Rabu, 07 Desember 2011

AKHIRNYA BERHASIL MEMATIKAN ROKOK

Oleh: Ahmad Salim Ba Dulan *)

Saudaraku yang sedang teruji dengan rokok;
Saya tahu betul bahwa anda akan mengatakan bahwa anda telah berupaya berkali-kali untuk meninggalkannya namun tak berhasil jua… Dan saya katakan kepada anda:

Sesungguhnya hal itu pernah terjadi pada diri saya dan akan saya ceritakan secara rinci. Allah-lah yang menyaksikan bahwa saya menceritakan ini, bukan karena membanggakan kemaksiatan. Akan tetapi saya menyebutkannya sebagai pujian dan sanjungan kepada Allah atas karunia besar yang telah Dia limpahkan kepada saya dalam melepaskan diri dari rokok. Semoga bisa diambil faidah oleh siapa saja yang diuji dengan rokok sehingga ditetapkan baginya hidayah lalu mematikan rokok terakhir dalam hidupnya bersamaan dengan lembaran akhir dari risalah ini.

• Waspadalah membiarkan anak anda jalan-jalan bersama kawan-kawan dan teman sekolahnya tanpa pengawasan anda.

• Upayakan anak anda cukup dengan satu teman untuk belajar dan mengulang
pelajaran. Hendaknya teman ini dari yang dikenal istiqomah diantara yang anda
kenal dan percayai dari mereka.

• Jangan biarkan anak anda mengulang pelajaran atau belajar jauh dari penglihatan anda atau penglihatan ibunya.

• Jangan biarkan banyak uang berada di tangan anak anda. Uang lebih terkadang bisa mendorong untuk membeli rokok. Sebagai ganti uang cukupilah apa yang dibutuhkannya berupa makanan, minuman, kue dan lainnya.

• Jika anda punya kawan perokok maka jangan bolehkan dia merokok di rumah
anda. Dan jika memang anda tidak mampu, maka laranglah anak anda masuk
kepada anda berdua.

• Waspadailah anak anda keluar ke tempat-tempat yang jauh dari rumah dengan ditemani kawan-kawannya sekalipun anda percaya kepada mereka.

• Hati-hatilah wahai para orang tua sesungguhnya merokok pada usia kecil akan
susah meninggalkannya. Kebiasaan buruk ini terkadang bisa terus melekat pada
orangnya sepanjang hidupnya jika Allah tidak mengasihi dan menunjukinya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya):

“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Az Zumar:53).

Allah subhaanahu wa ta’aalaa berfirman (yang artinya):

“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya” (Al Kahfi:17)

Pada suatu malam penuh berkah di sepuluh akhir bulan Romadhon tahun 1412 H saya beserta saudara saya -yang juga merokok seperti saya- ikut sholat malam di salah satu masjid wilayah Nashiriyah Riyadh. Usai salam kedua biasanya orang-orang beristirahat sejenak untuk minum air putih, kopi atau teh sebelum melanjutkan sholatnya.

Nafsuku menggoda saya untuk keluar masjid untuk merokok kemudian kembali untuk melanjutkan sholat. Saya beritahukan kepada saudaraku tentang godaan nafsu jahatku. Tidak ada jawaban darinya kecuali hanya dia katakan kepadaku:

“Apa pendapatmu sebagai ganti pergi sekedar untuk merokok, kita berdoa kepada Allah kiranya menolong kita dalam meninggalkan rokok. Supaya kita meninggalkannya karena Allah semata, takut akan azab-Nya sekaligus berharap rahmat-Nya. Dan supaya kita bersungguh-sungguh dalam berdoa hingga usai sholat dengan memohon kepada Allah agar tidak menolak (doa) kita pada malam ini dan kiranya Dia memuliakan kita dengan hidayah”.

Kata-kata saudaraku tersebut mengena dalam diriku pada tempat baik dan
mendapatkan telinga yang mau mendengar. Kamipun lantas kembali melanjutkan sholat. Setelah usai sholat saya dan saudara saya mengeluarkan sisa rokok yang masih ada di saku kami dan kami hancurkan di depan masjid. Kemudian kami berjanji pada malam penuh berkah itu untuk tidak lagi menghisap rokok dan setiap kami untuk saling menolong yang lain dalam meninggalkan rokok setiap kali melemah dan nafsunya menggodanya untuk kembali lagi.

Segala puji bagi Allah saat-saat menghangatkan dalam kehidupan kami setelahnya kami tidak akan kembali lagi merokok berkat pujian dan taufiq Allah. Sekarang saya dan saudara saya telah dua tahun tidak pernah menyalakan satu batang rokokpun.

Kecerahan kembali pada rona wajah kami. Keluarga dan kawan karib bergembira dengan apa yang kami perbuat. Segala puji bagi Allah yang dengan karunia-Nya sempurnalah semua kebaikan.

Hukum Menghisap Rokok

Sunnah yang disucikan melarang kita dari segala hal yang membuat mabuk
sebagaimana melarang kita dari menyia-nyiakan harta pada tempat yang tidak ada manfaatnya sebagai kasih sayang dan kebaikan kepada kita.

Para ulama’ telah mengeluarkan fatwa akan haramnya menghisap rokok. Hal itu
karena melihat di dalamnya terdapat bahaya terhadap agama, dunia, masyarakat, dan kesehatan. Berdasarkan hal ini rokok digolongkan termasuk ‘barang buruk’ (khabaits) yang diharamkan Al Qur’an. Allah subhaanahu wa ta’aalaa berfirman (yang artinya):

“Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk” (Al A’raf:157)

Merokok tidak hanya menyakiti orang-orang yang merokok. Namun menyakiti orangorang yang ada di sekitarnya juga. Allah telah melarang kita dari menyakiti saudara kaum muslimin kita. Dia berfirman: “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” (Al Ahzab:58).

Merokok –pada dasarnya- merupakan penghamburan harta, pemborosan, tabdzir sedang Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Penyia-nyiaan dan penghamburan mana yang lebih besar daripada orang yang melenyapkan hartanya dan membakarnya dengan api yang disertai bencana badan dan kesehatan sekaligus?! Allah telah mengkaruniakan kepada manusia ilmu, akal dan kekuatan kemauan maka jika telah mengetahui bahaya merokok dan keharamannya maka tidak lain kecuali dia harus bertekad untuk meninggalkannya. Dan barangsiapa meninggalkan sesuatu
semata karena Allah maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.

Penutup

Adapun setelah itu:
Saudaraku yang sedang teruji dengan rokok;
Sesungguhnya ini merupakan ajakan yang jujur dari hati ke hati supaya anda
meninggalkan rokok….
Anda akan mengatakan bahwa anda telah berkali-kali melakukan upaya akan tetapi pada kali ini:

Janganlah anda meninggalkan rokok demi kesehatan
Janganlah anda meninggalkan rokok demi masyarakat dan manusia
Janganlah anda meninggalkan rokok demi menjaga harta anda
Tapi tinggalkanlah rokok semata karena Allah, niscaya Allah akan membantu anda untuk meninggalkannya.

Kami doakan anda secara tulus semoga Allah melimpahkan taufiq kepada anda dalam meninggalkannya. Sesungguhnya Dia Maha Menunjukkan kepada jalan yang lurus.

Semoga Allah menjaga anda dari segala keburukan.
*) Penerjemah: Muh Saefuddin M. Basri; Editor: Muh. Mu’inuddin M. Basri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar