Minggu, 29 Agustus 2010

AL-MANHAJ AS-SALAFY 3

Kategori Al-Manhaj As-Salafy

Sifat-Sifat Golongan Yang Selamat Dan Kelomppok Yang Dimenangkan Apakah Terdapat Perbedaan ?


Berkata Ibnu Hibban dalam Shahihnya : Perintah berjama'ah dengan lafadz umum dan yang dimaksud darinya khusus ; karena Al-Jama'ah adalah ijma' para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka barangsiapa yang berpegang teguh kepada apa yang telah mereka pahami dan menyelisihi orang-orang yang setelah mereka bukanlah termasuk orang yang menyelisihi Al-Jama'ah dan tidak juga memisahkan diri darinya. Baragsiapa yang menyelisihi mereka dan mengikuti orang-orang setelah mereka maka dia menjadi penyelisih Al-Jama'ah. Dan Al-Jama'ah setelah sahabat adalah kaum-kaum yang berkumpul padanya agama, akal, ilmu dan senantiasa meninggalkan hawa nafsu yang mereka miliki walaupun sedikit jumlah mereka dan bukanlah rakyat kecil dan awam mereka walaupun banyak jumlahnya.


Firqatun Najiyah [Golongan Yang Selamat] Dan Thaifatul Manshurah [Kelompok Yan Menang]



Pembahasan tentang Firqatun Najiyah dan Thaifatul Manshurah meliputi beberapa sisi : Pertama. Hadits-hadits Nabi yang menjelaskan perpecahan Umat Islam. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu beliau berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. "Orang Yahudi telah berpecah belah menjadi tujuh puluh satu kelompok dan Nashrani telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua kelompok dan umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga kelompok". Dalam hal ini juga ada dari sejumlah sahabat : Dari Muawiyah Radhiyallahu 'anhu dalam hadits beliau ada tambahan. "Dan akan keluar pada umatku satu kaum yang telah merasuk mereka hawa nafsunya sebagaimana terjangkitnya penyakit anjing gila kepada orang yang tertimpa tidak tinggal satu otot dan persendian pun kecuali dimasuki" 


Apakah Penamaan As-Salafiyah Adalah Kebid'ahan ? Dan Kenapa Kita Menisbatkan Diri Kepada Salaf ?



Kata Salafiyah tidak dipakai di zaman Rasulullah dan sahabatnya karena tidak butuh untuk itu. Kaum muslimin awal berada di atas Islam yang benar, maka tidak butuh kepada kata Salafiyah, karena tabiat dan fitrah mereka berada di atasnya sebagaimana mereka berbahasa Arab fasih tanpa keliru dan salah, maka tidak ada ilmu nahwu dan sharaf serta balaghah sampai munculnya kekeliruan lalu muncullah ilmu ini yang dapat meluruskan lisan yang bengkok, demikian pula ketika muncul keanehan dan penyimpangan dari jama'ah kaum muslimin mulailah muncul kata As-Salafiyah pada alam kenyataan walaupun Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan maknanya dalam hadits Iftiroq dengan sabdanya : "Apa yang aku miliki dan sahabat-sahabatku sekarang"


Salaf Dan Salafiyah Secara Bahasa Istilah Dan Periodisasi Zaman



Al-Qalsyaany berkata dalam Tahrirul Maqaalah min Syarhir Risalah : As-Salaf Ash-Shalih adalah generasi pertama yang mendalam ilmunya lagi mengikuti petunjuk Rasulullah dan menjaga sunnahnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memilih mereka untuk menegakkan agamaNya dan meridhoi mereka sebagai imam-imam umat. Mereka telah benar-benar berjihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menghabiskan umurnya untuk memberikan nasihat dan manfaat kepada umat, serta mengorbankan dirinya untuk mencari keridhoan-Nya.Sungguh Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memuji mereka dalam kitabNya dengan firmanNya. "Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka" 


Nasehat Untuk Jalan Kebangkitan Islam



Kenyataan umat Islam sekarang telah disifatkan dengan huruf-huruf tegas dalam As-Sunnah yang suci, oleh karena itu hendaklah orang yang memandang amal Islami masa kini adalah para Ulama Al-Kitab dan As-Sunnah dan tidak mereka meninggalkan kebijaksanaan satu perkara karena pengalaman, akal dan ilham mereka. Oleh karena itu keberadaan apa yang dinamakan ulama fiqih harokah (ulama pergerakan) atau fuqaha waqi' (ulama fiqih kenyataan) yang tidak mengenal Al-Kitab dan As-Sunnah adalah penjauhan para jama'ah yang bergerak di medan dakwah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari sumber kemuliaan dan petunjuk mereka.


Realita Kebangkitan Islam



Mulailah kaum muslimin sadar setelah melihat kenyataan pahit, negeri yang tercabik dan banyaknya orientalis yang mengajak mereka untuk meninggalkan agama dan sumber kejayaannya. Setiap kelompok dari kaum muslimin selanjutnya mulai memandang kenyataan yang ada dari sisi yang berbeda dari pandangan kelompok yang lain. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa jama'ah-jama'ah yang begerak di medan dakwah pada masa ini saling berselisih seputar manhaj dakwah, dari mana memulai dan bagaimana memulainya. Perselisihan yang paling bebahaya yang menghalangi persatuan mereka diatas satu kata adalah dua hal : Pertama : Ketidak Tahuan akan Besarnya Kekuatan Mereka. Kedua : Perbedaan Mereka dalam Sumber Pengambilan dan Pemah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar