Kamis, 23 Desember 2010

KETIKA ALLAH MENJAWAB DOA MU DAN BERKATA TIDAK

Bismillaahirrahmaanirrahii itum
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
===========================

Aku berdoa: 'Ya Allah ambillah kesombongan dalam diriku..!'
Allah menjawab, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya."

Aku berdoa: 'Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat..!'
Allah menjawab, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."

Aku berdoa: 'Ya Allah beri aku kesabaran..!'
Allah menjawab, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahanmu dalam menghadapi cobaanKU. ketabahan tidak AKU berikan, kau harus meraihnya sendiri."

Aku berdoa: 'Ya Allah beri aku kebahagiaan..!'
Allah menjawab, "Tidak. Kuberi engkau keberkahan dengan harta, anak, dan ternak ladang. Kebahagiaanmu tergantung kepadamu sendiri bagaimana untuk menghargai keberkahan itu. engkau akan mensyukuri semua itu atau tidak.."

Aku berdoa: 'Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan..!'
Allah menjawab, "Tidak. Penderitaan dan kesusahan akan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu kepadaKu."

Aku berdoa: 'Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat..!'
Allah menjawab, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau bisa menikmati segala hal dari nikmatKU.."

Aku berdoa: 'Ya Allah berilah aku jodoh yang terbaik dan sempurna..!'
Allah menjawab, " Tidak. Aku tidak akan memberimu jodoh yg sempurna karena engkau sendiri tidak sempurna. Kesempurnaan hanya milikKU..".

Aku berdoa: 'Ya Allah berikan aku istri yg sholehah, baik hati dan rupawan..!'
Allah menjawab, "Tidak. Jodohmu berbanding lurus dengan kualitas dirimu. Bagaimana AKU memberimu jodoh yg sholehah sedangkan engkau sendiri gemar bermaksiat..".

Aku berdoa: 'Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku..!'
Allah menjawab,  "Akhirnya engkau mengerti hambaKu..!"

==0000==*****==000==****===

Penjelasan dari analogi diatas adalah:

Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali -- sedangkan orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya-tanpa susah payah.

Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es.

Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit demam kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu. Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam" itu... dan terus berdoa.

Barakallahufikum..
Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar