA TURUN NYA WAHYU*

#Jabir r.a.:  Yahya bin Katsir berkata:  Aku bertanya kepada Abu Salamah bin Abdurrahman tentang wahyu pertama yang turun dari ayat Al-Qur’an, maka dijawab: Ya Ayyuhal muddatsir. Aku berkata:  Orang-orang berkata: Iqra’ bismi rabbikalladzi khalaqa.  Jawab Abu Salamah:  Aku bertanya pada Jabir bin Abdullah tentang itu, dan juga aku tegur sebagaimana katamu itu, maka Jabir berkata:  Aku tidak meriwayatkan kepadamu kecuali apa yang diceritakan oleh Rasulullah saw. kepada kami, yaitu:  Ketika aku beribadah di Hira, dan ketika telah selesai, aku turun dari Hira, tiba-tiba aku dipanggil, maka aku melihat ke kanan, ke kiri tidak ada apa-apa, melihat ke muka ke belakang, juga tidak melihat apa-apa, lalu aku melihat ke atas, terlihatlah olehku sesuatu, maka segera aku pergi kepada Khadijah dan berkata kepadanya:  Selimutilah aku dan siramkan air dingin kepadaku, maka diselimutilah aku dan diusap dengan air dingin, maka turunlah ayat : Ya ayyuhal muddatstsir. Qum fa andzir. Wa Rabbaka fakabbir. (Bukhari, Muslim).

#Jabir bin Abdullah Al-Anshari r.a. ketika memberitakan turunnya wahyu berkata:  Nabi saw. bersabda:  Ketika aku berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara orang dari langit, maka aku melihat ke atas, tiba-tiba malaikat yang datang kepadaku di gua Hira itu duduk di kursi diantara langit dan bumi sehingga aku merasa sangat gentar, dan kembali ke rumah minta diselimuti (zammiluni, zammiluni), maka Allah menurunkan kepadaku:  “Ya ayyuhal muddatsir.  Qum fa andzir. Wa rabbaka fakabbir. Wa tsyiabaka fathahir. Warrujza fahjur” (Wahai orang yang berselimut. Bangunlah dan peringatkanlah. Dan nama Tuhanmu agungkanlah. Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan semua berhala tinggalkanlah).  Kemudian berturut-turut turun wahyu dan semakin banyak. (Bukhari, Muslim).  Yakni lebih sering turun.

#Ummul mukminin, Aisyah r.a. berkata: Pertama turunnya wahyu kepada Nabi saw. berupa mimpi yang baik dan tepat,  setiap bermimpi pada waktu malam, maka terjadilah mimpi itu pada esok harinya bagaikan pastinya terbitnya fajar Subuh.   Kemudian ia menjadi senang menyendiri di gua Hira, di sana ia beribadah beberapa hari dengan malamnya sebelum kembali kepada istrinya untuk mengambil bekal dan kembali ke tempat khalwatnya, kemudian kembali kepada istrinya Siti Khadijah dan mengambil bekal pula seperti semula, sehingga tibalah masa turunnya wahyu yang haq ketika Nabi di gua Hira.  Maka datanglah Malaikat dan menyuruhnya: Iqra’ (bacalah).   Nabi saw. berkata:  Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca),  tiba-tiba malaikat mendekapnya sehingga habis tenaganya, kemudian dilepas dan diperintah: Iqra’ (bacalah).  Dijawab:  Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca).  Maka dibekap untuk kedua kalinya sehingga terasa payah, kemudian dilepas dan diperintah: Iqra’ (bacalah).  Dijawab :  Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca), maka dibekap untuk ketiga kalinya, kemudian dilepas dan diperintah  Iqra’ bismi rabbikalladzi khalaqa, khalaqal insana min ‘alaq, iqra’ wa rabbukal akram. (Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan, menjadikan manusia dari sekepal darah, bacalah dan Tuhanmu yang termulia).
Maka kembalilah Rasulullah saw. dengan hati yang gemetar, sehingga sampai ke rumah Khadijah binti Khuwailid r.a. dan berkata:  Selimutilah aku (zammiluni, zammiluni),  lalu diselimuti dan ditenangkan hingga hilang rasa takut dan gemetarnya, lalu Nabi saw. bersabda kepada Khadijah sesudah menceritakan semua kejadian yang dialaminya:  Aku khawatir atas diriku.  Jawab Khadijah untuk menenangkan hatinya:  Tidak, jangan khawatir. Demi Allah, Allah tidak akan menghinakan engkau untuk selamanya. Engkau selalu menghubungi famili, senang menanggung kesukaran yang berat, membantu orang yang fakir miskin, menjamu tamu, dan membantu meringankan penderitaan yang hak.
Kemudian Khadijah membawanya ke rumah Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza sepupu Siti Khadijah. Waraqah adalah seorang yang telah masuk Nasrani di masa Jahiliah, dan biasa menulis injil yang berbahasa Ibrani, dan ia seorang yang telah tua bahkan buta, maka berkata Khadijah:  Hai anak pamanku, dengarkanlah apa yang diutarakan oleh keponakanmu ini.  Waraqah berkata:  Hai keponakanku apakah yang telah engkau alami?  Maka Nabi saw. memberitakan semua yang dialami dan dilihatnya.  Lalu berkata waraqah:  Itu malaikat yang telah diturunkan oleh Allah kepada Musa.  Aduhai andaikan aku masih muda dan kuat, semoga aku masih hidup ketika engkau diusir oleh kaummu.  Nabi saw. bertanya:  Apakah mereka akan mengusirku?  Jawab Waraqah:  Ya, tiada seorangpun yang mengajar kepada kaumnya seperti ajaranmu itu melainkan dimusuhi, dan sekiranya aku mendapati saat itu pasti aku akan membantumu dengan bantuan yang memuaskan dan gemilang.  (Bukhari, Muslim).

*WAJIB BERIMAN PADA NABI MUHAMAD SAW.SEBAGAI UTUSAN ALLAH BAGI SELURUH MANUSIA DAN SYARIATNYA ME -MANSUKH-KAN SYARIAT SEBELUM NYA*

#Abu Musa r.a. berkata:  Rasulullah saw. bersabda:

Tiga macam orang yang akan mendapat pahala dua kali lipat:

1.  Seorang ahli kitab yang dahulu percaya kepada nabinya, kemudian beriman kepada Nabi Muhammad saw.

2. Hamba sahaya yang menunaikan kewajibannya terhadap Allah dan kewajibannya terhadap majikannya.

3. Seorang majikan yang memiliki budak wanita dididik dengan baik, diajar agama sebaik-baiknya kemudian dimerdekakan lalu dikawininya,  maka dia mendapat pahala dua kali lipat.   (Bukhari, Muslim).

#Abu Hurairah r.a. berkata:  Nabi saw. bersabda:  Tiada seorang nabi melainkan telah diberi mukjizat yang karenanya orang-orang percaya kepadanya.  Mukjizat yang diberikan kepadaku berupa wahyu (Al-Quran) yang diturunkan kepadaku.  Maka aku berharap semoga akulah yang terbanyak pengikutnya pada hari kiamat.  (Bukhari, Muslim)

Sebab Mukjizat Al-Quran akan tetap hingga hari kiamat.
Pengertian Mansukh : Pembatalan hukum yang ditetapkan terdahulu oleh hukum yang ditetapkan kemudian.


*ISLAM PADA MULANYA ASING DAN AKAN KEMBALI ASING. DAN IMAN AKAN KEMBALI KE KOTA MADINAH SEBAGAIMANA ULAR KEMBALI KE LUBANG NYA*

#Abu Hurairah r.a. berkata:  Rasulullah saw. bersabda:  Sesungguhnya iman itu akan kembali berkumpul di Madinah sebagaimana ular kembali ke dalam lubangnya.  (Bukhari, Muslim).

#Hudzaifah r.a. berkata: Ketika kami duduk di majelis Umar r.a. tiba-tiba ia bertanya:  Siapakah diantara kalian ingat sabda Nabi saw. mengenai fitnah?    Jawabku: Aku.

Umar r.a.: berkata: Engkaulah yang berani menerangkannya.
Lalu aku berkata:  Fitnah (ujian/bala’) yang menimpa seseorang pada keluarga, harta dan anak-anaknya atau tetangganya dapat tertebus oleh shalat, puasa, shadaqah dan amar makruf nahi munkar.   Umar r.a. berkata: Bukan itu yang aku tanyakan, tetapi fitnah yang besar bagaikan gelombang air laut.

Jawabku: Engkau tidak usah khawatir ya amirul mukminin, diantaramu dengan fitnah itu ada dinding pintu yang masih tertutup.  Umar r.a. bertanya: Apakah pintu itu akan dibuka atau dipecah?   Jawabku: Dipecah.   Umar r.a. berkata: Jika demikian maka tidak akan dapat ditutup untuk selamanya.

Kami bertanya kepada Hudzaifah:  Apakah Umar mengetahui siapakah pintu itu?  Jawab Hudzaifah: Ya.  Sebagaimana mengetahui bahwa sebelum esok hari, ada ini malam. Sungguh aku telah menerangkan padanya hadis.

Kami merasa gentar untuk bertanya kepada Hudzaifah, maka kami menyuruh Masruq menanyakan siapakah pintu itu?  Jawab Hudzaifah r.a.: Pintu itu ialah Umar r.a.  (Bukhari, Muslim).

*ALLAH MEMAAFKAN SUARA HATI SELAMA BELUM DI BICARAKAN ATAU DI LAKSANAKAN *

#Abu Hurairah r.a. berkata:  Nabi saw. bersabda:  Sesungguhnya Allah memaafkan dari umatku, apa-apa yang masih tergerak dalam hati selama belum dibicarakan atau dilaksanakan (dikerjakan). (Bukhari, Muslim)


*IMAN YANG SUNGGUH SUNGGUH IKLAS*

#Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Ketika turun ayat : “Mereka yang beriman dan tidak menodai (mencampuri) iman mereka dengan zhulm (aniaya), merekalah yang terjamin keamanannya, dan mereka yang mendapat petunjuk hidayat. Ayat ini benar-benar terasa berat bagi sahabat Nabi saw. sehingga mereka berkata: Ya Rasulullah, siapakah diantara kami yang tidak pernah berbuat zalim (dosa)?   Jawab Nabi saw.: Bukan itu yang dimaksud, yang dimaksud ialah syirik, tidakkah kamu mendengar nasihat Luqman pada putranya:  Hai anakku jangan mempersekutukan Allah, sesungguhnya syirik itu zhulm (aniaya) yang sangat besar.  (Bukhari, Muslim).


*TIGA MACAM ORG YANG TIDAK AKAN DI LIHAT OLEH ALLAH DENGAN PANDANGAN RAHMAT-NYA*

#Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tiga macam orang yang tidak akan dilihat oleh Allah dengan pandangan rahmat-Nya pada hari kiamat, dan tidak akan dimaafkan, dan bagi mereka tetap siksa yang pedih.

1. Seorang yang memiliki kelebihan air di tengah perjalanan lalu menolak orang rantau yang membutuhkannya.

2. Seorang yang berbaiat pada imam (pimpinan), semata-mata untuk dunia, jika ia diberi tetap rela, bila tidak diberi maka marah.

3. Seorang menjual barangnya sesudah Asar, lalu ia bersumpah: “Demi Allah aku telah membayar sekian pada penjualnya”, lalu dipercaya oleh pembelinya, padahal ia berdusta.    Kemudian Nabi saw. membacakan ayat:  “Sesungguhnya mereka yang menukar janji Allah dan sumpah mereka dengan harga (harta dunia) yang sedikit, mereka tidak mendapat bagian di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dan tidak akan melihat mereka pada hari kiamat, bahkan tidak akan memaafkan mereka, dan bagi mereka tetap mendapat siksa yang sangat pedih”. (Q.S. Ali Imran:77). (Bukhari, Muslim).

*SANGAT HARAM FITNAH NAMIMAH (MENGADU DOMBA)*

Hudzaifah r.a. berkata:  Aku telah mendengar Nabi saw. bersabda: Tidak akan masuk surga seorang yang memfitnah (mengadu domba).  (Bukhari, Muslim).


*HARAM MEMUKUL PIPI,MEROBEK BAJU,MERATAP KETIKA KEMATIAN*

#Abu Musa r.a. menderita salit keras hingga pingsan, sedang kepalanya di pangkuan istrinya, tiba-tiba menjeritlah seorang wanita dari keluarganya, tetapi Abu Musa tidak dapat menjawab apa-apa.  Kemudian setelah ia sadar kembali ia berkata: Aku bebas/lepas dari orang yang Nabi saw. lepas bebas dari mereka,  Nabi saw. lepas bebas dari orang-orang yang menjerit ketika kematian, dan yang mencukur rambutnya dan yang merobek-robek bajunya.  (Bukhari, Muslim). Nabi lepas bebas berarti tidak akan memberikan syafaatnya.

#Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Bukan dari umatku orang yang memukul-mukul pipinya, merobek bajunya dan berseru meratap dengan ratapan jahiliah (ketika kematian).  (Bukhari, Muslim).

*SIAPA MENYERANG ORANG ISLAM DENGAN SENJATA MAKA BUKAN MUSLIM*

#Abu Musa r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang menyerang kita dengan senjata maka bukan dari umatku.  (Bukhari, Muslim).


*HARAM MEMBUNUH ORANG KAFIR YANG SUDAH MENGUCAP LAA ILLAHA ILLALLAH*

# Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw. mengutus kami ke daerah Al-Huraqah, maka kami segera menyerbu suku daerah itu di pagi hari sehingga mengalahkan mereka, kemudian aku dengan seorang sahabat Anshar mengejar seorang dari mereka, dan ketika telah kami kepung tiba-tiba ia berkata: Laa ilaha illallah, maka kawanku Al-Anshari itu menahan pedangnya, dan aku langsung menikamnya dengan tombakku hingga mati.  Dan ketika kami kembali ke Madinah berita itu telah sampai kepada Nabi saw. sehingga Nabi saw. langsung bertanya kepadaku:  Ya Usamah apakah engkau membunuhnya sesudah ia berkata Laa ilaha illallah ?  Jawabku: Dia hanya akan menyelamatkan diri.  Maka Nabi saw. mengulang-ulang tegurannya itu sehingga aku sangat menyesal dan ingin andaikan aku belum Islam sebelum hari itu. (Bukhari, Muslim). Yakni ia merasa dosanya sesudah ia masuk Islam lalu berdosa sedemikian, dan andaikan belum Islam, maka dapat ditebus dengan masuk Islam.

# Al-Miqdad bin Al-Aswad r.a. bertanya kepada Nabi saw.: Bagaimana pendapatmu jika aku berhadapan dengan orang kafir berperang lalu ia memukul tanganku dengan pedang hingga patah, lalu ia lari berlindung di belakang pohon dan berkata  “Aku Islam kepada Allah”,  apakah boleh aku bunuh ya Rasulullah?  Jawab Nabi saw.: Jangan engkau bunuh.   Al-Miqdad berkata: Ya Rasulullah ia telah mematahkan tanganku, kemudian menyatakan Islam.  Nabi saw. bersabda:  Jangan engkau bunuh, maka jika engkau membunuhnya, maka ia akan menduduki kedudukanmu sebelum membunuhnya, dan engkau akan menduduki kedudukannya sebelum ia menyatakan kalimat yang diucapkannya itu.  (Bukhari, Muslim).

*DOSA DOSA BESAR*

# Abdullah bin Amr r.a. berkata: Rasulullah saw. berkata: Sesungguhnya yang terbesar dari dosa-dosa yang besar ialah orang yang memaki (mengutuk) kedua ayah bundanya.  Ketika ditanya: Bagaimana seseorang mengutuk ayah bundanya?  Jawab Nabi saw.: Memaki ayah orang lain lalu dibalas ayahnya dimaki, dan memaki ibunya orang lalu dibalas ibunya dimaki.  (Bukhari, Muslim).

 # Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tinggalkan tujuh dosa yang dapat membinasakan. Sahabat bertanya: Apakah itu ya Rasulullah?  Jawab Nabi saw.:  Syirik mempersekutukan Allah, Berbuat sihir (tenung), Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, Makan harta riba, Makan harta anak yatim, Melarikan diri dari perang jihad pada saat berperang, dan Menuduh wanita mukminat yang sopan (berkeluarga) dengan zina.  (Bukhari, Muslim).

# Anas r.a. berkata: Ketika Nabi saw. ditanya tentang dosa-dosa besar, maka jawabnya:  Syirik mempersekutukan Allah, dan durhaka terhadap kedua ayah bunda, membunuh jiwa (manusia), dan saksi palsu.  (Bukhari, Muslim).

# Abu Bakrah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Sukakah aku beritahukan kepadamu sebesar dosa-dosa yang besar?  Pertanyaan ini diulang tiga kali.  Jawab sahabat: Baiklah ya Rasulullah.  Maka sabda Nabi saw.: Syirik mempersekutukan Allah, dan Durhaka terhadap kedua ayah bunda.  Nabi saw. tadinya menyandar tiba-tiba duduk dan bersabda: Ingatlah, dan Kata-kata dusta, tipuan.  Lalu mengulang yang ketiga ini beberapa kali sehingga kami (sahabat) berkata: Semoga berhenti (diam).  (Bukhari, Muslim).
Yakni Nabi saw. benar-benar minta perhatian terhadap sesuatu yang biasa diremehkan oleh masyarakat, dan mungkin dianggap sepele / remeh.

*SEBESAR BESAR DOSA ADALAH SYIRIK (MEMPERSEKUTUKAN ALLAH)*
 
# Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Aku tanya kepada Nabi saw.: Apakah dosa yang terbesar di sisi Allah?   JawabNabi saw.: Jika engkau mengadakan sekutu bagi Allah padahal Dia lah yang menjadikan engkau.  Aku bertanya: Kemudian apakah?  Jawab Nabi saw.: Jika engkau membunuh anakmu khawatir makan bersamamu.  Aku bertanya: Kemudian apakah?  Jawab Nabi saw.: Berzina dengan istri tetanggamu.  (Bukhari, Muslim).

*IMAN ITU SEUTAMA - UTAMA AMAL*

# Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Aku tanya kepada Nabi saw.: Apakah amal yang lebih disukai Allah?  Jawab Nabi saw.: Shalat tepat pada waktunya.  Kemudian apakah?  Jawab Nabi saw.: Patuh taat kepada kedua orangtua.  Kemudian apakah?  Jawab Nabi saw.: Jihad fi sabilillah (berjuang untuk menegakkan agama Allah).  Ibn Mas’ud berkata: Demikian Rasulullah saw. menerangkan kepadaku, dan andaikan aku minta tambah tentu ditambah.  (Bukhari, Muslim).

# Abu Dzar r.a. berkata: Aku tanya kepada Nabi saw.: Apakah amal yang utama?  Jawabnya: Iman pada Allah dan jihad fi sabilillah.  Lalu aku tanya: Memerdekakan budak mana yang lebih utama?  Jawab Nabi saw.: Yang lebih mahal harganya dan yang sangat disayang oleh pemiliknya.  Abu Dzar bertanya: Jika aku tidak dapat berbuat itu?  Sabda Nabi saw.: Membantu orang yang berbuat, atau membuatkan orang yang tunanetra (tidak dapat berbuat).  Bertanya: Jika tidak dapat?  Jawab Nabi saw.: Menjauhkan orang-orang dari kejahatan, maka itu sebagai shadaqah untuk dirimu.  (Bukhari, Muslim).
# Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. ditanya: Apakah amal yang utama?  Jawab Nabi saw.: Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.  Lalu ditanya: Kemudian apakah?  Jawabnya: Jihad berjuang fi sabilillah (untuk menegakkan agama Allah).  Ditanya: Kemudian apakah?  Jawab Nabi saw.: Haji yang mabrur (diliputi amal kebaikan).  (Bukhari, Muslim).


*IMAN DAPAT BERKURANG KARENA KURANG NYA TAAT*

# Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw. keluar ke mushala untuk shalat Idul Fitri atau Adha, maka ia berjalan ke bagian wanita dan bersabda: Wahai kaum wanita bershadaqahlah kalian, sebab aku melihat kalian bagian terbanyak dalam neraka.  Mereka bertanya: Mengapakah ya Rasulullah?  Jawab Nabi saw.: Karena banyak mengomel (mencaci) dan melupakan kebaikan suami, tidak pernah aku melihat orang yang kurang akal dan agama, dapat menawan hati lelaki yang pandai selain kamu.  Mereka bertanya: Apakah kekurangan agama dan akal kami ya Rasulullah?  Sabda Nabi saw.: Tidakkah persaksian wanita separo dari persaksian laki-laki?  Jawab mereka: Benar.  Sabda Nabi saw.: Itu tanda kekurangan akalnya. Tidakkah diwaktu haid seorang wanita tidak shalat dan puasa?  Jawab mereka: Benar.  Maka sabda Nabi saw.: Itu dari kekurangan agamanya.  (Bukhari, Muslim).


*SIFAT-SIFAT MUNAFIK*

# Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tanda seorang munafik itu tiga: Jika berkata-kata dusta, jika berjanji menyalahi janji, jika diamanati khianat.  (Bukhari, Muslim). Dalam riwayat Muslim ada tambahan: Walaupun ia shalat, puasa dan mengaku muslim.

# Abdullah bin Amr r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Empat sifat siapa yang melakukannya menjadi munafik sepenuhnya, dan siapa yang melakukan sebagian, berarti ada padanya sebagian dari nifaq hingga meninggalnya, yaitu:  Jika diamanati (dipercaya) khianat, jika berkata-kata dusta, jika berjanji menyalahi, jika bertengkar curang. (Bukhari, Muslim).


*IMAN ORG YG TIDAK MENGAKUI AYAH NYA ,PADAHAL IA MENGETAHUI BENAR ITU AYAHNYA*

# Saad bin Abi Waqaash r.a. berkata: Aku telah mendengar Nabi saw. bersabda: Siapa yang mengakui nasab yang bukan ayah kandungnya, sedang ia mengetahui, maka haram baginya masuk surga.    Hadits ini ketika diceritakan kepada Abu Bakar r.a., Abu Bakar r.a. berkata: Aku juga telah mendengar hadis itu dengan kedua telingaku, dan diingat oleh hatiku dari Rasulullah saw.  (Bukhari, Muslim).

# Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jangan kalian mengabaikan ayah kandungmu,  siapa yang tidak sudi bernasab pada ayah kandungnya, maka itu suatu kekufuran. (Bukhari, Muslim).


# Abu Dzar r.a. telah mendengar Rasulullah saw. bersabda:  Tiada seorang yang bernasab kepada orang yang bukan ayahnya padahal ia mengetahui bahwa itu bukan ayahnya, melainkan ia kafir. Dan siapa mengakui bernasab pada suatu kaum yang ia tidak bernasab kepada mereka, maka hendaklah menempatkan dirinya di dalam neraka. (Bukhari, Muslim).


*BERKURANG NYA IMAN KARENA MAKSIAT,DAN TERLEPASNYA KARENA MELAKUKAN MAKSIAT*

# Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tidak akan berzina seorang pelacur di waktu berzina jika ia sedang beriman. Dan tidak akan minum khamr di waktu minum jika ia sedang beriman. Dan tidak akan mencuri di waktu mencuri jika ia sedang beriman.   Di lain riwayat: Dan tidak akan merampas rampasan yang berharga sehingga orang-orang membelalakan mata kepadanya, ketika merampas jika ia sedang beriman.  (Bukhari, Muslim).

*POKOK AGAMA NASEHAT*

# Jarir bin Abdullah r.a. berkata: Aku telah berbaiat kepada Nabi saw. untuk mendengar dan patuh taat, lalu dituntun oleh Nabi saw. untuk menyebut kalimat:  Dalam apa yang dapat aku perbuat, dan nasihat baik terhadap tiap orang muslim. (Bukhari, Muslim).

*PERBEDAAN TINGKAT IMAN*

# Abu Hurairah berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Bangga dan sombong ada pada orang-orang peternak unta yang bersuara besar, sedang ketenangan umumnya pada peternak kambing. Dan iman itu layak pada orang-orang Yaman, demikian pula hikmat layak disebut Yamaniah. (Bukhari, Muslim).

# Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Induk kekafiran itu di timur, dan sombong kebanggaan itu pada ahli kuda dan peternak unta, sedang ketenangan itu pada peternak kambing.  (Bukhari, Muslim).

# Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Telah datang kepadamu orang-orang Yamn, mereka itu lebih lunak hatinya dan halus perasaannya.  Fiqih itu layak pada orang Yaman dan hikmat itu juga Yamaniyah. (Bukhari, Muslim).

# Uqbah bin Amr (Abu Mas’ud) r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Iman itu di sini, sambil menunjuk ke arah negeri Yaman, sedang keras hati dan kekejaman itu ada pada hartawan ternak yang selalu di belakang ekor unta, di tempat keluar tanduk setan di suku Rabi’ah dan Mudhar.  (Bukhari, Muslim).


*TERMAKSUD DALAM IMAN,SIKAP BAIK PADA TETANGGA,MENGHORMATI TAMU,DAN BERSIKAP DIAM KECUALI DALAM KEBAIKAN *

# Abu  Syurai Al-Adawy r.a. berkata: Telah mendengar kedua telingaku, juga telah melihat kedua mataku ketika Nabi saw. bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus menghormati tetangganya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian maka harus menghormati tamunya ja’izahnya.  Sahabat bertanya: Apakah  ja’izahnya itu ya Rasulullah?  Jawab Nabi saw.: Ja’izahnya itu ialah hidangan jamuan pada hari pertama (sehari semalam). Dan hidangan dhiyafah (tamu) itu hingga tiga hari, dan selebihnya dari itu, maka dianggap shadaqah. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus berkata baik atau diam. (bukhari, Muslim).

# Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang percaya (beriman) kepada Allah dan hari kemudian, maka jangan mengganggu tetangganya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus menghormati (menjamu) tamunya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian maka hendaknya berkata baik atau diam.  (Bukhari, Muslim).


*TANDA ADANYA IMAN*

# Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tidak sempurna iman seseorang sehingga ia suka untuk saudaranya (sesama muslim) apa yang ia suka untuk dirinya sendiri.  (Bukhari, Muslim).

*WAJIB CINTA KEPADA RASULULLAH LEBIH DARI KEPADA ANAK,KELUARGA DAN SEMUA MANUSIA *

# Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tiada sempurna iman seseorang sehingga ia cinta kepadaku melebihi dari anak, ayah kandungnya dan semua manusia. (Bukhari, Muslim)


*SIFAT SIFAT UNTUK MENCAPAI KELEZATAN IMAN*

Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tiga sifat, siapa melakukannya pasti dapat merasakan manisnya iman:
1. Cinta kepada Allah dan Rasulullah melebihi dari cintanya kepada yang lainnya.
2. Cinta kepada sesama manusia semata-mata karena Allah.
3. Enggan (tidak suka) kembali kepada kekafiran sebagaimana enggan (tidak suka) dimasukkan ke dalam api neraka. (Bukhari, Muslim).


*AMAL YANG UTAMA DALAM ISLAM*

# Abu Musa r.a. berkata:  Sahabat bertanya: Ya Rasulullah apakah yang utama dalam Islam?  Jawab Nabi saw.: Orang yang dapat menyelamatkan semua orang Islam (muslim) dari gangguan lidah dan tangannya. (Bukhari, Muslim).

# Abdullah bin Amr r.a. berkata: Seorang bertanya kepada Nabi saw.: Apakah yang baik dalam Islam?  Jawab Nabi saw.:  Memberi makan, dan memberi salam pada orang yang engkau kenal atau tidak engkau kenal. (Bukhari, Muslim).

* SEORANG AKAN BERKUMPUL DENGAN YANG DI CINTAI NYA *

# Anas r.a. berkata: Seorang bertanya kepada Nabi saw.: Bilakah hari kiamat ya Rasulullah?     Jawab Nabi: Apakah yang engkau persiapkan untuk menghadapi kiamat itu?    Jawabnya: Aku tidak mempersiapkan shalat, puasa atau shadaqah yang banyak, tetapi aku merasa cinta pada Allah dan Rasulullah saw.    Jawab Nabi saw. Engkau bersama yang engkau cintai. (Bukhari, Muslim).


* JIKA ALLAH KASIH PADA SEORANG HAMBA,DI CINTAKAN KEPADA HAMBA-HAMBANYA*
# Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah Ta’ala jika cinta pada seorang hamba-Nya, memanggil jibril dan berfirman: Sesungguhnya Allah kasih kepada Fulan, maka engkau harus kasih padanya, lalu Jibril cinta pada hamba itu, kemudian Jibril berseru di langit: Sesungguhnya Allah cinta pada Fulan, maka cintailah kalian semua padanya, maka dicintai oleh semua penduduk langit, kemudian ia disambut baik oleh ahli bumi. (Bukhari, Muslim).


* FADHILAH ORANG YG KEMATIAN ANAK KECIL*
# Abdurrahman Al-Ashbahani dari Dzakwan dari Abu Said Al-Khudri seperti hadits sebelumnya. Tetapi Abdurrahman Al-Ashbahani berkata: Aku mendengar Hazim meriwayatkan dan Abu Hurairah menyebut : Tiga anak yang belum balig.

# Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Seorang wanita datang kepada Nabi saw. dan berkata: Ya Rasulullah, kaum pria telah memborong semua hadits mu, maka berilah waktu untuk kami sehari, kami akan datang untuk belajar apa yang diajarkan Allah kepadamu. Nabi saw. menyuruh mereka berkumpul pada hari tertentu di tempat ini. Maka berkumpullah wanita-wanita dan didatangi oleh Nabi saw. dan mengajarkan kepada mereka ilmu agama, kemudian Nabi saw. bersabda: Tiada seorang dari kamu yang kematian tiga anak, melainkan akan menjadi dinding baginya dari api neraka. Lalu ada wanita bertanya: YaRasulullah, jika dua? Pertanyaan diulang dua kali.  Jawab Nabi saw. Dan dua, dan dua, dan dua. (Bukhari, Muslim).

# Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tiada seorang muslim yang kematian tiga anak, lalu masuk neraka kecuali menepati sumpah semata-mata. (Bukhari, Muslim).


* BERLAKU BAIK PADA PUTRA PUTRI*

# ‘Aisyah r.a. berkata: Seorang wanita datang kepadaku membawa dua putrinya minta-minta, karena aku tidak mempunyai apa-apa selain biji kurma maka aku berikan padanya, lalu dibagi diantara kedua putrinya sedang ia sendiri tidak makan, kemudian ia keluar.  Maka masuklah Nabi saw. dan aku beritahu keadaan wanita peminta itu dengan kedua putrinya, lalu Nabi saw. bersabda: Siapa yang diuji oleh Allah dengan putri-putri maka InsyaAllah kelak akan menjadi dinding baginya dari api neraka. (Bukhari, Muslim).

* BERGAUL DENGAN ORANG SALIHIN DAN MENJAUHI KAWAN YANG JAHAT*

# Abu Musa r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Perumpamaan kawan yang baik dan yang jelek, bagaikan pembawa misik (minyak wangi) dengan peniup api tukang besi, maka yang membawa misik, adakalanya memberimu atau engkau membeli padanya, atau mendapat bau harum daripadanya. Adapun peniup api tukang besi, jika tidak membakar bajumu atau engkau mendapat bau yang busuk daripadanya. (Bukhari, Muslim).

*SUNAH MEMBERI BANTUAN DALAM HAL YANG TIDAK HARAM*

# Abu Musa r.a. berkata Rasulullah saw. jika didatangi oleh peminta atau diminta suatu hajat, maka bersabda pada sahabat: Bantulah (sampaikanlah urusannya) niscaya kalian mendapat pahala, dan Allah akan memutuskan di atas lidah Nabi-Nya sekehendak-Nya. (Bukhari, Muslim).




*HARUS BERLAKU BAIK PADA TETANGGA*

# Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Selalu Jibril berwasiat kepadaku supaya berlaku baik pada tetangga sehingga aku kira kemungkinan akan diberi hak waris. (Bukhari, Muslim).

# Aisyah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jibril selalu berpesan padaku supaya baik pada tetangga, sehingga aku menyangka kemungkinan akan diberi hak waris. (Bukhari, Muslim).


*HARAM MENYIKSA KUCING ATAU BINATANG LAIN YG TIDAK MENGGANGGU*

# Abdullah bin Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Seorang wanita telah disiksa disebabkan kucing yang dikurung sehingga mati, sehingga ia masuk ke dalam neraka. Sebab tidak diberi makan, minum ketika dikurung, juga tidak dilepas untuk mencari makanan dari binatang-binatang bumi yang menjadi makanannya. (bukhari, Muslim).

*FADHILAH MENYINGKIRKAN GANGGUAN DARI TENGAH JALAN*

# Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Ketika seorang berjalan di suatu jalan tiba-tiba melihat dahan berduri di tengah jalan maka segera ia singkirkan, maka Allah memuji perbuatannya dan mengampunkan baginya (dosanya). (Bukhari, Muslim).


* MENUNJUK ORANG DENGAN UJUNG SENJATA*
# Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jangan ada seorang yang menunjuk saudaranya dengan senjata, sebab ia tidak mengetahui kemungkinan setan mencabut dari tangannya sehingga menjerumuskannya ke dalam neraka. (Bukhari, Muslim).


*YANG MEMEGANG SENJATA TAJAM DI TEMPAT UMUM/MASJID HARUS MEMEGANG UJUNG TAJAM NYA*
# Abu Musa r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jika seorang berjalan di masjid atau di pasar sedang ia membawa anak panah maka hendaknya memegang ujungnya yang tajam di dalam tapak tangannya, jangan sampai mengenai seorang dari kaum muslimin. (Bukhari, Muslim).


*LARANGAN MEMUKUL MUKA*

#Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jika memukul seseorang maka hindarilah mukanya (maka jangan memukul mukanya). (Bukhari, Muslim).


*KEUNTUNGAN ORANG YANG DAPAT MENAHAN NAFSU KETIKA MARAH*

# Sulaiman bin Shurad ra.a. berkata: Dua orang saling caci maki di majelis Nabi saw. sedang kami duduk, dan salah satunya telah merah mukanya maka Nabi saw. bersabda: Aku mengetahui suatu kalimat jika dibaca olehnya pasti hilang rasa jengkelnya, andaikan ia membaca: A’udzu billahi minasysaitanirrajiim.  Maka orang-orang berkata kepadanya: Tidakkah anda mendengar sabda Nabi saw. itu ? Jawabnya: Aku bukan gila. (Bukhari, Muslim).

# Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Bukan seorang kuat karena bergulat, tetapi orang yang kuat ialah yang sanggup menahan hawa nafsunya ketika marah. (Bukhari, Muslim).


*KEUNTUNGAN JUJUR DAN BAHAYANYA DUSTA*

# Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya benar (jujur) itu menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan itu menuntun ke surga, dan seorang itu berlaku benar sehingga tercatat di sisi Allah seorang siddiq (yang sangat jujur benar).  Dan dusta menuntun kepada berbuat curang, dan kecurangan itu menuntun ke dalam neraka. Dan seorang itu berdusta sehingga tercatat di sisi Allah sebagai pendusta. (Bukhari, Muslim).


*DUSTA YANG DI BOLEHKAN*

# Ummu Kaltsum binti Uqbah telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Bukan pendusta orang yang mendamaikan sengketa di antara sesama orang, lalu berkata baik atau mengusahakan kebaikan. (Bukhari, Muslim).


*ORANG YG DI MAKI OLEH NABI SAW*

# Abu Hurairah r.a. telah mendengar Nabi saw. bersabda: Ya Allah, tiap orang mukmin yang aku maki, maka jadikan makian itu sebagai rahmat yang mendekatkan ia kepadamu di hari kiamat. (Bukhari, Muslim).


*MENGAMBIL HATI ORANG YANG DI KWATIRKAN KEKEJAMAN NYA*

# ‘Aisyah r.a. berkata: Seorang laki-laki datang minta izin masuk ke rumah Nabi saw. Nabi saw. bersabda: Izinkan masuk ‘saudara yang jelek dalam keluarga itu’,  kemudian ketika orang itu di dalam, Nabi saw. berkata kepadanya dengan ucapan yang lembut. Kemudian sesudah orang itu keluar aku tanya: Orang itu engkau katakan jahat tetapi engkau lunak dalam bicara padanya?  Jawab Nabi saw.: Hai  ‘Aisyah, sejahat-jahat manusia adalah yang ditakuti orang kejahatannya (yang dibiarkan orang karena kejahatannya).  (Bukhari, Muslim).

*KASIH SAYANG KEPADA SESAMA MUKMININ*

# Abu Musa r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Seorang mukmin terhadap sesama mukmin bagaikan satu bangunan yang setengahnya menguatkan setengahnya, lalu Nabi saw. menggenggamkan jari-jarinya. (Bukhari, Muslim).


*MEMBANTU KAWAN YANG ZALIM ATAU TERANIAYA*

# Jabir bin Abdillah r.a. berkata: Ketika kami sedang berperang, tiba-tiba seorang sahabat Muhajir memukul seorang Anshar, maka berserulah orang Anshar: Hai orang-orang Anshar.  Lalu sahabat Muhajir juga berseru: Hai orang-orang Muhajirin.  Suara itu terdengar oleh Rasulullah saw. lalu bersabda: Mengapa ada seruan jahiliyah itu?  Jawab seorang: Ya Rasulullah, ada seorang Muhajir memukul seorang Anshar.  Maka sabda Nabi saw.: Tinggalkan seruan itu sudah basi.   Sabda Nabi saw. terdengar oleh Abdullah bin Ubay, maka ia berkata: Apakah begitu, demi Allah bila kami telah kembali ke Madinah maka orang yang mulia akan mengusir kepada yang hina.  Suara Abdullah bin Ubay ini terdengar oleh Umar, maka ia berkata: Ya Rasulullah, biarkan aku penggal leher orang munafik itu.  Jawab Nabi saw.: Biarkan dia, jangan sampai orang-orang berkata: Muhammad telah membunuh kawan-kawannya. (Bukhari, Muslim).


*HARAM BERBUAT ZALIM (TERANIAYA)*

# Abu Musa r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah tetap akan memberi kesempatan (dan membiarkan) orang yang zalim, sampai pada saat menangkapnya maka tidak akan dilepaskannya, kemudian Nabi saw. membaca ayat : Wa kadzalika akhdzu rabbika idza akha dzal qura wahiya zalimatun inna akh dzahu alimun syadid (Demikianlah siksa Tuhanmu jika menyiksa penduduk dusun yang zalim, sungguh siksa-Nya sangat pedih dan berat). (Bukhari, Muslim).

# Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Seorang muslim adalah saudara bagi sesama muslim, tidak menganiayanya dan tidak akan dibiarkan dianiaya orang lain. Dan siapa yang menyampaikan urusan saudaranya, maka Allah akan menyampaikan urusannya.  Dan siapa yang melapangkan kesusahan seorang muslim, maka Allah akan melapangkan kesukarannya di hari kiamat, dan siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupinya di hari kiamat. (Bukhari, Muslim).

# Abdullah bin Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Zalim aniaya itu akan berupa kegelapan di hari kiamat. (Bukhari, Muslim).


*SEMUA YANG MENIMPA ORANG MUKMIN ADA PAHALANYA*

# Athaa’ bin Abi Rabaah berkata: Ibn Abbas r.a. berkata kepadaku: Sukakah aku tunjukkan kepadamu wanita ahli surga?  Jawabku: Ya.   Ibn Abbas berkata: Itu wanita yang hitam, ia datang kepada Nabi saw. dan berkata: Aku sering ayan, dan sering terbuka auratku, maka doakan pada Allah untukku.   Jawab Nabi saw.: Jika anda sabar maka pasti dapat surga, dan jika anda minta aku doakan sembuh, maka akan aku doakan.   Jawab wanita itu: Aku akan sabar, tetapi doakan tidak sampai terbuka auratku, maka didoakan oleh Nabi saw. (Bukhari, Muslim).


# Abu Said dan Abu Hurairah r.a. keduanya berkata: Nabi saw. bersabda: Tiada suatu yang menimpa pada seorang muslim berupa lelah atau penyakit, atau kerisauan, kesedihan atau gangguan sampaipun duri yang mengenainya melainkan Allah akan menjadikan semua itu sebagai penebus dosanya. (Bukhari, Muslim).

# ‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tiada musibah (bala’) yang menimpa pada seorang muslim, melainkan Allah menghapuskan dosanya dengan musibah itu, walaupun hanya duri yang mengenainya. (Bukhari, Muslim).

# Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Aku masuk ke tempat Rasulullah saw. ketika beliau sakit panas, maka aku bertanya: Ya Rasulullah, panasmu ini sangat keras.  Jawab Nabi saw.: Benar aku menderita panas seperti yang diderita oleh dua orang dari kalian.   Aku berkata: Yang demikian itu karena engkau mendapat pahala lipat dua kali.  Jawab Nabi saw.: Benar demikian.  Tiada seorang muslim yang menderita gangguan berupa duri atau lebih dari itu melainkan Allah akan menghapuskan dengan gangguan itu dosa-dosanya sebagaimana gugurnya daun yang kering dari dahan pohon. (Bukhari, Muslim).

# ‘Aisyah r.a. berkata: Aku tidak pernah melihat seorang yang lebih berat jika menderita sakit dari Rasulullah saw. (Bukhari, Muslim).


*HARAM BURUK SANGKA,MENYELIDIKI URUSAN ORANG,BERLOMBA MENGHASUT, MEMBENCI DAN MEMBELAKANGI*

# Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Awaslah kalian dari sangka-sangka, sebab sangka itu sedusta-dusta cerita (berita), jangan menyelidiki, jangan memata-matai (mengamati) hal orang, jangan menawar untuk menjerumuskan orang lain, jangan hasud menghasud, jangan benci-membaenci, jangan belakang-membelakangi, dan jadilah kalian sebagai hamba Allah yang bersaudara. (Bukhari, Muslim).

*HARAM MENDIAMKAN ATAU TIDAK MENYAPA LEBIH DARI 3 HARI TANPA UZUR SYAR'I*

# Abu Ayyub Al-Anshari r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak dihalalkan bagi seorang muslim mendiamkan (tidak mau menyapa) saudaranya lebih dari tiga hari sehingga jika bertemu saling berpaling muka, dan sebaik-baik keduanya ialah yang mendahului memberi salam. (Bukhari, Muslim).


*LARANGAN HASUD (IRI HATI),BENCI MEMBENCI,BELAKANG MEMBELAKANGI*

# Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kalian jangan saling benci membenci, dan jangan hasud-menghasud, dan jangan belakang membelakangi, jadilah kalian hamba Allah yang bagaikan saudara, dan tidak dihalalkan seorang muslim mendiamkan (tidak mau menyapa) saudaranya lebih dari tiga hari. (Bukhari, Muslim).


*SILATURAHMI DAN HARAM MEMUTUSKAN NYA*

# Anas bin Malik r.a. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Saiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dilanjutkan umurnya maka hendaknya menyambung hubungan famili (kerabat). (Bukhari, Muslim).

# Jubair bin Muth’im r.a. telah mendengar Nabi saw. bersabda: Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan kerabat (famili). (Bukhari, Muslim).

# Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Allah telah menjadikan mahluk, dan ketika selesai, berdiri Rahim dan berpegang pada Tuhan Arrahman, lalu ditanya: Mengapakah?  Jawabnya: Inilah tempat berlindung kepada-Mu daripada yang memutuskan hubungan.  Jawab Tuhan: Tidakkah anda puas jika aku akan menghubungi siapa yang menghubungimu?  Jawab Rahim: Baiklah Tuhan.  Firman Tuhan: Maka itulah. (Bukhari, Muslim). Abu hurairah berkata: Bacalah anda: Fahal asaitum in tawallaitum antufsidu fil ardhi wa tuqaththi’uu arhaa makum (Apakah mungkin jika kamu berkuasa lalu merusak di bumi dan memutuskan hubungan familimu).


*MENGUTAMAKAN TAAT PADA AYAH BUNDA  DARI PADA SHOLAT SUNAH *

Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tiada bayi yang dapat bicara ketika dalam haribaan kecuali tiga: Isa a.s.    Dan dahulu di masa Bani Israil ada orang bernama Juraij, selalu shalat, maka datanglah ibunya memanggilnya. Juraij berkata: Apakah aku harus pergi menyambut panggilan ibu atau terus shalat?  Karena Juraij tidak datang pada ibunya, maka ibunya berdoa: Ya Allah, jangan mematikannya sehingga melihat wajah wanita pelacur.  Maka ketika Juraij dalam tempat ibadahnya datang merayu padanya seorang pelacur dan ketika Juraij menolak, maka pelacur itu berzina dengan penggembala sehingga hamil dan melahirkan bayi laki-laki, dan ketika ditanya: Dari siapa bayi itu? Jawab pelacur itu: Dari Juraij, maka orang-orang datang untuk merobohkan biara Juraij dan memaki serta mengusirnya dari biara itu, kemudian ia berwudhu lalu shalat dan menanyakan dimana bayi itu, dan ketika dibawakan bayi itu kepadanya: ia bertanya kepada bayi itu: Siapa ayahmu hai bayi? Jawab bayi: Penggembala. Ketika itu maka orang banyak menyesal dan mereka berkata: Kami akan membangun kembali biaramu dari emas. Tetapi Juraij berkata: Tidak, tetapi bangunlah dari tanah. Dan yang ketiga: Ada wanita yang sedang meneteki bayinya di masa Bani Israil, ketika kelihatan seorang yang tampan berkendara kuda maka ibunya berdoa: Ya Allah, semoga putraku ini menjadi orang seperti itu. Tiba-tiba bayi itu melepaskan tetek ibunya dan melihat orang yang berkendaraan itu sambil berdoa: Ya Allah, jangan menjadikan aku seperti orang itu, kemudian kembali menghisap tetek ibunya. Kemudian ibunya melihat wanita yang dipukuli orang banyak karena dituduh berzina, maka ibunya berdoa: Ya Allah, jangan Engkau jadikan anakku seperti orang itu. Tiba-tiba anaknya melepaskan tetek ibunya dan melihat wanita yang dituduh berzina itu lalu berdoa: Ya Allah, jadikan aku seperti orang itu. Kemudian ibunya bertanya: Mengapakah itu? Dijawab: Orang yang berkendaraan itu seorang penguasa yang kejam, sedang wanita itu dituduh mencuri dan berzina padahal tidak mencuri dan tidak berzina. (Bukhari, Muslim).

*TAAT BAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA*

# Abdullah bin Amr r.a. berkata: Seorang datang kepada Nabi saw. minta izin untuk berjihad. Maka ditanya oleh Nabi saw.: Apakah kedua ayah bundamu masih hidup?  Jawabnya: Ya.  Sabda Nabi saw.: Di dalam melayani keduanya itulah anda berjihad. (Bukhari, Muslim).

# Abu Hurairah r.a. berkata: Seorang datang kepada Nabi saw. dan berkata: Ya Rasulullah, siapakah yang berhak aku layani? Jawab Nabi saw.: Ibumu.   Ditanya: Kemudian siapakah?   Jawab Nabi saw.: Ibumu.  Ditanya: Kemudian siapakah?  Jawab Nabi saw.: Ibumu.  Ditanya: Kemudian siapakah?  Jawab Nabi saw.: Ayahmu. (Bukhari, Muslim)


*SIAPA YANG MENGHADAP ALLAH DENGAN IMAN YANG TIDAK RAGU PASTI MASUK SURGA*

# Anas bin Malik r.a. berkata: Ketika Nabi saw.  memboncengkan Muadz bin Jabal di atas kendaraannya, tiba-tiba Nabi saw. memanggil: Ya Muadz, maka dijawab: Labbaika ya Rasulullah wa sa’daika, lalu dipanggil lagi: Ya Muadz, maka dijawab: Labbaika ya Rasulullah wa sa’daika, kemudian diulangi lagi: Ya Muadz, maka dijawab: Labbaika ya Rasulullah wa sa’daika. Lalu Nabi saw. bersabda: Tiada seorang yang bersyahadat, mempercayai bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah benar-benar dari lubuk hatinya, melainkan Allah akan mengharamkannya dari api neraka. Muadz r.a. bertanya: Bolehkah aku beritakan hal itu pada orang-orang supaya gembira mereka?   Jawab Nabi saw.: Jika diberitakan mereka akan sembrono. Tetapi Muadz r.a. memberitakan hadits ini ketika hampir mati, karena khawatir menanggung dosa menyembunyikan ilmu dalam agama. (Bukhari, Muslim).


*RUKUN ISLAM LIMA*

# Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Islam didirikan di atas lima perkara:  1. Percaya bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah.  2. Mendirikan shalat.  3. Mengeluarkan zakat.  4. Haji ke baitullah jika kuat perjalanannya.   5. Puasa bulan Ramadhan.  (Bukhari, Muslim).

*TIDUR DALAM KEADAAN DUDUK YANG MANTAP TIDAK MEMBATALKAN WUDHU*

# Anas bin Malik r.a. berkata: Setelah iqamat sedang Nabi saw. masih bicara dengan dua orang di samping masjid, mak a tiadalah Nabi saw. melaksanakan shalat, sehingga sahabat-sahabat yang menantikannya tidur, kemudian mereka bangun dan langsung shalat. (Bukhari, Muslim).   Yakni tanpa memperbarui wudhu.

*DOA YANG HARUS DI BACA UNTUK MASUK KAMAR MANDI,WC*

# Anas r.a. berkata: Biasa Nabi saw. jika masuk kamar mandi atau WC membaca: Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khabaa’itsi. (Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari gangguan setan atau binatang yang jahat jantan atau betina). (Bukhari, Muslim).

*ORANG MUSLIM TIDAK NAJIS*

# Abu Hurairah r.a. berkata: Ketika aku sedang junub (janabat) bertemu dengan Nabi saw. lalu dipegang tanganku, maka aku berjalan bersama beliau sehingga sampai di suatu tempat lalu beliau duduk, maka aku berusaha meloloskan diri dari padanya dan segera mandi kemudian kembali ke tempat Nabi saw.    maka beliau bertanya: Kemana engkau ya Aba Hir?     Jawabku: Aku tadi sedang junub dan enggan duduk bersamamu, maka aku segera mandi.      Nabi saw. bersabda: Subhanallah hai Abu Hurairah, sesungguhnya seorang mukmin itu tidak najis. (Bukhari, Muslim).

*TAYAMMUM*

# Umair Maula Ibn Abbas r.a. berkata: Aku bersama Abdullah bin Yasar Maula Maimunah r.a. pergi ke tempat Abul Juhaim bin Al-Harits Al-Anshari r.a. lalu berkata Abul Juhaim: Rasulullah saw. datang dari arah bi’r jamal (sumur jamal), lalu bertemu dengan orang yang memberi salam padanya, tetapi tidak dijawab salamnya oleh Nabi saw. sehingga beliau menghadap dinding dan mengusap muka dan kedua tangannya kemudian menjawab salam pada orang itu. (Bukhari, Muslim). Demikian Nabi saw. menunjukkan adabnya terhadap nama Allah sehingga tidak suka menyebut nama Allah kecuali dalam keadaan yang sungguh-sungguh suci lahir batin.


# Seorang datang kepada Umar bin Al-Khatthab r.a. dan bertanya: Aku berjanabat lalu tidak mendapat air. Jawab Umar: Jangan Shalat. Maka Ammar r.a. berkata kepada Umar: Ya Amirul Mukminin. Apakah engkau tidak ingat ketika aku bersamamu dalam bepergian lalu kita berdua berjanabat, adapun engkau tidak shalat sedang aku berguling-guling di tanah lalu shalat, lalu hal itu aku ceritakan kepada Nabi saw. lalu Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya cukup bagimu berbuat begini, lalu Nabi saw. memukulkan kedua tapak tangan ke tanah, lalu ditiup kemudian diusapkan mukanya dan kedua tapak tangannya. (Bukhari, Muslim).

# Syaqiq berkata: Ketika aku duduk bersama Abdullah dan Abu Musa Al-Asy’ari r.a. maka Abu Musa bertanya: Bagaimana jika seorang janabat lalu tidak mendapat air hingga satu bulan. Tidakkah ia tetap tayamum dan shalat?     Jawab Abdullah: Tidak boleh tayamum meskipun sampai sebulan.      Abu Musa berkata: Lalu bagaimana maksud ayat dalam surat Al-Ma’idah: Lalu kamu tidak mendapat air, maka tayamumlah kalian dengan tanah yang suci.       Abdullah berkata: Jika diizinkan begitu, kemungkinan jika mereka merasa kedinginan lalu bertayamum.       Lalu Abu Musa berkata: Jadi kamu tidak suka karena khawatir ini.       Jawab Abdullah: Benar.       Maka Abu Musa berkata: Apakah kamu tidak mendengar keterangan Ammar bin Yasir kepada Umar: Nabi saw. telah mengutusku dalam suatu hajat, kemudian aku janabat dan tidak mendapat air, sehingga aku berguling-guling di tanah bagaikan binatang, kemudian aku ceritakan kejadian itu kepada Nabi saw., maka Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya cukup bagimu berbuat begini lalu diusapkan tangan kanan pada tangan kiri dan yang kiri pada yang kanan dan mengusap mukanya.          Abdullah berkata: Tidakkah engkau mengetahui bahwa Umar tidak puas dengan keterangan Ammar r.a.? (Bukhari, Muslim).

# ‘Aisyah r.a. berkata: Aku keluar bersama Nabi saw. dalam suatu perjalanan, dan ketika kami berada di lapangan Baida’ atau Dzatil Jaisy (nama lembah di dekat Madinah), tiba-tiba putus kalungku, maka Nabi saw. terpaksa tinggal untuk mencarinya, orang-orang juga tinggal, sedang di situ tidak ada air, maka orang-orang mengadu kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq: Tidakkah engkau melihat perbuatan ‘Aisyah, ia telah menahan Rasulullah dan sahabatnya di tempat yang tidak ada air, sedang mereka sudah kehabisan air. ‘Aisyah berkata: Maka datanglah Abu Bakar kepadaku sedang Rasulullah saw. tidur di pangkuanku (di pahaku), lalu ia berkata: Engkau telah menahan Rasulullah saw. dan orang-orang di tempat yang tidak ada air, sedang persediaan air juga sudah habis, maka Abu Bakar marah kepadaku sambil menusukkan tangannya di pinggangku, tetapi aku tidak berani bergerak karena Rasulullah sedang nyenyak tidur di pahaku. Kemudian bangunlah Nabi saw. di waktu pagi tidak ada air, maka Allah menurunkan ayat hukum tayamum, maka tayamumlah semua sahabat. Usaid bin Al-Hudair r.a. berkata: Ini bukan pertama berkatmu hai keluarga Abu Bakar. ‘Aisyah berkata: Kemudian membangunkan unta yang kami kendarai, mendadak kami dapatkan kalung di bawahnya. (Bukhari, Muslim).

*KULIT BANGKAI DAPAT MENJADI SUCI DENGAN DI SAMAK *

# Ibn Abbas r.a. berkata: Nabi saw. melihat bangkai kambing milik bekas budak Maimunah yang ia dapat dari shadaqah, maka Nabi saw. bertanya: Mengapa kalian tidak mempergunakan kulitnya? Jawab mereka: Itu bangkai. Maka sabda Nabi saw.: Sesungguhnya hanya haram bila memakannya. (Bukhari, Muslim). Bangkai kambing haram dimakan, tetapi kulit dapat disamak dan dipergunakan untuk tempat air dan lain-lainnya.


*JIKA YAKIN BERWUDHU,KEMUDIAN RAGU RAGU APAKAH BERHADAS,MAKA BOLEH SHOLAT TANPA MEMPERBAHARUI WUDHU*

# Abdullah bin Zaid bin Ashim Al-Anshari r.a. mengadu kepada Rasulullah saw.: Bagaimana jika seorang merasa seakan-akan keluar sesuatu daripadanya ketika sedang shalat? Jawab Nabi saw.: Jangan berhenti (jangan berubah) sehingga mendengar suara atau mendapat bau. (Bukhari, Muslim). Yakni merasa seperti kentut, jangan membatalkan shalat atau wudhu sehingga terbukti dengan suara atau bau, demikian pula jika merasa seperti kencing, sehingga benar-benar keluar air kencingnya.


*TIDAK WAJIB WUDHU KARENA MAKAN DAGING (IKAN PANGGANGAN)*

# Ibn Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw. telah minum susu, kemudian berkumur dan bersabda: Susu itu mengandung lemak. (Bukhari, Muslim).

# Amru bin Umayyah r.a. telah melihat Rasulullah saw. menggigit (makan) panggangan lengan kambing, kemudian mendengar azan, lalu meletakkan pisau dan langsung shalat tanpa memperbarui wudhu. (Bukhari, Muslim).



# Maimunah r.a. berkata: Nabi saw. telah makan di rumahnya panggangan lengan kambing kemudian langsung shalat tanpa memperbarui wudhu. (Bukhari, Muslim).

# Abdullah bin Abbas r.a. berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. makan panggangan paha kambing, kemudian shalat tanpa memperbaharui wudhunya. (Bukhari, Muslim).


*HADIS AL-MAA’U AL-MAA’I (WAJIBNYA MANDI HANYA KARENA KELUAR MANI) MANSUKH DENGAN HADIS YANG MEWAJIBKAN KARENA BERTEMUNYA DUA KEMALUAN DALAM JIMAK WALAU TIDAK KELUAR MANI * 

# Abu Hurairah r.a. berkata:Nabi saw. bersabda: Jika duduk diantara cabangnya yang empat, kemudian menekannya, maka telah wajib  mandi. (Bukhari, Muslim).


Dalam riwayat Muslim; Meskipun tidak keluar mani. Juga ada riwayat: Dan telah bersentuh kemaluan laki-laki dengan kemaluan istrinya yang disebut kemudian ditekankan.

*WAJIB MANDI JANABAT KARENA KELUAR MANI*


# Zaid bin Khalid bertanya kepada Usman bin Affan r.a.: Bagaimana pendapatmu jika seorang berjimak tidak keluar mani? Jawab Usman: Mencuci kemaluannya lalu wudhu sebagaimana wudhu untuk shalat, demikian yang aku dengar dari Rasulullah saw. (Bukhari, Muslim).

# Ubay bin Ka’ab r.a. bertanya: Ya Rasulullah jika seorang berjimak (bersetubuh) dengan istrinya, lalu tidak keluar mani? Jawab Nabi saw.: Membasuh kemaluannya kemudian berwudhu dan shalat. (Bukhari, Muslim).
# Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw. memanggil seorang sahabat Anshar, maka datang orang itu kepalanya masih basah, maka Nabi saw. bertanya: Mungkin kami mengganggu engkau sehingga engkau tergesa-gesa? Jawabnya: Ya. Maka sabda Nabi saw.: Jika engkau tergesa-gesa atau kering, maka cukup berwudhu. (Bukhari, Muslim). Yakni bila masih kering belum keluar mani maka hanya wajib wudhu. Hadits ini mansukh dengan hadits ‘Aisyah yang menyatakan apabila telah bertemu dua kemaluan kemudian ditekan maka wajib mandi meskipun tidak keluar mani.


*MENJAGA AURAT*

# Jabir bin Abdullah r.a. berkata: Ketika Nabi saw. ikut membantu pembangunan Ka’bah dan memindahkan batu bersama bangsa Quraisy sedang ia memakai sarung, maka diberitahu oleh Al-Abbas pamannya: Hai keponakanku, andaikan engkau lepas baju, dan engkau letakkan di bahu untuk menahan batu yang engkau angkat, maka dilepas oleh Nabi saw. dan diletakkan di atas bahunya, tiba-tiba beliau jatuh pingsan, maka sejak itu tidak pernah telanjang. (Bukhari, Muslim). Ketika itu Nabi masih berusia 35 tahun dan belum diutus sebagai Nabi.

*MANDI DENGAN TELANJANG JIKA SENDIRIAN ( DI KAMARMANDI ) *

# Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Dahulu Bani Israil biasa mandi telanjang sehingga yang satu dapat melihat aurat yang lain, sedang Musa a.s. mandi sendirian, sehingga mereka berkata: Musa malu mandi bersama kami karena dia besar buah kemaluannya. Tiba-tiba pada suatu ketika Nabi Musa a.s. mandi dan meletakkan kain bajunya di atas sebuah batu, mendadak dibawa lari oleh batu, maka keluar Nabi Musa dari pemandian itu telanjang sambil mengejar batu yang melarikan bajunya, dan berkata: Kembalikan bajuku hai batu. Sehingga Bani Israil berkesempatan melihat aurat Nabi Musa, dan mereka berkata: Musa tidak berpenyakit. Lalu berhenti batunya dan dipukuli oleh Nabi Musa a.s. Abu Hurairah r.a. berkata: Demi Allah di batu itu ada tanda bekas pukulan Nabi Musa a.s. itu tujuh atau enam. (Bukhari, Muslim).


 *ORANG YANG MANDI HENDAKLAH BERDINDING WALAU DENGAN KAIN*

# Ummu Hani’ binti Abu Thalib r.a. berkata: Ketika Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah) aku pergi kepada Rasulullah saw. maka aku mendapatinya sedang mandi ditutup kain oleh Fatimah r.a. (putrinya), maka aku memberi salam, dan ditanya oleh Nabi saw.: Siapakah itu? Jawabku: Ummu Hani’ binti Abi Thalib, langsung disambut dengan: Marhaban bi Ummu Hani’, kemudian setelah selesai mandi, berdiri shalat delapan rakaat berselimut dengan satu baju (selimut), kemudian setelah selesai aku bertanya: Ya Rasulullah, saudaraku sekandung (yakni Ali bin Abi Thalib) akan membunuh seorang yang telah aku lindungi yaitu Ibn Hubairah. Maka sabda Nabi saw.: Kami telah melindungi orang yang engkau lindungi hai Ummu Hani’. Ummu Hani’ berkata: Dan itu tepat waktu duha. (Bukhari, Muslim)

*WAJIB MENGGANTI (QADHA) PUASA BAGI ORANG HAID DAN TIDAK WAJIB QADHA SHALAT*


# ‘Aisyah r.a. berkata: Seorang wanita bertanya kepada ‘Aisyah: Apakah wanita wajib mengganti shalatnya jika telah suci dari haid? ‘Aisyah bertanya padanya: Apakah engkau termasuk golongan hururiyah (Khawarij)? Lalu ‘Aisyah berkata: Kami dahulu haid di masa Nabi saw. maka beliau tidak menyuruh kami mengganti shalat. (Bukhari, Muslim). Sebab ada sebagian khawarij yang mewajibkan Qadha shalat bagi wanita yang haidh, dasarnya akal dan kira-kira.


*MANDI DAN SHALATNYA ORANG YANG ISTIHADHAH (MENGELUARKAN DARAH YANG TIDAK BERHENTI/PENYAKIT)*


# ‘Aisyah r.a. berkata: Ummu Habibah r.a. pernah istihadhah selama tujuh tahun, maka ia bertanya kepada Nabi saw. dan diperintah oleh Nabi saw. supaya mandi tiap akan shalat, dan diberi tahu bahwa itu penyakit urat darah. (Bukhari, Muslim).

# ‘Aisyah r.a. berkata: Fatimah binti Abi Hubaisyr r.a. bertanya: Ya Rasulullah aku sering istihadhah dan tidak berhenti, apakah tetap tidak shalat? Jawab Nabi saw.: Tidak, itu hanya urat (penyakit urat kotor) dan bukan haid, maka bila tiba masanya haid tinggalkan shalat, dan bila selesai masa haid maka cucilah darahmu lalu shalat, dan engkau harus wudhu untuk tiap shalat. (Bukhari, Muslim).
Itu urat bernama irqul adzil, di samping urat yang mengeluarkan darah haid. Dan hukum istihadhah itu sama dengan kencing, hanya saja karena tidak berhenti, maka sama dengan kencing res-resan, karena itu diwajibkan wudhu untuk tiap shalat.

*SUNAH BAGI WANITA SETELAH SUCI DAN MANDI DARI HAID MENGUSAP BEKAS TEMPAT DARAH DENGAN KAPAS YANG DIBASAHI DENGAN MISIK (KASTURI)*


# ‘Aisyah r.a. berkata: Seorang wanita bertanya kepada Nabi saw. tentang mandi sesudah haid, maka dijawab oleh Nabi saw.: Ambillah sedikit kapas yang diberi misik (kasturi) dan bersihkan dengan itu. Wanita itu bertanya: Bagaimana bersuci dengan itu? Nabi saw. bersabda: Subhanallah bersihkan dengan itu. Lalu ditarik oleh ‘Aisyah dan dijelaskan: Usapkan di tempat bekas-bekas darah itu. (Bukhari, Muslim).


*MENUANGKAN AIR DI ATAS KEPALA DAN LAINNYA TIGA KALI*

# Jabir bin Abdillah r.a. ketika Abu Ja’far dan ayahnya di rumah Jabir bertepatan di situ ada beberapa orang yang bertanya pada Jabir r.a. tentang mandi janabat. Dijawab oleh Jabir r.a.: Cukup bagimu satu sha’. Ada orang berkata: Bagiku tidak cukup sebab rambutku lebat. Dijawab oleh Jabir r.a.: Itu dapat mencukupi pada orang yang lebih lebat rambutnya daripadamu dan lebih baik daripadamu (yaitu Rasulullah saw.). Kemudian ia mengimami kami. (Bukhari, Muslim).

# Jubair bin Muth’im r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Adapun aku maka menyiram di atas kepalaku tiga kali, sambil mencontohkan dengan kedua tapak tangannya. (Bukhari, Muslim).


*KADAR YANG SUNAH UNTUK MANDI JANABAT*

# ‘Aisyah r.a. berkata: Aku mandi bersama Nabi saw. dari satu bejana (ember) yang bernama al-faraq. (Bukhari, Muslim).
# ‘Aisyah r.a. ketika ditanya oleh saudaranya tentang mandinya Nabi saw. lalu ia minta tempat air yang berisi satu gantang air, lalu ia mandi dan menuangkan air di atas kepalanya. Dan diantara kami dengan dia ada dinding. (Bukhari, Muslim).

# Anas r.a. berkata: Biasa Rasulullah saw. mandi dengan air satu sha’ dan wudhu dengan satu mud. (Bukhari, Muslim).


*CARA MANDI JANABAT*
#‘Aisyah r.a. berkata: Adalah Nabi saw. jika mandi janabat lalu minta timba sebesar panci perahan susu, yang berisi air, lalu diambil dengan tapak tangannya dan memulai menyiramkan kepala sebelah kanan, kemudian yang kiri, kemudian semuanya. (Bukhari, Muslim).
# Maimunah r.a. berkata: Aku menuangkan air pada Nabi saw. ketika mandi, maka menuangkan air dengan tangan kanan pada tangan kiri dan mencuci keduanya, lalu membasuh kemaluannya, kemudian mengusapkan tangannya ke tanah, kemudian mencucinya, lalu berkumur dan menghirup air kemudian membasuh muka, lalu menyiramkan air atas kepalanya kemudian menyamping dan membasuh kedua kakinya, lalu diberikan kepadanya handuk, tetapi tidak memakainya. (Bukhari, Muslim).
# ‘Aisayah r.a. berkata: Adalah Nabi saw. jika mandi janabat, beliau mulai dengan membasuh kedua tapak tangannya lalu berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat, kemudian memasukkan tangannya ke dalam air untuk membasuh sela-sela rambutnya sampai ke dalamnya, kemudian menuangkan air di atas kepalanya tiga kali dengan kedua tangannya, kemudian menyiram semua badannya. (Bukhari, Muslim).
*WAJIB MANDI TERHADAP WANITA YANG MIMPI DAN KELUAR MANI*

# Ummu Salamah r.a. berkata: Ummu Sulaim bertanya kepada Nabi saw.: Ya Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu dari kebenaran (hak), apakah wanita itu wajib mandi jika ihtilam (mimpi berjimak)? Jawab Nabi saw.: Ya, jika keluar mani. Ummu Salamah r.a. lalu menutup mukanya sambil bertanya: Ya Rasulullah, apakah wanita itu keluar maninya? Jawab Nabi saw.: Ya, maka dengan apakah anaknya menyerupai dia? (Yakni: bila tidak dari maninya). (Bukhari, Muslim).

*ORANG JANABAT BOLEH TIDUR SEBELUM MANDI DAN SUNAH BERWUDHU*

#  Abdullah bin Umar r.a. berkata: Umar bin Al-Khatthab r.a. bertanya kepada Nabi saw. bahwa sering janabat di waktu malam. Maka Nabi saw. bersabda padanya: Basuhlah kemaluanmu, lalu wudhu kemudian tidurlah. (Bukhari, Muslim).

# Anas r.a. berkata: Ada kalanya Nabi saw. pada suatu malam keliling pada semua istrinya, sedang beliau mempunyai sembilan istri. (Bukhari, Muslim).

# Umar r.a. berkata: Umar bin Al-Khatthab r.a. bertanya pada Rasulullah saw.: Bolehkah seorang tidur sedang ia junub? Jawab Nabi saw.: Ya, jika ia berwudhu maka boleh tidur dalam keadaan junub (janabat). (Bukhari, Muslim).
# ‘Aisyah r.a. berkata: Adalah Nabi saw. jika akan tidur dengan janabat, maka beliau membasuh kemaluannya dan wudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. (Bukhari, Muslim).


*HUKUM KELUAR MADZI*


(Cairan keluar dari kemaluan ketika naik syahwat atau karena sangat panas)
# Ali r.a. berkata: Aku biasa keluar madzi, dan aku merasa malu untuk menanyakan hukumnya kepada Nabi saw. Maka aku menyuruh Al-Miqdad bin Al-Aswad untuk menanyakanny. Maka dijawab oleh Nabi saw.: Hanya wajib wudhu. (Bukhari, Muslim).
Yakni tidak wajib mandi sebagaimana jika keluar mani.


*ISTRI YANG HAID BOLEH MENYIRAM KEPALA SUAMINYA DAN MENYISIRNYA*


‘Aisyah r.a. berkata: Adakalanya Nabi saw. ketika di masjid memasukkan kepalanya ke rumahku untuk aku sisirkan rambutnya, sebab jika ia sedang i’tikaf di masjid tidak pulang ke rumah kecuali untuk berhajat (buang air), atau hajat yang sangat penting. (Bukhari, Muslim).

# ‘Aisyah r.a. berkata: Biasa Rasulullah saw. bersuka-suka padaku sedang aku haid, dan ada kalanya ia mengeluarkan kepala dari masjid ketika i’tikaf ke rumahku untuk aku siram sedang aku haid. (Bukhari, Muslim).
Yakni terhadap istri yang sedang haid boleh bersuka-suka dalam segala bentuk kecuali bersetubuh (jimak) saja yang dilarang.

# ‘Aisyah r.a. berkata: Ada kalanya Nabi saw. bersandar di pangkuanku ketika aku sedang haid, kemudian membaca Al-Quran. (Bukhari, Muslim).


*TIDUR BERSAMA ISTRI YANG SEDANG HAID DALAM SATU SELIMUT*


# Ummu Salamah r.a. berkata: Ketika aku bersama Nabi saw. dalam satu selimut, tiba-tiba aku haid, maka aku keluar dari selimut berganti dengan kain haid (pakaian untuk haid), maka ditanya: Apakah engkau haid? Jawabku: Benar, lalu Nabi saw. memanggil aku supaya kembali ke dalam selimut. (Bukhari, Muslim).

# Ummu Salamah r.a. berkata: Aku mandi janabat bersama Nabi saw. dari satu bejana. (Bukhari, Muslim).


*BERGAUL DENGAN ISTRI YANG HAID*


# ‘Aisyah r.a. berkata: Jika salah satu diantara kami (istri-istri Nabi saw.) sedang haid, dan Rasulullah saw. akan tidur bersama maka disuruh berkain, kemudian tidur bersama di luar kain. Siti ‘Aisyah r.a. berkata: Tetapi siapakah diantara kamu yang kuat menahan nafsunya sebagaimana Nabi saw. menahan nafsunya. (Bukhari, Muslim).

# maimunah r.a. berkata: Rasulullah saw. jika akan tidur dengan istrinya yang sedang haid, maka disuruh supaya bersarung (yakni mempererat ikatan sarungnya). (Bukhari, Muslim).    Maimunah r.a. ini juga istri Nabi saw.



*DIANTARA TIUPAN DUA SANGKAKALA*


# Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Diantara dua kali tiupan sangkakala itu kira-kira empat puluh. Ditanya apakah empat puluh hari? Jawab Abu Hurairah r.a.: Aku tidak berkata itu. Ditanya: Empat puluh bulan? Jawabnya: Aku tidak berkata begitu. Ditanya: Empat puluh tahun? Jawabnya: Aku tidak berkata begitu. Kemudian Allah menurunkan hujan maka tumbuhlah manusia yang sudah mati bagaikan tumbuhnya biji. Tiada sesuatu dari jasad manusia melainkan rusak kecuali satu tulang di belakang punggung yang terbawah, tulang ekor, dari itulah tersusunnya mahluk di hari kiamat. (Bukhari, Muslim).

*DEKATNYA HARI KIAMAT*

#Ibn Mas’ud r.a. berkata: Aku telah mendengar Nabi saw. bersabda: Sejahat-jahat manusia adalah orang-orang yang mendapati hari kiamat sedang mereka masih hidup. (Bukhari, Muslim).


# Sahl bin Sa’ad r.a. berkata: Aku telah melihat Rasulullah saw. ketika menunjuk dengan kedua jarinya yang tengah dan telunjuknya bersabda: Aku diutus disaat dekat tibanya hari kiamat bagaikan ini (dekatnya kedua jari ini). (Bukhari, Muslim).

# Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Aku diutus oleh Allah pada saat yang sangat dekat dengan hari kiamat bagaikan kedua jari ini. (Bukhari, Muslim).


*LAMA NYA DAJJAL DI BUMI*

# Anas bin Malik r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tiada suatu negeri melainkan akan diinjak (didatangi) Dajjal kecuali Makkah dan Madinah tiada suatu dari jalannya (pintunya) melainkan dijaga oleh Malaikat yang berbaris, kemudian Madinah bergerak tiga kali, maka keluar dari padanya tiap-tiap orang kafir dan munafik. (Bukhari, Muslim).
*DAJJAL SANGAT HINA DI SISI ALLAH AZZA WA JALLA*
# Almughirah bin Syu’bah r.a. berkata: Tiada seorang yang menanyakan kepada Nabi saw. mengenai Dajjal sebagaimana yang aku tanya. Dan Nabi saw. bersabda kepadaku: Tiada sesuatu yang berbahaya bagimu daripadanya. Aku tanya: Mereka berkata: Bahwa Dajjal itu mempunyai gunung roti dan sungai air. Jawab Nabi saw.: Dia lebih hina di sisi Allah dari itu. (Bukhari, Muslim).
Yakni yang sedemikian itu bukan tanda atas kebenarannya sesudah Allah membuktikan kedustaan dan kepalsuannya.


*KOTA MADINAH HARAM DIMASUKI DAJJAL, DIA AKAN MEMBUNUH SORANG MUKMIN LALU MENGHIDUPKANNYA KEMBALI*


# Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw. menceritakan kapada kami tentang Dajjal riwayat yang panjang, dan diantara yang disabdakan: Akan datang Dajjal dan haram atasnya untuk masuk Madinah, sehingga ia berada di luar kota dataran luas, lalu ada seorang mukmin yang terbaik dari semua orang datang berkata kepadanya: Aku bersaksi bahwa engkau Dajjal yang telah diceritakan oleh Nabi saw. Lalu Dajjal berkata: Bagaimana jika aku bunuh orang ini kemudian aku hidupkan kembali, apakah kalian ragu tentang aku? Jawab mereka: Tidak. Lalu dibunuh orang itu kemudian dihidupkannya kembali, maka orang itu langsung berkata: Demi Allah kini aku lebih yakin tentang dirimu bahwa engkau Dajjal. Maka berkata Dajjal: Apakah aku bunuh lagi. Tetapi Allah tidak mengizinkan sehingga tidak dapat membunuhnya. (Bukhari, Muslim).


*SIFAT DAJJAL*

# Abdullah bin Umar r.a. berkata: Pada suatu hari Nabi saw. menyebut Dajjal pada orang-orang lalu bersabda: Sesungguhnya Allah tidak buta sebelah, ingatlah bahwa Dajjal itu buta mata sebelah yang kanan, sedang matanya bagaikan buah anggur yang timbul. (Bukhari, Muslim).

# Uqbah bin Amr Tanya pada Hudzaifah: Tidakkah engkau ceritakan pada kami apa yang engkau dengar dari Rasulullah saw. Hudzaifah r.a. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah bersabda: Jika keluar Dajjal membawa air dan api, adapun yang dilihat orang-orang itu api maka itu air yang dingin. Apa yang dilihat orang-orang air yang dingin, maka itu api yang membakar. Maka siapa yang mendapatinya hendaknya masuk pada yang dilihatnya berupa api, sebab sebenarnya itu air tawar yang dingin. (Bukhari, Muslim).
# Abu Hurairah r.a.  berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sukakah aku beritakan kepadamu tentang Dajjal, yang belum diberitakan oleh Nabi kepada kaumnya. Sungguh Dajjal itu buta mata sebelah, dan ia akan datang membawa sesuatu yang menyerupai surga dan neraka, adapun yang dikatakan surga maka itu api neraka. Dan aku memperingatkan kalian sebagaimana Nabi Nuh a.s. telah memperingatkan kepada kaumnya. (Bukhari, Muslim).

# Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tiada seorang Nabi yang diutus melainkan memperingatkan kaumnya dari si pendusta yang buta mata sebelah. Ingatlah ia buta mata sebelah, sedang Tuhanmu tidak buta sebelah, dan di antara kedua matanya ada tertulis: Kafir. (Bukhari, Muslim).
# Abdullah bin Umar r.a. berkata: Pada suatu hari Nabi saw. menyebut Dajjal pada orang-orang lalu bersabda: Sesungguhnya Allah tidak buta sebelah, ingatlah bahwa Dajjal itu buta mata sebelah yang kanan, sedang matanya bagaikan buah anggur yang timbul. (Bukhari, Muslim).


*IBN SHAYYAD*

# Ibn Umar r.a. berkata: Umar bersama beberapa sahabat pergi bersama Nabi saw. Ke tempat Ibn Shayyad, sehingga mendapatkannya sedang main bersama anak-anak di daerah dataran tinggi Bani Maghalah, dan ketika itu Ibn Shayyad remaja yang hampir balig, dia tidak mengetahui sehingga Nabi saw. menepuk punggungnya dengan tangannya, kemudian Nabi saw. tanya padanya: Apakah engkau percaya bahwa aku utusan Allah?, maka dilihat oleh Ibn Shayyad dan berkata: Aku percaya bahwa engkau utusan pada orang ummiyyin. Lalu Ibn Shayyad tanya pada Nabi saw.: Apakah engkau percaya bahwa aku utusan Allah? Jawab Nabi saw.: Aku percaya kepada Allah dan semua utusan-Nya. Lalu Nabi saw. tanya padanya: Apakah yang engkau lihat? Jawab Ibn Shayyad: Yang datang kepadaku berita benar dan dusta. Nabi saw.: bersabda: Telah kabur bagimu urusannya. Lalu Nabi saw. mengujinya: Aku menyembunyikan sesuatu bagimu? Ibn Shayyad: Yaitu Addukh. Maka Nabi saw. bersabda padanya: Kecewalah engkau maka engkau takkan lebih dari tingkatmu (yakni dukun-dukun), Umar berkata: Ya Rasulullah, izinkan padaku memenggal lehernya. Jawab Nabi saw.: Jika ia akan jadi maka engkau tak dapat mengalahkannya, jika tidak maka tidak ada gunanya untuk membunuhnya. (Bukhari, Muslim).
# Ibnu Umar r.a. berkata: Nabi saw. berjalan bersama Ubay bin Ka’ab ke kebun kurma tempat Ibn Shayyad, maka ketika masuk kebun Nabi saw. berusaha bersembunyi diantara pohon-pohon kurma untuk mendengar apa yang dikatakan oleh Ibn Shayyad sebelum ia melihatnya,waktu itu Ibn Shayyad berbaring di tempat tidurnya di atas permadani sambil mendengungkan suara yang tidak dapat dimengerti, tiba-tiba Ibn Shayyad melihat Nabi saw. sedang sembunyi di sela-sela pohon, maka segera ia memberi tahu pada Ibn Shayyad: Hai Shaaf, maka bangunlah Ibn Shayyad, Nabi saw. bersabda: Andaikan dibiarkan pasti akan jelas keadaannya. (Bukhari, Muslim).

# Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. berdiri dan sesudah memanjatkan puji syukur kepada Allah sebagaimana lazimnya, beliau menyebut Addajjal dan bersabda: Sungguh, aku memperingatkan kepada kamu, dan tiada seorang Nabi pun melainkan telah memperingatkan kepada kaumnya. Nabi Nuh telah mengingatkan kaumnya, dan aku akan berkata kepadamu keterangan yang belum pernah dikatakan oleh Nabi kepada kaumnya. Ketahuilah bahwa Dajjal itu buta mata sebelah, dan Allah tidak buta sebelah. (Bukhari, Muslim).


*TIDAK AKAN TIBA HARI KIAMAT SEHINGGA SEORANG INGIN MENGGANTI KUBUR ORANG YANG TELAH MATI*


# Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tidak akan tiba hari kiamat sehingga terjadi jika seorang berjalan melalui kubur, maka ia berkata: Aduhai sekiranya akulah yang di dalam kubur ini. (Bukhari, Muslim).                                                                                                                                                        Yakni karena suasana hidup pada masa ini sangat menjemukan.

#Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Akan ada orang yang akan merobohkan Ka’bah yaitu seorang yang berbetis kecil dari Habasyah (Etiopia). (Bukhari, Muslim).

#Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tidak akan tiba hari kiamat sehingga keluar seorang dari Qah-than yang menggiring (menghalau) orang-orang dengan tongkatnya. (Bukhari, Muslim).

#Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi s.a.w. bersabda: Tidak akan tiba hari kiamat sehingga kalian memerangi suatu kaum yang sandalnya dari rambut (bulu), dan takkan tiba hari kiamat sehingga kamu memerangi kaum yang wajah mereka bagaikan perisai yang telah diratakan. (Bukhari, Muslim).                                                                                                                                                                                                                                                                              Atau bagaikan lembaran besi yang dibakar, dan diratakan.

#Abu Hurairah r.a.  berkata: Nabi s.a.w.  bersabda: Yang akan membinasakan orang-orang ialah pemuda-pemuda dari suku ini dari Quraisy. Sahabat bertanya: Lalu apakah engkau pesankan kepada kami? Jawab Nabi s.a.w.: Andaikan orang-orang menjauh dari mereka niscaya lebih aman dan selamat. (Bukhari, Muslim).       Yakni jika orang-orang menjauh dari mereka niscaya lebih aman dan selamat.

#Abu Hurairah r.a.  berkata: Nabi s.a.w.  bersabda: Telah binasa Kisra maka tidak diganti oleh Kisra sesudahnya, dan akan binasa Kaisar kemudian tidak akan diganti oleh Kaisar sesudahnya, dan akan dibagi-bagi kekayaan kedua kerajaan itu fi sabilillah. (Untuk kepentingan agama Allah). (Bukhari, Muslim).

#Jabir bin Samurah r.a. berkata: Nabi s.a.w.  bersabda: Jika telah binasa Kisra maka tidak akan ada Kisra sesudahnya, dan jika telah mati Kaisar maka tidak akan ada Kaisar sesudahnya, demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya, akan dibelanjakan kekayaan keduanya dalam kepentingan agama Allah. (Bukhari, Muslim).

#Abdullah bin Umar r.a. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Kamu akan memerangi kaum Yahudi dan dimenangkan terhadap mereka, sehingga jika ada orang Yahudi sembunyi di belakang batu maka batu itu berkata: Hai orang muslim ini di belakangku ada orang Yahudi maka bunuhlah ia. (Bukhari, Muslim).

# Abu Hurairah r.a.  berkata: Nabi s.a.w.  bersabda: Tidak akan tiba hari kiamat sehingga bangkit tiga puluh dajjal pendusta, semuanya mengaku sebagai Rasulullah. (Bukhari, Muslim).


*TIDAK AKAN TIBA HARI KIAMAT SEHINGGA SUKU DAUS KEMBALI MENYEMBAH BERHALA DZUL KHALASHAH*


# Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak akan tiba hari kiamat sehingga bergoyang pinggul wanita-wanita Daus menuju berhala Dzul Khalashah, berhala suku Daus di masa jahiliyah. (Bukhari, Muslim).



*FITNAH ITU TIMBULNYA DARI TIMUR DIMANA NAIKNYA TANDUK SETAN*


# Ibn Umar r.a. telah mendengar Rasulullàh saw. sambil menghadap timur bersabda: Ingatlah sesungguhnya fitnah dari sana di tempat naiknya tanduk setan. (Bukhari, Muslim).


*TAKKAN TIBA KIAMAT DARI SUNGAI FURAT TIMBUL GUNUNG EMAS*


# Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Hampir saja akan timbul dari sungai Furat perbendaharaan (simpanan emas), maka siapa yang hadir waktu itu, janganlah mengambil apa-apa dari padanya. (Bukhari, Muslim).


*TAKKAN TIBA HARI KIAMAT SEHINGGA KELUAR API DARI HIJAZ*


# Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tidak akan tiba hari kiamat sehingga keluar api dan tanah Hijaz yang dapat menerangi unta-unta di Bushra. (Bukhari, Muslim).


*FITNAH ITU BERGELOMBANG BAGAIKAN GELOMBANG LAUT*


# Hudzaifah r.a. berkata: Ketika kami duduk di tempat Umar r.a. tiba-tiba ia berkata: Siapakah di antara kalian yang ingat sabda Nabi saw. mengenai fitnah? Jawabku: Aku, sebagáimana yang disabdakan. Ia berkata: Memang engkau berani. Lalu aku berkata: Fitnah ujian seseorang mengenai keluarga, harta, anak dan tetangganya dapat ditebus dengan shalat, puasa, shadaqah, amar ma’ruf dan nahi munkar. Umar berkata: Bukan itu yang aku maksud, tetapi fitnah yang bergelombang bagaikan laut. Jawab Hudzaifah: Engkau takkan terkena dari padanya, ya Amirulmukminin, sebab di antaramu dengan fitnah ada pintu yang masih tertutup. Umar tanya: Apakah dibuka atau dipecah? Jawab Hudzaifah: Dipecah, Umar berkata: Jika demikian maka tidak akan tertutup untuk selamanya. (Bukhari, Muslim).

Kami bertanya: Apakah mengetahui bahwa ia sebagai pintunya? Jawab Hudzaifah: Ya, sebagaimana mengetahui bahwa semalam itu sebelum hari ini. Sungguh aku menerangkan hadis yang bukan omong kosong. Maka kami gentar untuk tanya pada Hudzaifah, sehingga menyuruh Masruq untuk tanya padanya. Dijawab oleh Hudzaifah: Pintunya ialah Umar r.a.

 *KETERANGAN NABI SAW. TERHADAP APA YANG AKAN TERJADI HINGGA  HARI KIAMAT*


# Hudzaifah r.a. berkata: Nabi saw. berkhutbah dan menerangkan semua yang akan terjadi hingga hari kiamat, diketahui (diingat) oleh yang mengetahui dan tidak diketahui oleh yang bodoh, sungguh adakalanya aku melihat sesuatu yang telah aku lupakan, kemudian setelah terjadi lalu aku ingat sebagaimana jika seorang sudah kenal lalu lupa kemudiàn jika bertemu maka ingat kembali. (Bukhari, Muslim).

*JIKA BERHADAPAN DUA MUSLIM DENGAN PEDANG MASING-MASING*


# Abu Bakrah r.a. dan Al-Ahnaf bin Qais berkata: Ketika aku keluar untuk membantu orang itu (Ali bin Abi Thalib r.a.) tiba-tiba bertemu dengan Abu Bakrah; lalu ia tanya padaku: Ke mana engkau akan pergi? Jawabku: Aku akan membantu orang itu (Ali r.a.). Maka ia berkata: Kembalilah engkau karena aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Jika dua orang muslim berhadapan dengan pedang masing-masing, maka yang membunuh dan yang dibunuh keduanya dalam neraka. Aku tanya: Ya Rasulullah, itu yang membunuh jelas dalam neraka, tetapi mengapakah yang dibunuh? Jawab Nabi saw: Sebab Ia bersungguh-sungguh juga akan membunuh lawannya. (Bukhari, Muslim).
ini juga menunjukkan pengaruh niat.

# Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tidak akan tiba hari kiamat sehingga terjadi perang hebat antara kedua golongan yang tujuan keduanya sama (satu). (Bukhari, Muslim).
# Abu Bakrah r.a. dan Al-Ahnaf bin Qais berkata: Ketika aku keluar untuk membantu orang itu (Ali bin Abi Thalib r.a.) tiba-tiba bertemu dengan Abu Bakrah; lalu ia tanya padaku: Ke mana engkau akan pergi? Jawabku: Aku akan membantu orang itu (Ali r.a.). Maka ia berkata: Kembalilah engkau karena aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Jika dua orang muslim berhadapan dengan pedang masing-masing, maka yang membunuh dan yang dibunuh keduanya dalam neraka. Aku tanya: Ya Rasulullah, itu yang membunuh jelas dalam neraka, tetapi mengapakah yang dibunuh? Jawab Nabi saw: Sebab Ia bersungguh-sungguh juga akan membunuh lawannya. (Bukhari, Muslim).
ini juga menunjukkan pengaruh niat.


*BUKTI NAJISNYA KENCING DAN HARUS   MENYELESAIKANNYA HINGGA TUNTAS*


# Ibn Abbas r.a. berkata: Nabi saw. berjalan melalui dua kubur, lalu beliau bersabda: Sesungguhnya kedua orang dalam kubur inii sedang disiksa, dan keduanya tidak disiksa karena suatu dosa yang besar. Adapun yang satu maka tidak menyelesaikan (tuntas) jika kencing. Sedang yang kedua, dia biasa mengadu domba (namimah). Kemudian Nabi saw. mengambil dahan pohon yang masih basah dan membelah dua lalu menancapkan pada tiap kubur satu potongan dahan itu. Sahabat bertanya: Mengapa engkau berbuat itu? Jawab Nabi saw.: Semoga Allah meringankan keduanya selama dahan itu belum kering. (Bukhari, Muslim).


*MENCUCI MANI YANG LEKAT DI BAJU ATAU MENGOREKNYA*


# Aisyah ketika ditanya tentang mani yang lekat di baju. Jawabnya: Biasa aku mencucinya dari baju Rasulullah saw. lalu dipakai untuk shalat sedang bekas air siramannya masih tampak di bagian kain bajunya itu. (Bukhari, Muslim).


*HUKUM KENCING BAYI LAKI DAN CARA MENYUCIKANNYA*


# Aisyah r.a. berkata: Biasa orang-orang membawa bayinya kepada Nabi saw. lalu didoakannya, maka diberikan padanya bayi, tiba-tiba kencing di baju Nabi saw. Maka Nabi saw. minta air dan disiramkan di atas kencing dan tidak dibasuh. (Bukhari, Muslim).
# Ummi Qais binti Mihshan r.a. membawa bayinya kepada Nabi saw. sedang bayi itu belum makan kecuali susu, maka diletakkan di pangkuan Nabi saw. tiba-tiba kencing di baju Nabi saw. Maka Nabi saw. minta air dan disiramkan di atas bekas kencing itu dan tidak dibasuh. (Bukhari, Muslim)


*WAJIB MENYUCIKAN MASJID DARI SEGALA NAJIS DAN MENYUCIKAN TANAH CUKUP DENGAN DISIRAM*


# Anas bin Malik r.a. berkata: Seorang Badui kencing di dalam masjid maka sahabat bangun untuk memukulnya. Maka Nabi saw. bersabda: Jangan kalian ganggu (hentikan kencingnya), kemudian menyuruh membawakan setimba air dan dituangkan di atas tempat yang dikencingi itu. (Bukhari, Muslim).


*LARANGAN KENCING DALAM AIR YANG MENGGENANG TIDAK MENGALIR*


# Abu Hurairah ra. telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Jangan kencing salah satu kamu dalam air yang diam tidak mengalir kemudian mandi di dalamnya. (Bukhari, Muslim).

*HUKUM JILATAN ANJING*


# Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Jika anjing minum dalam bejanamu, maka harus dibasuh tujuh kali. (Bukhari, Muslim). Dalam riwayat Muslim: Jika anjing telah menjilat bejanamu maka harus dibasuh tujuh kali salah satunya dengan tanah pertamanya atau akhirnya.

*MENGUSAP SEPATU (KHUF)*

Jarir bin Abdullah r.a. kencing kemudian ía berwudhu dan mengusap dua sepatunya, kemudian berdiri shalat, dan ketika ditanya ia berkata: Aku telah melihat Nabi saw. berbuat seperti itu. (Bukhari, Muslim).

# Hudzaifah r.a. berkata: Ketika aku berjalan bersama Nabi saw. lalu beliau pergi ke tempat sampah di belakang rumah (dinding pagar) lalu berdiri dan kencing, maka aku menjauh daripadanya tetapi dipanggil oleh Nabi saw. lalu aku mendekatinya dan berdiri di belakangnya sehingga selesai. (Bukhari, Muslim).

# Al-Mughirah bin Syu’bah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. keluar untuk berhajat (buang air) maka diikutinya dengan membawa tempat air, dansesudah Rasulullah selesai Al-Mughirah menuangkan air untuknya, maka ,berwudhu dan mengusap dua sepatu bot (khuf). (Bukhari, Muslim).

# Al-Mughirah bin Syu’bah r.a. berkata: Ketika aku bersama Nabi saw. dalam bepergian, lalu Nabi saw. berkata: Hai Mughirah bawakan tempat air, maka aku bawa dan Nabi saw. pergi sehingga sembunyi daripadaku untuk buang air, sedang memakai jubah syamiyah, kemudian ketika akan mengeluarkan lengan tangan tidak dapat karena sempit lengan bajunya, sehingga dikeluarkan dan dalam, maka aku tuangkan air untuknya untuk wudhu dan mengusap kedua sepatu botnya (khufnya). (Bukhari, Muslim).

# Al-Mughirah bin Syu’bah r.a. berkata: Pada suatu malam aku bersama Nabi saw. dalam bepergian, lalu bertanya: Apakah ada air? Jawabku: Ya. Lalu Nabi saw. turun dari kendaraannya dan berjalan terus hingga tersembunyi di dalam gelap malam, kemudian kembali, maka aku tuangkan air padanya, maka ia membasuh muka dan kedua tangannya, tetapi ia memakai jubah kain shuf yang sempit lengannya sehingga terpaksa mengeluarkan tangan dari dalam, lalu membasuh kedua tangannya, kemudian mengusap kepalanya, kemudian aku jongkok untuk membuka sepatunya, maka Nabi saw. bersabda: Biarkan keduanya karena aku memakai keduanya ketika kedua kakiku suci, lalu diusap atas kedua sepatu bot itu. (Bukhari, Muslim).
Para ahli fiqih memasukkan syarat untuk bolehnya mengusap sepatu tanpa membukanya jika waktu memakainya sudah berwudhu. Jika tidak berwudhu maka tidak boleh hanya diusap dan harus dilepas sepatunya untuk dibasuh kakinya.

*BERISTINJA DENGAN AIR*


Anas r.a. berkata: Adalah Nabi saw. masuk WC maka aku dan kawanku membawakan tempat air untuk beristinja, juga membawakan tongkatnya. (Bukhari, Muslim).

# Anas bin Malik r.a. berkata: Adalah Nabi saw., jika keluar untuk buang air maka aku bawakán tempat air untuk bersuci dengannya. (Bukhari, Muslim).


*SUNAH MENDAHULUKAN KANAN DALAM BERSUCI*


# Aisyah r.a. berkata: Nabi saw. suka mendahulukan kanan ketika bersandal, menyisir rambut, bersuci, dalam semua keadaannya. (Bukhari, Muslim)


*LARANGAN ISTINJA DENGAN TANGAN KANAN*


# Abu Qatadah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Jika seseorang minum maka jangan bernafas di tempat air yang diminum. Dan jika kencing maka jangan memegang kemaluannya dengan tangan kanan, juga jangan istinja dengan tangan kanan. (Bukhari, Muslim).


*ADAB BUANG AIR BESAR ( ISTITHABAH )*


# Abu Ayyub Al-Anshari r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jika kalian buang air maka jangan menghadap kiblat dan jangan membelakanginya, tetapi hendaknya ke arah selatan atau utara (barat atau timur jika tidak menghadap/membelakanginya) (Bukhari, Muslim).
Abu Ayyub r.a. berkata:  Dan ketika kami dapatkan WC (tempat buang air) menghadap kiblat, maka kami berpaling daripadanya sambil minta ampun kepada Allah.

# Abdullah bin Umar r.a. berkata: Sesungguhnya ada orang-orang berkata: Jika duduk buang air, maka jangan menghadap kiblat dan Baitul Maqdis. Sungguh aku telah naik di atas sebuah rumah kami, tiba-tiba aku melihat Nabi saw. duduk di atas dua bata (buang air) menghadap Baitul Maqdis. (Bukhari, Muslim).

# Abdullah bin Umar r.a. berkata: Pada suatu hari aku naik di atas rumah Hafshah untuk suatu kepentingan, tiba-tiba aku melihat Rasulullah saw. buang air membelakangi kiblat menghadap Syam (arah Baitul Maqdis). (Bukhari, Muslim).

Dengan adanya keterangan ini maka ahli fiqih berpendapat, jika di rumah maka tidak apa-apa, jika di hutan lapangan terbuka maka dilarang menghadap atau membelakangi kiblat.


*TUNTUNAN FITRAH*


# Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tuntunan fitrah lima (atau: Lima dari tuntunan fitrah): 1. Khitan, 2. Mencukur bulu di sekitar kemaluan, 3. Mencabut bulu ketiak, 4. Memotong kuku, 5. Memotong (menggunting) kumis. (Bukhari, Muslim).

# Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Kalian harus berbeda dengan kaum musyrikin peliharalah (panjangkan) jenggotmu, dan potong kumismu. (Bukhari, Muslim).

# Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: potonglah kumis dan pelihara (panjangkan) jenggotmu. (Bukhari, Muslim).


*SIWAK (GOSOK GIGI)*


# Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Andaikan aku tidak khawatir memberatkan pada umatku (atau pada orang-orang) pasti aku perintahkan atas mereka bersiwak (gosok gigi) tiap akan shalat. (Bukhari, Muslim).

# Abu Musa r.a. berkata: Aku datang kepada Nabi saw. maka aku melihat beliau sedang bersiwak dengan kayu ara yang ada di tangannya sampai berkata: Uk, uk, sedang kayu siwak masih di tangannya seakan beliau berusaha muntah. (Bukhari, Muslim).

Hudzaifah r.a. berkata: Biasa Nabi saw. jika bangun tengah malam langsung menggosok giginya dengan siwak (gosok gigi). (Bukhari, Muslim).


*SUNAH MELEBIHI SEDIKIT DALAM MEMBASUH ANGGOTA WUDHU UNTUK MEMANJANGKAN CAHAYA MUKA, TANGAN DAN KAKINYA DI HARI KIAMAT*


# Abu Hurairah r.a. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat kelak umatku akan terkenal bercahaya muka, tangan dan kakinya bekas air wudhu, karena itu siapa yang dapat memanjangkan cahayanya itu maka boleh berbuat. (Bukhari, Muslim)


*WAJIB MEMBASUH KEDUA KAKI DENGAN SEMPURNA*


Abdullah bin Amr r.a. berkata: Dalam suatu bepergian bersama sahabat Nabi saw. pernah tertinggal sedang waktu shalat sudah mendesak, maka datang Rasulullah saw. sedang kami berwudhu dan mengusap kaki kami, tiba-tiba Nabi saw. berseru dengan suaranya: Awaslah tumit-tumit dari api neraka, diserukan dua atau tiga kali. (Bukhari, Muslim).

# Abu Hurairah r.a. ketika ia berjalan dan melihat orang-orang sedang berwudhu dari tempat wudhu ia berkata: Sempurnakan wudhu karena Abdul Qasim saw. telah bersabda: Awaslah tumit-tumit dari api neraka. (Bukhari, Muslim).


*SUNAH MENGGUNAKAN TIGA (ATAU BILANGAN GANJIL) DALAM MENGHIRUP AIR ATAU ISTINJA DENGAN BATU*


# Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Siapa yang wudhu hendaknya menghirup air (mencuci hidung) kemudian mengeluarkannya, dan siapa yang beristinja dengan batu hendaknya tiga batu atau lebih asalkan ganjil. (Bukhari, Muslim).

#Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jika seorang bangun dari tidurnya, lalu wudhu hendaklah ia menghirup dalam hidung kemudian mengeluarkannya diulang tiga kali, sebab setan bermalam dalam hidungnya. (Bukhari, Muslim).


*CONTOH WUDHU NABI SAW.*


# Abdullah bin Zaid r.a. ketika ditanya tentang wudhunya Nabi saw. ia minta timba berisi air, lalu ia wudhu, mencontohkan wudhu Nabi saw. Maka menuangkan air ke tangan dan membasuh kedua telapak tangan tiga kali, kemudian memasukkan tangan ke dalam timba lalu berkumur dan menghirup air dan mengeluarkannya dari hidung tiga kali, kemudian memasukkan tangan ke dalam air dan membasuh muka tiga kali, kemudian membasuh kedua tangan hingga siku dua kali, kemudian memasukkan tangan ke dalam air lalu mengusap kepalanya dari muka ke belakang satu kali, kemudian membasuh kedua kaki hingga mata kaki. (Bukhari, Muslim).


*SEMPURNANYA SIFAT WUDHU*


Usman bin Affan r.a. minta bejana air untuk wudhu, lalu menuangkan air membasuh kedua tapak tangannya tiga kali, kemudian memasukkan tangan ke dalam tempat air, lalu berkumur dan menghirup dan mengeluarkan dari hidung, lalu membasuh muka tiga kali, dan kedua tangan sampai siku tiga kali, kemudian mengusap kepalanya, kemudian membasuh kedua kaki hingga mata kaki tiga kali, kemudian berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang wudhu seperti wudhuku ini, lalu shalat dua rakaat dengan khusyuk tidak berkata apa-apa dalam hatinya, maka akan diampunkan dosanya yang telah lalu. (Bukhari, Muslim).


