Ku ingin bercerita.. bercerita ttg seorang teman yg begitu istiqomah dg hijabnya.
Dia, sebut saja namanya putri, gadis manis teman kuliahku..
Awalnya sih kami gak begitu akrab, hanya saat semester akhir kami sering ngobrol2 bareng.. berbagi ttg ilmu agama dan sering tukeran buku2 agama, apalagi buku2 ttg nikah dan ttg jilbab..
Setelah lulus kuliah, kami sangat jarang berkomunikasi. Apalagi rumah kami jauh, aku pun sudah disibukkan dengan kegiatanku magang di sebuah rumah sakit di daerahku.
Hmm, nomer HP putri ganti pula. Sampe beberapa bulan kami gak pernah komunikasi. Tapi denger denger dari temen, putri nyari kerja di daerah Jakarta.
Setelah itu, aku berusaha cari tau nomer HPnya ke temen2, pada ngasih tau sih beberapa nomer HP putri,, ahh tapi gak ada yg aktif 1 pun.
Tak menyerah aku terus tanya ma temen2, dan akhirnya ketemu juga nomer HP putri yang aktif.
Trus aku langsung sms dia , Tanya kabar dan sekarang kerja dimana.
Alhamdulillah putri bales pesan dariku,
Dia memberitahu bahwa kabarnya baik, tapi ternyata dia gak betah kerja di Jakarta dan dia sudah pulang lagi ke Klaten.
Beberapa minggu kemudian aku sms putri lagi, tanya sekarang dia kerja dimana.
Hmm, ternyata dia belum dapat kerja. Dia cerita bahwa sebenarnya dia sudah mendaftar di beberapa rumah sakit, dan telah diterima di 2 rumah sakit, tapi sayangnya, rumah sakit itu tidak membolehkan karyawannya berkerudung. tanpa pikir panjang, putri langsung menolak dan ia memilih untuk tidak jadi bekerja di rumah sakit tersebut. Putri gak mau kalo harus bekerja tapi harus menanggalkan pakaian muslimahnya. Putri yakin bahwa Allah Maha Pemberi Rizqi, Allah Maha Kaya, dan Allah pasti akan menolong hamba-Nya yg bertaqwa.
barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia mengadakan baginya solusi. Dan memberinya rizqi dari arah yang tak disangka-sangkanya. [QS Ath-Tholaq (65) : 2-3]
hari berganti hari, minggu berganti minggu, aku sms putri lagi, yah tanya masalah kerjaan lagi. Dan ternyata dia belum juga dapat kerja. Dia mendaftar di beberapa tempat dan belum juga ada jawaban.
Begitu terharu diriku saat mengetahui itu, begitu sabar dia menghadapinya, dia tak pernah mengeluh, padahal dulu dia jelas2 sudah diterima bekerja di rumah sakit, tapi karena ia gak mau melepas kerudungnya maka ia pun sampe sekarang masih nganggur.
Sampe suatu hari, aku sms dia lagi,, yah lagi2 tanya ttg kerja..
Dan dia jawab, sekarang dia sudah diterima di sebuah perusahaan dan pendapatannya pun jauh lebih banyak daripada pekerjaan yg ia lamar di rumah sakit dulu.
Alhamdulillah, aku pun ikut senang akhirnya ia mendapatkan pekerjaan tanpa harus melepas kerudungnya.
Sesuatu yang sangat berkesan bagi ku adalah ia memilih meninggalkan pekerjaan yg mengharuskan ia melepas kerudungnya, dan setelah ia memilih untuk tidak menerima pekerjaan itu ia pun tetap bersabar dalam menghadapi masa nganggur yang lumayan lama, dan semua itu ia lakukan karena cintanya kepada Allah, ia tak mau bekerja sedangkan ia harus berpakaian yg tidak islami.
Seringkali kita berputus asa tatkala mendapatkan kesulitan atau cobaan. Padahal Allah telah memberi janji bahwa di balik kesulitan, pasti ada jalan keluar yang begitu dekat.
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”(QS. Alam Nasyrah : 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyrah : 6)
Subhanallah,
Janji Allah itu pasti.
Dimanapun sekarang kau berada wahai putriku sayang –lhoh jadi kayak judul nasyidnya Hijjaz- semoga Allah selalu memberkahimu..
Semoga bisa diambil ibrohnya dari cerita sahabatku ini. Afwan ya bahasanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar