Minggu, 19 Februari 2012

Catatan : Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq - Istiqlal, Ahad 19 Februari 2012


- Bismillaah -

Berkumpulnya di masjid untuk tujuan menuntut ilmu.

Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- membanggakan umat yang hadir di masjid untuk menuntut ilmu untuk mengingat nikmat Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- . Semoga Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  menjaga masjid tersebut diberkahi & menjadi sebab untuk kita semakin mentaati Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- . Sesungguhnya pertemuan Syeikh dengan para jamaah di Istiqlal adalah bukan untuk yang pertama kalinya. Beliau mencintai kita semua karena Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- . Dan termasuk Sunnah Nabi Muhammad -Shallallahu 'Alihi Wa Sallam- untuk mencintai saudara muslim karena Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- . Semua berkumpul di tempat tersebut karena di landasi kecintaan terhadap Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- . Dan menjadikan seorang muslim bersemangat mencintai saudara muslim karena Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- . Sesungguhnya kedudukan mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  dalam Islam adalah kedudukan yang sangat agung bagi hamba-hamba Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- . Kedudukan yang sangat tinggi. Sifat-sifat yang paling mulia disisi Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  kecintaan kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- yang tidak ada sesembahan yang benar keculi DIA. Al Malikul Qudus. Yang Maha Perkasa. Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kecintaan terhadap Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- . Yang menciptakan manusia. Yang memberikan nikmat. Inilah anugerah yang paling besar. Anugerah yang tidak dapat di hitung oleh manusia.

Kecintaan kepada Allaah  -Subhanahu Wa Ta'alaa-  inilah yang merupakan ruh yang menghidupkan agama seorang hamba. Inilah makanan hati yang sebenarnya. Bahkan inilah merupakan landasan kebahagian dunia & akhirat. Maka barangsiapa yang kehilangan kecintaan terhadap Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  maka tergiring menjadi mati meskipun masih bisa bergerak & berjalan di muka bumi, maka menjadi orang-orang yang merugi.

Barang siapa yang luput dariNya maka menjadi keburukan-keburukan & penyakit-penyakit hati.
Sesungguhnya kecintaan kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  adalah semangat untuk mengamalkan amalan yang sholeh. Yang akan membawa manusia kepada kedudukan yang tinggi.

Maka faedah yang besar & keberkahan serta alangkah nikmatnya orang-orang yang memiliki kecintaan yang jujur kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  & kebaikan-kebaikan yang besar yang akan di dapatnya terlebih di hari kiamat akan bertemu dengan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- .

Ya Allah sesungguhnya aku memohon kecintaan kepada-Mu dan aku memohon kecintaan terhadap orang-orang yang mencintai.

Doa ini baik untuk sering di panjatkan.

Maka barangsiapa mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  maka Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  akan mencintainya. Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  kelak akan menjaganya. Akan melimpahkan taufik kepadanya.

Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  berfirman :

Barangsiapa yang memusuhi waliku maka sungguh Aku menyatakan peperangan kepada nya.

Seorang hamba tidak mendekatkan diri dengan suatu amalan yang satu cintai kecuali dengan mendekatkan diri dengan amalan-amalan yang bersifat Sunnah maka Aku pun mencintainya.

Aku akan selalu membimbingnya. Jika ia meminta kepadaKu akan aku kabulkan permintaannya.
Allah akan melindungi dari segala tipu daya & dari orang-orang yang akan jahat kepadanya.

Bahwa Sabda Rasullullah -Shallalahu 'Alaihi Wa Sallam- :

Sesungguhnya jika Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  mencintai seorang hamba. Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  akan memanggil malaikat jibril dan malaikat jibril akan menyeru kepada penghuni di langit.

Maka inilah makna dari Firman Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  :

Sesungguhnya orang-orang beriman dan mengamalkan amalan sholeh maka Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  akan menganugerahkan kecintaan kepadanya.

Yang dimaksud dengan cinta kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  adalah kecintaan yang mengandung konsekwensi penghambaan di hadapanNya.

Inilah kecintaan yg benar.

Maka yang di maksud bukan sekedar pengakuan tanpa bukti. Karena semua orang bisa mengerjakannya seperti orang yahudi yaitu pengakuan ini. Dan mengatakan kami adalah anak Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  dan kekasih Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  tapi tanpa di landasi dengan bukti.

Kecintaan yang sebenarnya adalah yang mengandung ketaatan & ketundukkan. Dan beribadah kepadaNya dan tidak menyekutukanNya.

Dan di antara manusia ada yang mengadakan tandingan-tandingan selain Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- . Dan orang-orang yang beriman mereka mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  dengan kecintaan yg murni.

Orang-orang yang berbuat syirik kecintaan mereka tidak murni. Orang-orang yang beriman menyerahkan kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  semata-mata.

Katakanlah kepada manusia sesungguhnya sholatku sesembahanku hanya untuk Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  semata-mata. Dan aku adalah orang yang tunduk dan berserah diri.

Oleh karena itu lah kaum mukminin bahwa dalam Al Qur’an ada satu tuntutan bagi orang yg mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  mereka di minta membuktikan dengan satu bukti yang di utarakan oleh Ibnu Katsir dari Hasan Al Basri :

Ada sekelompok manusia, yg mengaku mereka mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  dengan kecintaan yang sangat besar.

Katakanlah  ya Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam- kepada seluruh manusia, jika mengaku mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  maka ikutilah aku ikutan Nabi Muhammad -Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam- dan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  akan mengampunimu dan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Setiap orang yang mengaku mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  harus mendatangkan bukti.

Ayat ini adalah berisi ujian tentang benar tidak mengakui mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- .
Setiap orang  yang mengaku mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  maka harus di lihat bukti nya apakah mengikuti petunjuk yang di bawa oleh Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam-. Jika benar-benar jujur dengan dibuktikan dengan menjalankan Islam dan mengikhlaskan untuk Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  semata-mata. Maka ini pertanda jujur mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- .

Masalah bukan mengakui mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  tapi apakah di terima cinta kita ?

Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  hanya akan menerima cinta seorang hamba dengan cara mengikuti Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam-  Dan yang di syariatkan oleh Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- .

Sesungguh nya Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  mencintai orang-orang yang berTobat kepadaNya. Dan mencintai orang-orang yang mensucikan lahir dan batin.

Perbedaan antara kecintaan yang benar kecintaan yang jujur kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  dan kecintaan sekedar pengakuan tanpa bukti adalah kecintaan yang jujur memiliki bukti adalah buah-buah yang menghasilkan amalan sholeh yang mengikuti petunjuk.

Adapun di akhirat nanti akan membuahkan hasil yang sangat manis yang akan di dapatkan oleh seorang hamba dan di selamatkan dari azab neraka.

Kecintaan yang paling tinggi adalah ketika memandang wajah Allah.
Kecintaan tanpa bukti justru akan bermudah-mudah dalam perbuatan maksiat dan dosa.

Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah yang bersifat anjuran dan Akupun mencintainya.

Berusaha menyempurnakan kewajiban-kewajiban kita & setelah itu bersegera melakukan amalan-amalan yang bersifat Sunnah yang bersifat anjuran yang akan membawa hamba kepada kedudukan yang tinggi di sisi Allah.

Kemudian kecintaan yang benar memiliki rasa yang sangat nikmat lezat dan indah. Yang ini tentu saja tidak akan di dapatkan yang mengaku mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  tapi tanpa bukti.

Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam- bersabda :

Barangsiapa memiliki 3 perkara ini maka sungguh dia akan merasakan kelezatan dan manisnya iman.
  1. Dia menjadikan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  & RosulNya lebih dcintainya lebih dari segala sesuatu di dunia
  2. Dia mencintai manusia semata-mata karena Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- 
  3. Dia tidak suka membenci untuk kembali kepada kekafiran setalah Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  menyelamatkan sebagaiman tidak suka dicampakkan kedalam api.
Akan merasakan kelezatan kemanisan iman yaitu orang yang ridho kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  sebagai Rabbnya dan Islam sebagai agamaNya dan Nabi Muhammad -Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam- sebagai Rasulnya.

Saudara kaum muslimin yang dimuliakan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- , kemudian ketika muncul berbagai macam fitnah yang melemahkan keimanan manusia & timbulnya berbagai macam syahwat yang melemahkan seorang hamba & pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari agama maka ini melemahkan kecintaan terhadap Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- dan bisa jadi mengikis kecintaan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- .

Bahwa manusia memiliki musuh yaitu syaitan, iblis dan bala tentaranya. Semoga Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  melindungi kita dari syaitan dll. Syaitan tidak menginginkan seorang hamba mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- .

Maka syaitan dari kalangan jin dan manusia bersungguh-sungguh dan tidak henti-hentinya untuk memalingkan manusia dan menghalangi manusia kepada kecintaan kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- .

Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- mengingatkan :

Ingatlah ketika KAMI ingatkan kepada malaikat untuk sujud kepada Nabi Adam -Alaihi Salam- kecuali iblis yang enggan.
Apakah aku (syaitan) sujud kepada manusia? Bahwa sesungguhnya manusia yang ENGKAU ciptakan ini, akan aku (syaitan) sesaatkan.

Maka sesungguhnya orang-orang yang mengikuti jalanmu maka AKU jadikan balasan neraka jahanam.
Tarikan dan godaan syaitan yg merupakan janji-janji manis.

Dizaman ini muncul berbagai macam seperti internet, tv yg bisa dengan mudah sampai ke tangan kita. Maka semua ini merupakan godaan syaitoan akan sampai  dengan mudah kepada manusia. Syaitan ber sungguh-sungguh untuk menyebarkan di kalangan manusia. Sarana-sarana yang merusak.

Oleh sebab itu hamba yang jujur dalam mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- , menjadikan kecintaan kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  dari pada mengikuti syaitan dan senantiasa menyibukkan diri.

Maka yang tadinya yang sebenarnya hati seorang hamba dipenuhi dengan kecintaan kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  dan amalan-amalan shaleh kemudian berubah manjadi hati yang sakit dan memperturutkan hawa nafsu. Berubah menjadi tempat-tempat yang rusak & membawa kepada keburukan-keburukan.

Semua ini menjadi perhatian bagi seorang hamba yang jujur mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- . Agar di jaganya ke imanan kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  dengan memohon pertolongan kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- .

Dan yang bersungguh-sungguh di jalanNya itulah yang akan Kami beri Hidayah. Dan sungguh Allaah  -Subhanahu Wa Ta'alaa-  bersama orang-orang yang berbuat kebaikan.

Kaum muslimin yang di muliakan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- , jika seorang manusia mengikuti keburukan & kerusakan maka kecintaan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  akan hilang bahkan mungkin akan lenyap tak berbekas sama sekali.

Orang-orang yang menyibukkan dengan sarana-sarana yang buruk & merusak kemudian setelah itu dia mengaku mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  maka ini adalah kecintaan yang palsu kecintaan yang dusta.

Sesungguhnya orang yang mengaku mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  maka akan mentaati perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Kaum muslimin, maka sarana yang merusak tadi menyibukkan dan memalingkan seorang hamba maka sungguh-sungguh seorang manusia butuh untuk kembali kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  & untuk bertobat dan kembali kepadaNya dan ber amal untuk meraih keridhaanNya.

Kita semua butuh untuk merenungkan dan mempelajari hal-hal yang bisa memotivasi, menumbuhkan kecintaan kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  kepada diri kita dalam hati kita supaya keburukan akan sirna.

Katakanlah sungguh telah datang kebenaran dan kebatiilan akan sirna.

Pertemuan kita di majelis ini dalam rangka untuk saling tolong menolong untuk menjelaskan membantu manusia untuk meraih kecintaan kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  dalam hati kita.

Kami menghimbau kepada guru kami dan saudara-saudara sekalian untuk memperhatikan dengan serius karena ini menjadi sebab kecintaan kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- .

Sesungguhnya akan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang memiliki hati yang meng konsentrasi hatinya untuk penjelasan yang di hadapannya.

Adapun sebab yg akan membantu kecintaan akan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- , sebab yang utama adalah :

-   Memberikan perhatian yang serius dan sungguh-sungguh terhadap Al Qur’an, firman Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- , Wahyu Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- . Al Qur’an yang tidak ada kesalahan padanya. Karena diturunkah oleh Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- . Memberikan perhatiaan yang sungguh-sungguh kepada Al Qur’an yaitu dengan membacanya memahami kandungannya dan berusaha untuk mengamalkannya.

Kitab Al-Qur’an yang KAMI turunkan kepadamu wahai Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam-  agar manusia bisa mengambil pelajaran darinya. Apakah mereka tidak merenungkan isi Al Qur’an? Seandainya Al Qur’an tidak berasal dari Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  maka mereka akan mendapat perselisihan. Apakah mereka tidak merenungkan makna Al Qur’an. Apakah hati mereka telah terkunci dalam menerima kebenaran ?

Maka jika seorang hamba membaca Al Qur’an 1 ayat atau 1 surat janganlah menjadi ingin cepat selesai tapi hendaknya adalah bagaimana membacanya dengan benar dan memahami dan mengamalkannya.

Karena sesungguhnya Al Qur’an diturunkan untuk di amalkan. Jika disitu ada perintahNya atau laranganNya atau berita-berita maka laksanakan lah perintahNya dan jauhilah laranganNya. Inilah arti dari memberi perhatian kepada Al Qur’an.

Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  memiliki nama-nama yang indah dan berdoalah dengan nama-nama tersebut.
Masih banyak doa-ooa yang mulia dan barangsiapa yang telah di bukakan doa untuk selalu memohon kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-   maka sungguh pengabulan dari Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  akan dekat.

Dari Umar Ibnu Khattab :

Sesungguh nya tidak hanya untuk di kabulkan tapi semangat untuk berdoa.

Umar mengatakan ini karena memahami betul. Jika hamba-hambaKu bertanya kepadaKu tentag Aku bahwa Aku Maha Dekat. Maka Aku akan memenuhi yang memohon kepadaku.

Aku berdoa kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  dengan semua nama-namanya yang maha indah & sifat-sifatnya Yang Maha Terpuji. Agar menganugerahkan kita kecintaan kepadaNya dan mendekatkan kita kepada kecintaannya.

Aku memohon kecintaan nya dan mengampuni kita semua. Dan mendapatkan keridhaan atas pertemuan ini.
Dan keberkahan atas majelis yang tidak akan celaka dan tidak akan merugi orang-orang yang duduk bersama mereka.

Kemudian, hal yang memudahkan seorang hamba memperolah kecintaan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  yaitu :

Memberikan perhatian kepada amalan-amalan yang wajib, menundukkan hawa nafsu, mengamalkan ibadah-ibadah untuk mendekatkan diri kita kepada Allah.

Dalil telah disebutkan di awal kajian ini.

Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri  melebihi apa-apa yang Aku wajibkan dalam Islam.
Dan mendekatkan diri dengan amalan-amalan yang bersifat Sunnah sehingga Akupun mencintainya.

Kemudian, berusaha bersungguh-sungguh berusaha sekuat tenaga menundukkan hawa nafsu untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang di haramkan, perbuatan dosa, karena semua perbuatan maksiat akan menjadikan tertutupnya hati manusia dan melemahkan akan kecintaan terhadap Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  dan akan menjerumuskan ke dalam jurang-jurang kebinasaan.

Oleh karena itu seorang hamba membutuhkan kesungguhan dalam upaya menundukkan hawa nafsunya dari tempat-tempat yang membinasakan dirinya.

Kemudian, selalu mengutamakan, selalu mendahulukan, apa-apa yang di cintai oleh Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  melebihi dari hal-hal yang dicintai oleh diri kita. Selalu mengutamakan di cintai oleh Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  di atas yang di cintai oleh diri kita. Dan mengutamakan keridhoan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- . Maka ini semua membutuhkan kesungguhan yang serius & jujur untuk mewujudkan kedudukan yang mulia.

Sifat-sifat orang yang akan merasakan kemanisan iman yaitu menjadikan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  & RosulNya lebih dicintai di dunia ini.

Kemudian, adalah selalu merenungkan nikmat-nikmat Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- , anugerah-anugerah yang di limpahkan kepada manusia. Sungguh jika kalian ingin menghitung nikmat Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  maka tidak akan mampu menghitungnya. Dan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  sudah memberikan yang kalian minta.

Dan nikmat apa saja yg ada padamu adalah semua dari sisi Allah ?

Maka senantiasa mengingat nikmat-nikmat Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  akan menambah dari diri seorang hamba kecintaan kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- . Bagaimana memberikan penglihatan, kedua tangan, kaki, tempat tinggal dan segala nikmat di dunia ini maka hendaknya seorang hamba selalu mengingat nikmat Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- yang dengan itu memudahkan mencintai Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- .

Oleh karena itu Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam- ketika menuju ketempat tidurnya membaca doa :

Segala puji bagi Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  yang telah memberi makan bagimu, memberi tempat tinggal, pakaian dan banyak orang yang tidak memiliki tempat tinggal dan makanan baginya.

Kemudian, duduk bergaul dengan orang yang baik dan berteman dengan orang-orang yang sholeh, orang-orang yang selalu ber ibadah, dan selalu ber sungguh-sungguh dalam amalan-amalan yang diridhoi oleh Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- .

Bergaul dengan mereka, bersahabat dengan mereka untuk mengambil manfaat & kebaikan & nasehat-nasehat mereka yang agung, amalan-amalan mereka yang indah, meneladani akhlak-akhlak mereka yang terpuji, maka sungguh teman dekat dan teman bergaul memiliki pengaruh besar dan ini adalah satu perkara yang pasti.

Orang itu tergantung dengan agama teman dekatnya. Maka masing-masing dari kamu terlihat dengan siapa temannya.

Kemudian, berusaha dengan sungguh-sungguh untuk kita miliki bagian meskipun sedikit beribadah kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  di waktu 1/3 malam yg terakhir. Karena ini adalah merupakan perkara yang sangat agung di sisi Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- .

Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  turun ke langit dunia setiap malam ketika tersisa waktu yang terakhir dan pada waktu itu Allah berfirman : siapa yang berdoa kepadaku maka aku akan kabulkan permohonannya, siapa yang meminta akan Aku berikan, siapa yang memohon ampun maka akan Aku ampuni.

Kemudian, terus menerus sering serta banyak berdzikir kepada Allah, sering mengingat Allah.

Allah berfirman : orang-orang yang ber iman yaitu hati mereka merasa tenang dan damai dengan meyebut nama Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- , hati manusia akan tenang dan damai.

Seseorang yang sungguh-sungguh maka dia adalah orang selalu menetapi mengingat Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- .

Barangsiapa yang mencintai sesuatu maka akan sering menyebut sesuatu tersebut.

Maka saudara-saudaraku sesama muslim yang di muliakan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- , ini lah sebab-sebab meraih kecintaan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- . Yang mengisi hati seorang muslim kecintaan kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- . Tapi tidak membatasi. Yang di sebutkan di sini untuk mengingatkan. Dan masih banyak sebab-sebab yang lain. Dan peringatan tersebut bermanfaat bagi seorang muslim.

Aku memohon dengan nama-nama yang indah dan mengampuni kita semua di majelis ilmu ini dan semoga Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  memperbaiki agama kita & penentu agama kita dan memperbaiki akhirat kita. Kita meminta agar Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  mengampuni dosa kita & dosa orang tua kita, dosa kaum muslimin laki-laki & perempuan & menjadikan kita bertaqwa. Anugerakanlah kami kecintaan kepadaMu.

Semoga Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  memberikan keberkahan dari kajian ini.

Alhamdulillahir Rabbil Alamin.

CATATAN : DOA YANG DI UCAPKAN SYEIKH ada di buku DOA & WIRID UST YAZID halaman 277

Insyaa Allaah akan ditulis kembali dan di terbitkan.

Jawaban kepada pertanyaan : Kecintaan kepada kedua orang tua. Terlebih dahulu Syeikh berterima kasih kepada penanya. Hak Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  sangat agung kedudukannya. Sebagaimana hak kedua ortu agung dalam Islam. Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  menggandengkan hak orangtua dengan hak Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- yaitu menTauhidkan. Beribadahlah semata-mata dan janganlah menyekutukannya & berbuat baiklah kepada orangtua.

Hendaknya kalian bersyukur kepadaKu & berterimakasih kepada kedua ortu mu. Dan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  memerintahkan agar tidak menyekutukan agar berbuat baik kepada ortu. Maka ini menggambarkan bahwa hak Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  digandengkan dalam banyak ayat Al Qur'an & Hadits oleh karena itu mentaati orangtua dalam perkara yang baik maka ini termasuk ibadah dan ketaatan kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- .

Mengatasi hati yang sedang futur. Sesungguhnya hati manusia membutuhkan kesungguhan hal-hal yang bermanfaat bagimu & minta pertolongan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- .

Kesimpulannya, kita harus selalu bersandar kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  & menghindari keburukan & menundukkan keinginan hawa nafsu untuk selalu mentaati ketaatan dan bersabar dan meninggalkan hal-hal yang memperturutkan nafsu kepada jurang-jurang kebinasaan.

Kamu mengharapkan keselamatan tapi kamu tidak mengikuti jalan-jalan kesalamatan itu.
Sesungguhnya perahu tidak akan bisa berjalan di daratan yang kering.

Mohon nasehatnya untuk bisa merasakan kelezatnya beriman.

Aku memohon untuk diriku dan seluruh kaum musliman untuk menganugerahkan kelezatan iman dan menjauhkan kita dari keburukan. Sesungguh Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  Maha Mendengar & mengabulkan doa.

Jawabannya adalah kesungguhan untuk menundukkan hawa nafsu & menjauhi maksiat menjauhi memperturutkan hawa nafsu subhat & syahwat.

Ber sungguh-sungguh memohon pertolongan Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- .
Ber usaha untuk bersemangat.
Agar dimudahkan untuk merasakan kelezatan iman.

Pertanyaan yang terakhir : Apabila saya mendengar lagu-lagu lalu timbul rasa cinta kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  apakah ini rasa cinta yang benar?

Dari Ibnu Taimiyah.

Seseorang yang suka mengajak manusia bertaubat tapi dari cara yg tidak ada dari Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam-  seperti melalui nasyid. Maka jika dari sebab ini manusia bertaubat, bahwa perbuatan ini adalah perbuatan yang di ada-adakan, perbuatan bertentangan dari petunjuk Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam- , karena Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam- mengajak bertobat dengan cara-cara yang dicontohkan. Jika ada hasil yang kelihatannya baik ini tidak menjadi dalil amal tersebut benar. Karena amal tersebut harus sesuai dengan petunjuk Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam- .

Syeikh menutup dengan 3 perkara dosa yang sangat besar yang harus berusaha menjauhinya :

Imam ad dzahabi.

1. Perbuatan riba, harta riba
2. Perbuatan zina, perbuatan yg sangat keji dan merupakan seburuk-buruknya jalan yang di tempuh
3. Perbuatan sihir, melalukan sihir yang mana Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam-  telah menggandengkan yang
    sangat buruk ini dengan syirik kepada Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa-  & menghukumi orang kepad ake ke kufuran

Maka dosa-dosa ini hendaknya di jauhi untuk menjaga kemurnian Tauhid kita. dan ini mengakhiri perjumpaan kajian kita di siang hari ini.

Sebagai pentutup Syeikh menghaturkan terima kasih sedalam-dalamnya semoga Allaah -Subhanahu Wa Ta'alaa- menjadikan pahala yang besar, meng anugerahkan pahala yang besar, dan menjadikan majelis ini keberkahan dan menjadikan argumen untuk di akhirat nanti. dan syeikh mengucapkan Wassalamu'alaikum Warahamatullah Wabarokatuh ... 

SAUDARAKU JANGAN CEPAT-CEPAT SHOLATNYA


بسم الله الرحمن الرحيم

Sebuah fenomena yang memprihatinkan, ketika seseorang sedemikian tangkas dan cekatannya menyelesaikan sholat dalam waktu yang demikian singkat, sehingga seakan-akan dengan semakin beranjaknya usia merambat, semakin tinggi ‘jam terbangnya’, semakin terlatih pula ia menyelesaikan sholat dengan catatan waktu tercepat. Subhaanallaah…!
Semangat beribadah yang tinggi pada bulan Ramadhan, dengan sholat tarawihnya sering dijadikan sebagai sarana olahraga alternatif karena dengan kecepatan di atas rata-rata, amalan sholat-yang seharusnya demikian suci dan mulia menjadi lebih mirip gerakan-gerakan senam tempo tinggi. Maasyaa Allaah !
Sering pula bacaan Al Fatihah dan surat yang dibaca imam demikian cepatnya, sehingga sang imam tidak merasa perlu untuk ‘menghidangkan’ bacaan tartil yang menghantarkan makmum pada kekhusyu’an. Sang imam juga tidak merasa terbebani untuk memperdengarkan bacaan tersebut karena memang yang ada dalam benaknya adalah sesegera mungkin menyelesaikan rutinitas tersebut.
Saudaraku kaum muslimin, fenomena yang dipaparkan di atas bukanlah suatu hal yang mengada-ada. Fenomena yang menyedihkan dan merupakan musibah tersebut masih banyak ‘mewarnai’ lingkungan kita. Bukan hanya pada lingkungan orang-orang awam, di lingkungan pondok pesantren pun bukan suatu hal yang asing jika kita dapati seorang imam mengimami sholat dengan kecepatan yang tinggi. Terlebih lagi pada sholat-sholat sirriyah saat Imam tidak memperdengarkan bacaan-bacaan Qur’annya kepada makmum. Belum sempat makmum menunaikan gerakan ruku’, sang imam sudah i’tidal, kemudian sujud ‘ala kadarnya’ seperti seekor gagak atau ayam yang mematuk biji-bijian. Subhaanallaah!
عَنْ أَبِيْ عَبْدِ اللهِ اْلأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  رَأَى رَجُلاً لاَ يُتِمُّ رُكُوْعَهُ يَنْقُرُ فِي سُجُوْدِهِ وَهُوَ يُصَلِّي فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ مَاتَ هَذَا عَلَى حَالِهِ هَذِهِ مَاتَ عَلَى غَيْرِ مِلَّةِ مُحَمَّدٍٍ يَنْقُرُ صَلاَتَهُ كَمَا يَنْقُرُ الْغُرَابُ الدَّمَ مَثَلُ الَّذِيْ لاَ يُتِمُّ رُكُوْعَهُ وَيَنْقُرُ فِيْ سُجُوْدِهِ مِثْلُ اْلجَائِعِ يَأْكُلُ التَّمْرَةَ وَالتَّمْرَتَانِ لاَ يُغْنِيَانِ عَنْهُ شَيْئًا
“ Dari Abu Abdillah al-Asy’ari radliyallaahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam melihat seorang laki-laki tidak menyempurnakan ruku’nya, dan waktu sujud (dilakukan cepat seakan-akan) mematuk dalam keadaan dia sholat. Maka Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : ‘Kalau orang ini mati dalam keadaan seperti itu, ia mati di luar agama Muhammad. Ia sujud seperti burung gagak mematuk makanan. Perumpamaan orang ruku’ tidak sempurna dan sujudnya cepat seperti orang kelaparan makan sebiji atau dua biji kurma yang tidak mengenyangkannya “(H.R Abu Ya’la,al-Baihaqy, at-Thobrony, dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, dan dihasankan oleh Syaikh AlAlbaany)
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ نَهَانِيْ خَلِيْلِيْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنْ أَنْقُرَ فِيْ صَلاَتِيْ نَقْرَ الدِّيْكِ وَأَنْ أَلْتَفِتَ إِلْتِفَاتَ الثَّعْلَبِ وَ أَنْ أُقْعِيَ إِقْعَاءَ الْقِرْدِ
“ Dari Abu Hurairah beliau berkata : “Sahabat dekatku, (Nabi Muhamamd shollallaahu ‘alaihi wasallam) melarangku sujud dalam sholat (dengan cepat) seperti mematuknya ayam jantan, melarangku berpaling (ke kanan atau ke kiri) seperti berpalingnya musang, dan melarangku duduk iq-aa’ seperti kera “(H.R Thayalisi, Ahmad, dan Ibnu Abi Syaibah, dihasankan oleh Syaikh Al-Albaany)
أَسْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِيْ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ قَالَ لاَ يَتِمُّ رُكُوْعَهَا وَلاَ سُجُوْدَهَا
“ Seburuk-buruk pencuri adalah seseorang yang mencuri dari sholatnya. (Para Sahabat bertanya) : Bagaimana seseorang bisa mencuri dari sholatnya? (Rasul menjawab) : ‘ Ia tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya “ (H.R Ahmad dan At-Thobrony, al-Haitsamy menyatakan bahwa para perawi hadits ini adalah perawi-perawi hadits shohih, dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan al-Haakim)
Bahkan, tergesa-gesa dalam melakukan sholat sehingga gerakan-gerakan ruku’ dan sujud tidak dikerjakan secara thuma’ninah bisa berakibat pada tidak sahnya sholat, sebagaimana disebutkan dalam hadits :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ اْلمَسْجِدَ فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  فَرَدَّ وَقَالَ ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ فَرَجَعَ يُصَلِّي كَمَا صَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ ثَلاَثًا فَقَالَ وَالَّذِيْ بَعَثَكَ بِاْلحَقِّ مَا أُحْسِنُ غَيْرَهُ فَعَلِّمْنِيْ فَقَالَ إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ اْلقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا وَافْعَلْ ذلِكَ فِي صَلاَتِكَ كُلِّهَا
“ Dari Abu Hurairah : bahwasanya Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, kemudian masuk pula seorang laki-laki, kemudian laki-laki itu melakukan sholat kemudian mengucapkan salam kepada Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam. Nabi menjawab salam tersebut kemudian mengatakan kepadanya : ‘Kembalilah ulangi sholat, karena sesungguhnya engkau belum sholat’. Maka kemudian laki-laki itu mengulangi sholat sebagaimana sholatnya sebelumnya, kemudian ia mendatangi Nabi dan mengucapkan salam, kemudian Nabi mengatakan : ‘Kembali ulangilah sholat karena engkau belum sholat ‘ (Hal ini berulang 3 kali). Maka kemudian laki-laki itu mengatakan : ‘Demi Yang Mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa melakukan lebih baik dari sholatku tadi, maka ajarilah aku’. Rasul bersabda :’Jika engkau berdiri untuk sholat, bertakbirlah, kemudian bacalah yang mudah bagimu dari Al-Qur’an, kemudian ruku’lah sampai engkau thuma’ninah dalam ruku’,kemudian bangkitlah dari ruku’ sampai engkau thuma’ninah beri’tidal, kemudian sujudlah sampai engkau thuma’ninah dalam sujud, kemudian bangkitlah dari sujud sampai engkau thuma’ninah dalam sujud,kemudian sujudlah sampai engkau thuma’ninah dalam sujud,kemudian bangkitlah sampai engkau thuma’ninah dalam duduk, dan lakukanlah hal yang demikian ini pada seluruh sholatmu “(H.R Al-Bukhari-Muslim)
Maka wajib bagi kita untuk mengerjakan sholat dengan thuma’ninah dan tidak tergesa-gesa karena hal tersebut merupakan salah satu rukun sholat, yang jika tidak terpenuhi menyebabkan batalnya sholat. Dalam hadits di atas Rasulullah memerintahkan kepada seseorang tersebut untuk mengulangi sholatnya.
Mari kita kerjakan sholat dengan tenang dan nikmatilah! Semoga Allah memberikan kemudahan bagi kita untuk mempersembahkan amal ibadah yang terbaik kepadaNya, dan menjadikan sholat sebagai sarana penyejuk jiwa, penjernih kalbu, pelapang dada, penghilang kesedihan dan yang mampu mendatangkan ketenangan batin, sebagaimana Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam menyatakan :
جُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِيْ فِي الصّلاَةِ
“ Dijadikan penyejuk jiwaku ada dalam sholat”(H.R Ahmad dan AnNasaa’i, dishohihkan oleh Syaikh AlAlbaany)
Namun yang jauh lebih besar dari itu yang kita harapkan adalah keridlaan, pahala, ampunan, dan rahmat dari Allah Subhaanahu Wa Ta’ala.
Ditulis oleh Abu Utsman Kharisman untuk Situs Darussalaf.or.id