Selasa, 08 Maret 2011

DASAR ORANG BERHIJRAH ADALAH TAUBAT UNTUK MENDAPATKAN KEMENANGAN YANG HAKIKI

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh....
Bismillahirrahmaanirrahiim....

Secara maknawi hijrah bukan semata berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Tetapi hijrah adalah sebuah perpindahan untuk menuju kearah yang lebih baik, sebagai mana sabda Nabi bahwa orang yang hijrah adalah orang yang mennggalkan apa-apa yang dilarang Allah atasnya. Dan ini bermakna harus adanya perubahan sikap mental dari yang tidak baik menjadi baik. Maka untuk mengawali proses hijrah menuju perbaikan diri langkah pertama yang harus kita tempuh adalah bertaubat kepada Allah. Inilah pintu yang akan mengantarkan kita kepada kemenangan yang hakiki.

Taubat artinya kembali ke jalan yang benar, setelah sekian lama kita lalui jalan yang salah. Kebenaran taubat seseorang akan di buktikan dari wujud pengamalan sehari-hari dengan persyaratan taubat itu sendiri, yaitu meninggalkan prilaku buruk dan menggantinya dengan amalan sholeh. Hijrah dari keburukan menuju kebaikan.

Maka Barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu)sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, Maka Sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Qs. Al-Maidah:39. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. Qs. Hud:114

Ayat diatas adalah penggambaran orang-orang yang melakukan hijrah qalbiyah. Di mulai dari kesadaran hati untuk bertaubat kemudian di lanjutkan dengan penyemburnaan amalan-amalan sholeh. Inilah hijrah kekinian yang bukan hanya mengantarkan kemenangan tetapi juga ketenangan.

Beberapa hal yang menjadi catatan untuk kita renungkan adalah: Jika diri kita sudah berpindah dari syirik menuju tauhid, dari ragu kepada yakin, dari bodoh kepada ilmu, dari riya kepada ikhlas, dari khianat kepada taubat, dari maksiat kepada taat, dari sombong kepada tawadhu’, dari munafiq kepada shiddiq dan dari perbuatan bid’ah kepada sunnah.

Maka saat itulah kita akan menemukan ketenangan bathin. Kemenangan yang hakiki bagi manusia adalah ketika ia dapat  emerdekaan dirinya dari penghambaaan kepada makhluk dan perbudakan hawa nafsu.

Dengan semangat hijrah, marilah kita bangun sesuatu yang telah kita rubuhkan, bersihkan aqidah kita yang telah tercemar dengan kemusyrikan. Jernihkan niat dan tekad yang telah kita keruhkan dengan  ketidakikhlasan. Manfaatkan kesempatan hidup ini selagi masih terbuka pintu harapan. Bukalah gerbang kesadaran agar tersibak pintu rahmat dan ampunan.Berbuat baiklah selagi masih punya kesempatan dan bertobatlah kepada Allah sebelum ajal datang menjelang. Tegurlah hati kita yang sedang terlena, agar tidak jatuh terjerat oleh rayuan dunia yang fana. Tegurlah jiwa kita yang gelisah dan goyah agar tetap menjadi hamba yang mulia. Sadarilah, terkadang jiwa kita selalu cenderung pada kelezatan yang sesaat, maka didiklah ia dengan baik agar selalu taat. Temukan jalan kita di antara sekian banyak jalan yang telah membelokkan tujuan hidup kita. Mohonlah selalu hanya kepada Allah agar ditetapkan iman dan Islam kita, sebab itulah jalan yang akan membawa keselamatan dunia dan akhirat. Temukan jalan kita dengan berusaha memahami siapa, dari mana dan mau ke mana kita hidup? Ajukan pertanyaan ini kepada batin kita dengan khusuk, insya Allah kita akan menemukan jawaban itu dengan kejernihan pikiran. “Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitnya tidak dianiaya (dirugikan)”. (Al Baqarah (2): 281).

Marilah kita khusu’kan qalbu, hadirkan tekad yang kuat untuk membasmi pengaruh yang dapat mengotori hati. Sibukkan diri untuk mengetahui segala aib dan cela. Sebab bila Allah akan menunjukkan kebaikan atas diri hamba-Nya, niscaya Dia akan menunjukkan aibnya. Introspeksilah kedalam diri sebelum kita berbuat, apa untung rugi yang akan kita dapati. Jaga kesehatan qalbu kita dengan memperbanyak dzikir,basahi lidah kita dengan mentadabburi ayat Allah, ketuklah selalu pintu ampunan dengan beristighfar kepada-Nya. Terangi qalbu dengan ilmu, bersihkan diri dengan amal dan basuh keduanya dengan iman. Hadirkan kesabaran dalam mengikuti perintah-Nya. Dan setelah semuanya itu telah kita lakukan, bertawakkallah kepada Allah, hadirkan
kesungguhan hati untuk bersandar hanya kepada-Nya.Insya Allah kejernihan qalbu akan dapat kita raih. Insya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar