Pada akhir kitab al-Ma’tsurat ini tercantum Do’a Rabithah yang berbunyi:
“Allahumma innaka ta’lamu anna hadihi al-quluuba qodijtama’at ‘alaa mahabbatika waltaqot ‘alaa thoo ‘atika watawahhadat ‘alaa da’watika wa ta’aahadat ‘alaa nushroti syarii’atika fawassiq allahumma roobithhaa wa adim wuddahaa.”
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah (kecintaan) hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru di (jalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syari’at-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya ya Allah, abadikan kasih sayangnya…”
Syaikh Ihsan bin Ayisy al-Utaibi rahimahullah berkata: “Di akhir al-Ma’tsurat terdapat wirid rabithah, ini adalah bid’ah shufiyyah yang diambil oleh Hasan al-Banna dari tarikatnya, Hashshofiyyah.” (Kitab TarbiyatuI-Aulad fil-Islam Ii Abdullah Ulwan fi Mizani Naqd Ilmi halaman 126).
“Allahumma innaka ta’lamu anna hadihi al-quluuba qodijtama’at ‘alaa mahabbatika waltaqot ‘alaa thoo ‘atika watawahhadat ‘alaa da’watika wa ta’aahadat ‘alaa nushroti syarii’atika fawassiq allahumma roobithhaa wa adim wuddahaa.”
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah (kecintaan) hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru di (jalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syari’at-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya ya Allah, abadikan kasih sayangnya…”
Syaikh Ihsan bin Ayisy al-Utaibi rahimahullah berkata: “Di akhir al-Ma’tsurat terdapat wirid rabithah, ini adalah bid’ah shufiyyah yang diambil oleh Hasan al-Banna dari tarikatnya, Hashshofiyyah.” (Kitab TarbiyatuI-Aulad fil-Islam Ii Abdullah Ulwan fi Mizani Naqd Ilmi halaman 126).
tolong jelaskan unsur bid'ahnya dimana?
BalasHapusknpa jadi bid'ah sih??apa karna ini dari seorang sufi?
BalasHapusbenar, do'a ini boleh jadi hanya tambahan. akan tetapi tidak memenuhi unsur2 bid'ah.
BalasHapusini do'a sifatnya 'am. jangankan berdo'a untuk membela syari'at-Nya, do'a utk kepentingan pribadi saja diperbolehkan.
doa , siapapun boleh berdoa apa saja. bahkan orang yang banyak berbuat dosa. dalam bahasa apa saja.
BalasHapusCari penyakit aja upload artikel tanpa dasar yang kuat main bidah"" aja....ngaca mas brow....
BalasHapuspala lu peang,,, bilang do'a bid'ah, wahabi lu
BalasHapussekarang jangan main bid'ah bid'ah laah...
BalasHapuskalo bicara bid'ah, banyak sekali khdpn kita skrng yg bid'ah .
> kita baca qur'an tuh bid'ah !!
soalnya zaman Nabi belum dibukukan, masih berbentuk shuhuf,,,
intinya lihat di Al-Bayyinah (98) ayat 7
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
Hadaa Nallaahu Wa Iyyakum Ajma'iin
Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuhu
asal copas lu.... woi ngerti jg kagak
BalasHapusente ga usah naik motor/mobil/sepeda kaloo kemana2.naik onta aja y
BalasHapuswww.faridnuman.com/2014/11/hukum-merutinkan-membaca-doa-rabithah.html?m=0
BalasHapushahaha lucu. itu kan do'a. gak ada jg yg blg do'a rabbitha itu wajib atau sunnah. ibaratnya kita berdo'a pakai bahasa indonesia brrti kamu blg bidh'ah. hahaha.. emg do'a rabbitha ada yg salah yah dari isinya. sprtinya isinya baik dan bagus. hahaha.. Allah itu maha pendengar segala do'a jd tidak masalah selama do'a itu baik.
BalasHapus