*WAJIB BERSUCI UNTUK SHALAT*


# Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Allah tidak menerima shalat seorang yang berhadas sehingga wudhu (Bukhari, Muslim).
Yakni hadas kecil yang hanya mewajibkan wudhu seperti kentut dan sebagainya.


*TURUNNYA FITNAH BAGAIKAN TURUNNYA AIR HUJAN*


# Usamah r.a. berkata: Rasulullah saw. melihat dari anak bukit di kota Madinah lalu bertanya: Apakah kalian melihat apa yang aku lihat? Aku telah melihat fitnah di sela-sela rumahmu bagaikan turunnya air hujan. (Bukhari, Muslim).

# Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Akan terjadi fitnah, di saat itu orang yang duduk lebih baik (selamat) dari yang berdiri, dan yang berdiri lebih baik (selamat) dari yang berjalan, dan yang berjalan lebih selamat daripada yang lari. Dan siapa yang mengintainya akan disambar (ditangkap) olehnya, maka siapa yang mendapat tempat berlindung dari padanya hendaklah berlindung di tempat itu. (Bukhari, Muslim).


*TENTARA YANG AKAN MENYERBU KA’BAH DIBINASAKAN*


‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Akan ada tentara yang akan menyerbu Ka’bah, dan ketika sampai di lapangan terbuka tiba-tiba dimusnahkan semua dari yang pertama hingga yang terakhir. ‘Aisyah bertanya: Ya Rasulullah, bagaimana dibinasakan semuanya padahal di sana ada pasar-pasar dan orang-orang yang tidak ikut? Jawab Nabi saw.: Dibinasakan yang awal hingga yang akhir kemudian dibangkitkan menurut niat masing-masing. (Bukhari, Muslim).

*TERBUKANYA DINDING YAKJUJ MAKJUJ & TIBANYA BERBAGAI FITNAH*


# Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Allah telah membuka tirai dinding Yakjuj Makjuj sebesar ini sambil melengkungkan jari telunjuk dengan ibu jari. (Bukhari, Muslim).

# Zainab binti Jahsy r.a. berkata: Nabi saw. telah masuk ke rumahnya dengan merasa ketakutan sambil berkata: Lailaha ilallah, celaka bangsa Arab dari bahaya yang telah dekat, ini telah terbuka dinding Yakjuj dan Makjuj sebesar ini sambil melingkarkan jari telunjuk dengan ibu jarinya. Zainab binti Jahsy r.a. bertanya: Ya Rasulullah, dapatkah kami binasa padahal masih banyak salihin di atanra kami? Jawab Nabi saw.: Ya. Jika telah banyak anak jalang (atau pelacuran). (Bukhari, Muslim).


*DOSA ORANG YANG TIDAK MENGELUARKAN ZAKAT*


# Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kuda itu ada tiga macam: Berupa pahala, atau penutup kepentingan, atau dosa. Adapun yang berupa pahala, maka seorang yang menyediakannya untuk perang jihad fi sabilillah, lalu dipeliharanya dalam kebun, ladang dengan tali yang panjang, maka apa yang dimakan dalam kebun/ladang itu akan tercatat kebaikan bagi pemiliknya, dan andaikan kuda itu mendaki bukit, maka bekas-bekasnya dan kotorannya pun menjadi kebaikan, dan bila ia minum dari sungai, meskipun tidak bermaksud memberi minum, itu berupa kebaikan bagi pemiliknya. Adapun orang yang memelihara untuk kebanggaan, ria dan permusuhan terhadap orang Islam, maka itu berupa dosa semata-mata terhadap pemiliknya. (Bukhari, Muslim).
Dan ketika Nabi saw. ditanya tentang himar (keledai). Maka jawab Nabi saw.: Tiada diturunkan kepadaku mengenai himar, kecuali ini ayat yang penuh padat lengkap: faman ya’mal mitsqala dzarratin khairan yarahu, waman ya’mal mitsqala dzarratin syarran yarahu. (Siapa yang berbuat seberat zarrah kebaikan pasti ia akan melihat hasil pahalanya. Dan siapa yang berbuat seberat zarrah kejahatan maka pasti akan melihat hasil balasan dosanya). (Bukhari, Muslim).


*ZAKATUL FITRI (ZAKAT FITRAH)*



# Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. telah mewajibkan zakatul-fitri satu sha’ dari kurma atau gandum, beras, jagung atas tiap orang merdeka atau budak, lelaki atau wanita, besar atau kecil dari kaum muslimin. (Bukhari, Muslim).

# Abdullah bin Umar r.a. berkata: Nabi saw. menyuruh orang-orang mengeluarkan zakatul fitri satu sha’ dari kurma atau sya’ir (jawawut). Abdullah bin Umar r.a. berkata: Maka orang-orang mengeluarkan yang seharga dengan itu dua mud dari gandum. (Bukhari, Muslim).

# Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Kami biasa mengeluarkan zakatul fitri satu sha’ makanan, atau satu sha’ sya’ir, kurma, kismis dan keju. (Bukhari, Muslim).

# Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Kami biasa mengeluarkan zakatul fitri di masa Nabi saw. satu sha’ makanan atau kurma atau sya’ir atau kismis, kemudian di zaman Muawiyah dan banyak gandum ia berkata: Aku berpendapat bahwa satu mud dari gandum ini menyamai dua mud dari lain-lainnya. (Bukhari, Muslim).

*MENDAHULUKAN PENGELUARAN ZAKAT SEBELUM WAKTUNYA*


# Abu Hurairah r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw. telah menyuruh orang-orang mengeluarkan zakat, tiba-tiba Nabi saw. diberitahu bahwa Ibn Jamil dan Khalid bin Al-Walid dan Abbas bin Abdul Mutthalib menolak (tidak mau mengeluarkan zakat), maka Nabi saw. bersabda: Tidak ada alasan bagi Ibn Jamil untuk menolak mengeluarkan kecuali karena ia merasa dahulunya miskin dan telah diberi kekayaan oleh Allah, adapun Khalid maka kamu aniaya padanya karena ia telah menshadaqahkan pakaian perang dan perlengkapan-perlengkapannya fi sabilillah, adapun Al-Abbas bin Abdul Mutthalib maka ia pamanda Rasulullah, maka tetap wajib padanya zakat dan sebanyak itu juga di samping yang sudah dikeluarkan. (Bukhari, Muslim).


*TIDAK WAJIB ZAKAT BAGI SEORANG MUSLIM BUDAK DAN KUDANYA*


# Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tidak ada kewajiban zakat terhadap seorang muslim di dalam hamba dan kudanya. (Bukhari, Muslim).



*SIAPA YANG TERLANJUR MAKAN DI HARI ASYURA, SUPAYA MENAHAN DIRI SEPANJANG HARI*

Salamah bin Al-Akwa’ r.a. berkata: Pada hari Asyura Nabi saw. menyuruh orang berseru: Siapa yang telah makan hendaknya berpuasa (menahan sepanjang hari), dan yang belum makan maka jangan makan. (Bukhari, Muslim).

Ar-Rubayyi’ binti Mu’awwidz r.a. berkata: Nabi saw. mengutus orang pada hari Asyura ke daerah Anshar memberitahukan: Siapa yang tidak puasa maka hendaknya berpuasa sisa harinya itu, dan siapa yang puasa tetap puasa. Rubayyi’ berkata: Maka kami selalu puasa sesudah mendapat anjuran itu, dan melatih anak-anak kami berpuasa sehingga kami hibur mereka dengan mainan dari kapuk (kapas), dan bila menangis minta makan maka kami hibur dengan mainan itu hingga waktu buka. (Bukhari, Muslim).

Hari Asyura (عاشوراء )

Hari Asyura ialah hari kesepuluh di bulan Muharam, dimana pada hari ini telah terjadi peristiwa yang sangat besar yakni ditenggelamkannya Fir’aun beserta kaumnya dan ditolongnya Nabi Musa ‘alaihissalam beserta kaumnya. Maka hari itu adalah hari dimenangkannya Al Haq dan dihancurkannya kebathilan, pada hari itu pula Nabi Musa ‘alaihissalam berpuasa sebagai tanda syukur kepada Allah.

Kisah penghancuran Fir’aun ini dimuat dalam surat As-Syu’ara sbb:
Maka Fir’aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit. Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: ‘Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul.’ Musa menjawab: ‘Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Rabbku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku.’ Lalu Kami wahyukan kepada Musa: ‘Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.’ Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain (yaitu Fir’aun dan kaumnya). Dan Kami selamatkan Musa dan seluruh orang-orang yang besertanya. Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu (Fir’aun dan bala tentaranya). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar namun kebanyakan mereka tidaklah beriman.” (Asy-Syu’ara`: 60-67)


*PUASA HARI ASYURA*

# ‘Aisyah r.a. berkata: Bangs Quraisy biasa di zaman Jahiliah berpuasa pada hari Asyura, dan Nabi saw. menyuruh juga supaya puasa hari Asyura sehingga ada kewajiban bulan Ramadhan, lalu Nabi saw. bersabda: Siapa yang akan berpuasa maka puasalah dan yang tidak maka boleh berbuka (tidak puasa). (Bukhari, Muslim).

# Ibn Umar r.a. berkata: Biasa hari Asyura itu dipuasai oleh orang Jahiliah, maka ketika telah turun kewajiban puasa Ramadhan, Nabi saw. bersabda: Siapa yang akan puasa boleh, atau tidak puasa. (Bukhari, Muslim).  Yakni yang tidak suka puasa maka boleh juga.

Abdullah bin Mas’ud r.a. ketika didatangi oleh Al-Asy’ats sedang makan, maka ditegur oleh Al-Asy’ats: Ini hari Asyura? Jawab Ibn Mas’ud: Dahulu memang diharuskan puasa sebelum turun kewajiban puasa Ramadhan, tetapi setelah turun kewajiban puasa Ramadhan, ditinggalkan, karena itu dekatlah kemari, mari makan. (Bukhari, Muslim).

Humaid bin Abdirrahman telah mendengar Muawiah r.a. berkhotbah di atas mimbar pada hari Asyura yaitu ketika selesai menunaikan haji berkata: Hai penduduk Madinah, dimanakah ulama-ulamamu? Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Hari ini, hari Asyura tidak diwajibkan atas kamu untuk puasa, tetapi aku puasa, maka siapa suka boleh puasa, jika tidak maka boleh berbuka. (Bukhari, Muslim).

# Ibn Abbas r.a. berkata: Ketika Nabi saw. telah hijrah ke Madinah melihat orang-orang Yahudi berpuasa hari Asyura, maka beliau bertanya: Apakah hari ini? Jawab mereka: Ini hari baik, pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka, maka Nabi Musa a.s. berpuasa. Nabi saw. bersabda: Kami lebih layak mengikuti Musa a.s. lebih dari kalian, lalu Nabi saw. puasa dan menganjurkan sahabat supaya puasa. (Bukhari, Muslim).

# Abu Musa r.a. berkata: Hari Asyura biasanya dijadikan hari raya kaum Yahudi, maka Nabi saw. menyuruh sahabatnya supaya berpuasa. (Bukhari, Muslim).

#Ibn Abbas r.a. berkata: Aku tidak melihat Nabi saw. mengutamakan puasa pada suatu hari yang dilebihkan dari lainnya kecuali hari ini hari Asyura, dan bulan Ramadhan. (Bukhari, Muslim).


*SAHNYA PUASA ORANG YANG JUNUB (BERJANABAT)*

‘Aisyah dan Ummu Salamah r.a. keduanya berkata: Bahwa ada kalanya Nabi saw. sampai terbit fajar masih junub karena bersetubuh dengan istrinya pada waktu malam, kemudian langsung mandi dan puasa. (Bukhari, Muslim).

Marwan berkata kepada Abdurrahman bin Al-Harits: Aku sumpahi engkau harus menyampaikan hadis ini kepada Abu Hurairah. Karena Marwan pada waktu itu sebagai walikota Madinah. Abu Bakar berkata:

Abdurrahman tidak suka menyampaikan berita itu kepada Abu Hurairah, kemudian ditakdirkan bertemu di Dzul Hulaifah, karena Abu Hurairah memiliki tanah di sana, lalu Abdurrahman berkata kepada Abu Hurairah: Aku akan menyebutkan kepadamu suatu hal, andaikan Marwan tidak menyumpah aku niscaya tidak akan aku sebutkan kepadamu, lalu Abdurrahman memberitahukan kepadanya hadis ‘Aisyah dan Ummu Salamah r.a. Maka dijawab oleh Abu Hurairah: Begitulah yang diberitakan kepadaku oleh Al-Fadhl bin Abbas r.a. dan dia lebih mengetahui.


*LARANGAN PUASA BERSAMBUNG SIANG MALAM*

# Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. melarang puasa bersambung siang malam. Sahabat bertanya: Engkau menyambung, ya Rasulullah. Jawab Nabi saw.: Aku tidak seperti kalian, aku diberi makan dan minum oleh Tuhanku. (Bukhari, Muslim).

# Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. melarang puasa bersambung siang malam. Maka ada orang muslim bertanya: Engkau menyambung ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Siapakah diantara kamu yang seperti aku, aku diberi makan dan minum oleh Tuhanku. Dan ketika orang-orang masih juga menyambung, maka Nabi saw. menunjukkan menyambung puasa sehari, lalu disambung dua hari, kemudian orang-orang telah melihat hilal, maka Nabi saw. bersabda: Andaikan terlambat terbitnya hilal tentu aku tambah lagi, seolah-olah untuk memperingatkan orang-orang yang tidak mau dilarang itu. (Bukhari, Muslim).

Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda : Awaslah kamu dari puasa bersambung, disabdakan dua kali. Lalu ditegur: Engkau juga menyambung ya Rasulullah. Jawab Nabi saw.: Aku diberi makan dan minum oleh Tuhanku, maka kerjakan olehmu amal menurut tenagamu. (Bukhari, Muslim).
Sekadar menurut kekuatan tenagamu, supaya dapat beramal terus menerus, dan jangan beramal yang sangat memberatkan sehingga tidak dapat terus menerus dan terpaksa menghentikan amal kebaikan karena tenaga tidak mengizinkan atau sakit.

# Anas r.a. berkata: Nabi saw. menyambung puasa pada akhir bulan Ramadhan, lalu ada orang-orang yang juga menyambung puasanya, maka ketika Nabi saw. mendengar berita itu bersabda: Andaikan masih lanjut bulannya niscaya aku akan terus menyambung, untuk menghentikan orang-orang yang memaksa-maksa diri dalam agama, sungguh aku tidak seperti kalian, aku selalu diberi makan dan minum oleh Tuhanku. (Bukhari, Muslim).

# ‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw. melarang orang-orang menyambung puasa siang malam itu karena rahmat sayang kepada mereka, dan ketika ditegur: Engkau menyambung ya Rasulullah. Jawab Nabi saw.: Aku tidak seperti kalian, aku diberi makan dan minum oleh Tuhanku.